Rabu, Maret 30, 2016

Iri sama hape? yakin?

Hape,
dekat dengan setiap orang di segala suasana,
membuat yang berdekatan menjadi terabaikan,
memiliki konten yang beragam sehingga dunia nyata di sebelah menjadi kurang menarik,
begitu dinamis,
ya, dunia menjadi dalam genggaman.
menjadi selalu bisa bertemu kawan-kawan lama,
bercerita apa-apa serasa kembali ke masa sekolah yang muda belia itu,
bikin asik baca status orang, komentar, tapi lupa baca status Allah di wall Quran
ekstrimnya, sampai ada orang-orang yang merasa sangat terabaikan oleh kekasih, orang tua, teman, atas kehadiran hape itu lalu berdoa : ya Allah, andai aku jadi hape...

Ah, itu lelucon ya?
saya terlalu serius?
hmm... atas pengalaman hidup saya yang belum seberapa, saya mengambil kesimpulan bahwa setiap kata dan tulisan adalah doa yang sewaktu-waktu bisa dikabulkan Allah.
maka berhati-hatilah dengan apa yang kita ucap, kita andai2kan, kita share di media sosial.  Itu doa yang kelak akan balik sendiri ke kita.

Saya nggak pengen jadi hape.  serius!
saya nggak iri sama benda yang kalo bangun tidur dilihat pertama kali.  haaa..matiin alarm..
saya punya hape kesayangan, lungsuran dari lelaki kesayangan, saya sayang banget sama hape satu itu karena penampakannya sempurna.  lengkung di punggungnya yang ramping ituuhhh saya banget.  ahahahaha... dan semakin hari ia semakin menunjukkan bahwa ia sudah semakin tua, tak sanggup lagi menangkap memori terlalu banyak.
lalu... saya pun menghapus beberapa file.  mencoba mengurangi bebannya...
tapi sebanyak apapun tetep aja jadi nggak cukup, karena ada banyak file yang sayang untuk dihapus.
dan meskipun saya sayang banget, di suatu hari kelak jikalau hp kesayangan ini sudah tidak sanggup menunjang kinerja saya (jualan, kerja, komunikasi), maka bisa jadi saya akan menggantinya.

heee... saya pun nggak punya alasan untuk iri sama hape
karena Allah ijinkan saya punya kapasitas menyimpan memori yang banyak
karena Allah ijinkan saya untuk terus bertumbuh, berkembang, menjadi lebih keren, lebih oke, tanpa harus dibuang lalu diganti yang baru,

Menyikapi yang berlebihan hape-hapean,
hmm... semoga mereka diberi hidayah
agar lebih peka dengan kehidupan
karena kehidupan yang bersentuhan langsung dengan nafas kita, kulit kita,
segala di sekitar kita, begitu indah dan mempesona :)

Terimakasih untuk menciptakan saya sebagai manusia, Allah....
terimakasih untuk tidak mentakdirkan saya menjadi hape :D

Minggu, Maret 27, 2016

Rahasia Keberuntungan

eh, saya tahu rahasianya menjadi orang beruntung!!!
Bersabar
Kuatkan kesabaran
Bertaqwa

iya, itu.
Janji Allah yang saya baca di Ali Imron 200 dan kebetulan mancep banget di hati, suka banget.
Bersabarlah dan kuatkan kesabaranmu.  bertaqwalah pada Allah maka kamu akan beruntung.

jadi sabar aja itu nggak cukup yes....
musti lebih sabar lagi... yang settronggg
dan tidak lupa menjalankan perintahnya serta menjauhi larangannya.
Bisa???
in sya Allah.... :)
mari menjadi orang yang beruntung!


Senin, Maret 21, 2016

Tegangan Tinggi yang Menurun

Selamat pagi hari senin,
Alhamdulillah, walaupun kudis, alias kurang disiplin, karena masuk kantor selalu jam molor, tapi suasana kantor tetap damai sentosa.
Iya, alhamdulillah tahun ini dengan mengemban jabatan yang sama, rasanya tidak segawat tahun kemarin.

Tentang menjadi pejabat pengadaan tahun kemarin itu...
sekaligus menjadi PPK yang memutuskan segala sesuatu,
juga menjadi staf yang keliling kesana kemari ngumpulon tanda tangan,
berhubungan dengan berbagai kepentingan yang sulit dipersatukan karena masing-masing mantap dengan keputusannya,
membuat rekanan kalang kabut karena maunya user dan bos berlawan arah, dan keputusan ada di tangan saya (saya mau gak mau ikut bos),
diwarnai perseteruan antara rekan dan renanan yang panas sampai saya dipnggil manajemen,
trik-trik hitam,
satu tahun yang bener-bener bikin saya gagal gemuk. halah
 di awal tahun seperti ini, tahun kemarin menjadi bagian yang sibuk belanja ini itu sampe pusying karena anggarannya nggak sebegitu hebohnya.

tiga bulan ini...
semacam tenang.
alhamdulillah, bos diganti dengan yang bersih
ditambah ada staf yang rajin dan baik hati :)
lalu rekan-rekan yang mulai akrab dan saling menolong
juga rekanan yang sudah sedikit banyak belajar.
ketegangan otot mulai mengendur.
nafas mulai lega.

Berjalan dengan orang-orang ynag bersih itu lebih menentramkan hati, lebih ringan, lebih lancar.
Bekerja sama dengan orang yang nggak mau ikut aturan padahal tau aturan main yang baik dan benar, itu sunggu menyiksa diri dan sama sekali nggak menguntungkan.
begitulah kesimpulannya.

Bukan saya yang merekomendasikan atau minta pada manajemen tentang siapa-siapa yang saya harap bisa menjadi partner :) pastilah Allah yang menggerakkan hati mereka.
Jadi kepada siapakah saya harusnya berterimakasih?
tentulah pada Sang Sebaik-Baiknya Pembuat Keputusan. Allah.

Minggu, Maret 20, 2016

Processing . . . . . Please Wait

Konsep di kepala saya begini:
Ketika kalian berdoa tuk diberi anak sholeh,, lalu Ia kabulkan.
Dititipkanlah makhluk mungil padamu
Yang dalam perjalanan kehidupnnya ia bertemu dengan banyak hal sehingga apa yg menjadi impianmu pun... Gak berjalan lancar.
Makhluk kecil kesayangan berangsur mokong, ingin merdeka, tak pernah sependapat, berbuat jahat, annoying, memuakkan, bikin gemes....
Lalu apa?
lalu sebagai orang yang meminta, maka kita juga harus menerima prosesnya.
Tidak cuma mau menikmati hasil yang luar biasa itu secara cuma-cuma.

Seperti saat lapar pengen makan mie
harus membuka bungkusnya dulu, masak air dulu, seduh dulu, campurkan bumbunya dulu, baru lah jadi mie instan siap makan.
yang instant aja butuh proses :)

Beruntung saya, yang pernah jadi makhluk kecil menyebalkan itu, tetap dijaga selayaknya amanah Tuhan.
Seiring waktu yang laaaaamaaaa sekali, Allah pun membuka mata hati saya
Heeee
Masih belum kering dalam ingatan betapa saya begitu tidak sependapatnya dengan pandangan orang tua,
keukeuh dengan keinginan sendiri, marah, (ah ya, nggak jauh beda dengan si atul yang menyebalkan rupanya, tapi bagaimanapun tetep sayang ya sama anak kecil yang kadang menyebalkan itu)
Aduh!!!
Lalu pun dunia beneran seperti roda.
Ada amanah2 Allah di tangan saya yang berlaku tidak betul2 seperti yg saya harapkan.
Then?
Selagi Allah masih belum mengambilnya, itu berarti Ia masih mempercayakannya pada saya.
Maka saya pun harus percaya padaNya.
Sang pembuat skenario terrrrbaik.

Pengen punya babyshop gede?
Merintisnya dari dropship online, stok sendiri online, lalu suami mulai resign dan mengalihkan hartanya untuk berbisnis.  jadilah toko kami itu sekarang.  itu pun masih terus menerus dikembangkan.  Proses yang tidak instan, butuh kesabaran, kemauan, dan ridho ilahi :)

Pengen punya suami yang menjadi sebaik-baik imam untuk dunia akhirat?
Memilihnya dengan seksama, pria tampan yang sudah punya bekal ilmu dan sayang keluarga.  pada perjalanan kehidupan pun kami diberi pelajaran, ujian, naik level selangkah demi selangkah.  pada akhirnya kelak meyakini bahawa beliau in sya Allah akan menjadi sebaik-baik imam keluarga kami, dan saya menjadi perhiasannya yang paling indah.  Semoga selalu ikhlas menjalani setiap prosesnya :) 

Pengen punya keluarga besar bahagia dan selamat dunia akhirat.
Selamat berdoa
Selamat bercita-cita
dan mari kita nikmati prosesnya.

Yes,,
Saya sayang kamu

Kamis, Maret 17, 2016

ASI is a mindset game

Berilah ASI dengan semangat baja!!!

Galau itu ketika yang membutuhkan edukasi dan pendampingan adalah saudaramu sendiri namun kemampuanmu sangat terbatas.
Menjadi nggak sreg sama dokter yang itu, yang ngasih bekal sufor ketika saudara saya pulang dari klinik pasca melahirkan.
sedikit banyak pastilah muncul pembenaran di pihak keluarga: sufor gpp.  lhaa yang ngasih kliniknya dokter yang paling terkenal sejagad raya?!

Berkaca dari pengalaman teman-teman,
rata-rata mereka sukses asi
sebagian dengan lancar, sebagian dengan susah payah sekali
selain menghadapi omelan keluarga sendiri apalagi keluarga mertua karena dianggap tega dan nggak sayang anak (pelit cuz gak mau beliin sufor),
juga ada teknik teknik sulit yang harus dilakukan teman-teman yang kebetulan asinya kurang lancar, plus sagak setres menghadapi lingkungan yang kurang mendukung itu.
pada akhirnya...... kebanyakan teman terus memberi makanan terbaik (ASI) sampai ana-anaknya 2 tahun bahkan lebih.

Lantas bagaimana bila tidak keluar meski sudah berupaya keras?
benarkah sekeras itu?
ah... andai kau tau kerasnya perjuangan temanku yang itu

Mencari pembenaran tentang anak kurang dari 6 bulan mulai makan makanan padat di internet juga nggak ada.
share dengan rekan-rekan juga jawabannya seirama: ASI!! meski terpaksa sufor, tetep: ASI banyakin. ASI perjuangkan!

Selamat berjuang!!