Jumat, Oktober 17, 2014

Memenuhi Tuntutan Karir

Enak mana jadi ibu rumah tangga ato kerja????
Sama enaknyaaaaaa........!!!
Yang penting punya suami yg pengertian dan penuh kasih sayang ^,^

Kerja relatif lebih mudah, apalagi sudah ada sekolahnya, ada bos yg tiap hari menugasi, memantau, membimbing,
Sementara menjadi ratu di rumah itu seni banget! Dan kali ini yang mulia baginda suami request guweh bisa masaakkkk.......!!!! Uooohhhh.....
28 tahun belum beranjak dari level tempe goreng, sop, dan tumis duo bawang. Heiheuu.
Masak anu gagal
Masak ini aneh
What's the problem????
Errrr....
1. Kekurangan bahan sehingga memodifikasinya (berani betul??!!! Padahal gak tau seni masak sama sekali!! #langkahtidaklogis)
2. Mentalblock. Merasa masak itu butuh insting dan saya gak punya itu... #soktau

Nasehat buDir (Retno, teman dekat):
Kalo belajar itu ya ngikutin resep mbaakk awalnya. Kalo udah paham rasa, baru wess pake insting.. Lalu ia bercerita kesuksesannya masak soto betawi perdana.

Euuhhh.... Dan itu bikin iri :D yang bikin saya praktek nyoto juga minggu lalu. Minus daun salam, daun jeruk (stok kosong di mlijostore). Alhamdulillah lumayan enak. Bikin bahagiyyaaaaaa ^,^
Sejak saat itu sampai enam hari kemudian sayangnya saya gak ujicoba menu baru lagi.
Whyyyy???
Durasi nampak mepet dan nampak gak efisien masak buat 1 orang saja. Huhu. Alibi banget.

Alhamdulillah punya suami yang konsisten!
Konsisten pengen saya bisa masak. Sehingga.... Saya belajar lagi :D
Kebiasaan kerja kantoran ya,, belajarnya teori dulu. Heee.... Lagian mau langsung praktek juga gak ada bahan. Kwakk
Alhamdulillah banyak pencerahan.
1. Memasak jangan dijadikan beban, lakukan dg senang hati.
2. Utk efisiensi waktu, bahan daging dibeli mingguan, freeeezzzz them! Bumbu2 juga bisa di freeeezzzz!! Kalo mau masak tinggal ambil ala bumbu instan tapi bikinan sendiri.
3. Masak g harus pagi! Bisa malem (ini yg nulis ibu bekerja, dan masak setiap hari. Uoh! G bisa dibantah dah). Efisiensi waktu juga,, kalo pagi durasi mefet.
4. Sayuran yg lebih enak dimasak pagi2,, malemnya bisa dipotong2in dulu. Paginya sudah siap masak ^,^ efisiensi waktu lagi.

Mari memasak dengan cinta <3
Sementara ini semoga bapaknya anak2 diberi ketabahan dalam suka duka masakan istrinya.
Semoga lebih banyak sukanya ya.
Semoga anak2 kami besok tinggal tau beres: masakan ibunya enaaakkkkkk :D
Amin!!

Perempuan Konvensional di Jaman yang Penuh Kepalsuan

Menurut sebuah tulisan di koran Jawa Pos, 1 dari 7 wanita di korea sudah melakukan koreksi wajah: melebarkan kelopak mata, memancungkan hidung, meniruskan dagu.
Malinda dee yang kaya raya tapi bermasalah juga menjadi bohay jelita dengan beberapa suntikan mahal. Krisdayanti botox juga kan?  Beberapa transgender yang mulanya berdada bidang rata membuat payudara buatan, membuang kemaluan mereka dan menggantinya dengan perempuan, dan entah apalagi sehingga penampakan mereka bisa cewek banget.
Saya kalah cantik, kalah menarik secara fisik.  Geleng-geleng kepala sama kelakuan mereka yang begitu terpesona atas keindahan tubuh perempuan, membesarkannya di bokong dan payudara, membuatnya nampak jelas sekali dalam radius sepuluh kilometer #lebay

Tanpa disadari ternyata saya juga sudah ikutan lebay.  Perempuan konvensional kuno ini ternyata termakan juga sama bujuk raju jaman palsu.  Hahahahahahaha.
I am amsyong :D
Baru nyadar ketika sedang menggenggamkan tangan di depan hidung, mencari inspirasi, dan melihat rambut-rambut putih menyembul di jari-jari.  persis warna rambut Jello dan Pippo, kucing persia berbulu abu-abu, putih.
Tidak... bukan... saya nggak operasi plastik biar jadi cat woman, saya hanya melakukan semacam pemutihan telapak tangan yang legam tersengat matahari :D
Bleaching, istilah kerennya.  Diberi krim dan serum, lalu ketika krim itu dihabus, tangan saya sudah beberapa tingkat lebih cerah... dan... rambut-rambut pun memutih.
Kata mbak di salonnya: bagus.. kulit jadi keliatan lebih bersih, karena rambutnya nggak keliatan.
Kata saya dalam hati: ohh noooo....!!! jelek banget!! i do love my black bulu ("-,-)

Jembret, jebret, ambil gunting, potongin erambut-rambut putih yang mulai gondrong, dan tersenyum bahagia melihat generasi hitam menyembul di antaranya :)

Mencintai diri bukan berarti harus ngikutin apa kata televisi: putih, mulus, ramping, besar dada, besar pantat, perut rata, bulu mata lentik, rambut panjang hitam lurus, betis ramping, apalagi kalo ente laki-laki.
Menjaga apa yang dikaruniakan Allah tetep ori dan berfungsi baik, menurut saya lebih bijaksana.  Menukar yang ori itu dengan made in Korea, Jerman, Jepang, sekalipun ngeluarin biaya puluhan juta... bagi saya yang Allah bikin dengan 'tangan'Nya pasti jauh lebih mahal harganya.

Kamis, Oktober 16, 2014

Napasin

ada satu titik dimana Allah berbaik hati melepaskan cengkraman lilitan yang menyesakkan dada ini.
yaitu dimana ketika saya berdamai dengan keadaan
ketika saya menelaahnya dengan hati yang sedikit lebih tenang
tidak terburu-buru berprasangka buruk
Alhamdulillah rasanya hari ini sudah bernafas lega
urusan menjadi internal auditor memang seringkali mnyesakkan dada.

berdamai dengan keadaan
melihat ini sebagai kemahabaikan Allah pada saya:
bahwa saya ada di posisi ini agar saya belajar
belajar dari orang-orang hebat ini
yang jika saya tidak diposisi ini saya nggak bakal punya akses kepada beliau :)

Allah,
berterimakasih padaMu rasanya nggak akan pernah cukup
karena Engkau selalu baik, sangat baik, maha baik

Senin, Oktober 06, 2014

kulminasi

membaca ulang beberapa postingan terakhir
isinya ikok senada yaaaa
tentang urusan negara yang lumayang geje
menyita energi otak
hahahahahahahaha

semacam memang butuh refreshing
tapi itu hanya pelarian sementara

butuh manajemen hati
inipun sedang berproses
dan semakin pinter semakin nambah lagi lah ujiannya
semakin belajar lagi
nggak berhenti-berhenti

jadi?
bagaimana kalo bersyukur saja

fokesss sama promil :D
topik yang lebih menyenangkan

Sesuka-suka

Galau itu waktu beloved MRS dan saya harus berkutat dengan tetek bengek nggak penting ini di lumajang.
Sementara keinginan untuk kesana terus menerus dicegah sehingga saya nggak punya pilihan selain percaya dan manut sapa apapun yang beliau putuskan.
Allah sayang kami, dan keputusanNya lah yang menang.

Kepala sedang penuh sesak dengan pikiran-pikiran pekerjaan yang bikin nggak bisa tidur.
saya membiasakan mengalihkan pikiran itu, nggak berlarut memikirkan urusan negara ketika jam sudah lewat jam kerja. tapi entahlah, seperti benang kusut di kepala.  hal yang belum bersolusi, yang bikin saya curcol pada satu dua teman mencari pencerahan.  Sampai pagi itu, akhirnya dapet panggilan penting yang ngabarin beloved could not go home yang artinya saya harus berangkat karena saya nggak bisa nggak ketemu beloved
Eaa.... pengaturan waktu yang passs sekali.  pas saya sudah bersiap pergi jalan mengisi waktu libur agar lebih bermanfaat :)
bukan saya palagi beloved yang mengatur, itu campur tangan Yang Maha Penyayang, tentu saja.

Memikirkan pujaan hati itu sudah sangat menyita ruang di kepala, sehingga pikiran yang kemaren bikin sumpek pun sudah nggak bisa singgah lagi di kepala.
Perasaan hati yang menyenangkan :)

Beloved dan segala keunikan dunia yang tercipta ketika saya ada didalamnya, amazing.
ketika saya menjadi begitu .... lebih rajin, lebih kuat, lebih dari saya ketika saya sendirian.
punya suami yang anggota manis manja grup itu memang kadang menyebalkan, tapi ujung-ujungnya balik lagi... bersyukur!!!
Jika beliau tidak begitu bisa saja saya bersamanya tapi masih sempat banget mikirin urusan negara yang ruwet kalo dipikir lama-lama.

Idul Adha kali ini agak aneh
karena dari dua hari raya yang bisa dipilih, sabtu atau minggu, kami tidak dapat menjalankan sholat ied pada salah satu dari keduanya.
karena dari hari yang kebetulan weekend yang nggak ada cuti beramanya, saya bisa nambah libur kerja sehari.  istirahat.