Selasa, Mei 08, 2012

bila X = 7 dan Y = 5, maka f(x) = kecewa

berharap praktis nyatanya ribet
berharap cepet nyatanya lama
jika harapan itu  X, kenyataan itu Y
maka kecewa itu terjadi jika X > Y
tidak kecewa itu bisa terjadi kalo X = 0; X=Y; atau X < Y
X = 0 alias tidak berharap apa-apa.
X = Y alias kenyataan yang memenuhi harapan
X < Y alias kenyataan yang lebih dari harapan atau harapan yang lebih rendah dari kenyataan
jadi bagaimana baiknya bila nggak kecewa?
a. nggak berharap apa2
b. nggak berharap banyak
c. memaksa kenyataan agar sesuai harapan

nggak berharap apa-apa itu nggak asik.
nggak berharap banyak itu... apa ya... ini dibilang pasrah ato apa? ato meremehkan kemampuan pihak lain?
memaksa keadaan itu... semacem berikhtiar sekuat tenaga.  iya kalo kita menjadi subjek pelaku penentu kenyataan,, tapi bagemana jika kita hanya menjadi objek yang ditimpa kenyataan tanpa bisa berbuat sesuatu dalam peroses perwujudan kenyataan itu?  benarkah ada kalanya kita nggak bisa berbuat sesuatu?  bahkan jika sesuatu itu hanya dalam wujud doa?

itulah uniknya kehidupan.  gak monokrom.  kalo gak hitam, ya putih,, bukan itu kehidupan.
kehidupan itu pelangi.
kalo gak merah ya kuning ya hijau ya biru ya ungu.
apa salahnya kecewa?
kecewa itu.... bisa dibilang mendewasakan kali ya
mengajarkan pada kita bagaimana menghadapinya
agar tetep lapang dada, agar tetep terkendali, agar tidak menularkan kekecewaan itu pada kehidupan yang lain
kecewa itu..... satu titik agar kita belajar untuk tidak mengecewakan orang lain
kecewa itu.....
akan membuat saya kuat bila saya bisa melaluinya dengan senyum dan tetap semangat
ya
itu!

Tidak ada komentar: