Selasa, Desember 22, 2020

Lupa

Begitu masuk ke toko, dia meletakkan kunci milikku di atas lemari sepatu.
Alam bawah sadarku bilang aku harus menyimpannya dengan baik agar besok tidak tertinggal atau lupa.  Alam bawah sadarku (merasa) memasukkan kunci itu ke dalam tas yang rencananya akan kubawa besok.
Pintu toko di tutup. Rehat sejenak sebelum sebentar lagi buka kembali.

Tetiba sudah sore dan saatnya membuka pintu toko.  Mencari kunci itu kesana kesini tidak kudapati.  Aku mengingat bahwa alam bawah sadarku telah menggerakkan tanganku untuk menyimpannya di tas.  tapi bahkan di setiap kantong tas aku tidak berhasil menemukannya.  Lupa.  Lupa ada dimana. Lupa sama sekali.  

Tapi aku tidak berani mengumpat lupa.  Hanya berani mentertawainya.  Secepat itu bisa lupa.
Aku tidak berani tidak lupa.  Karena ada lupa yang akhirnya membuat kita bahagia.  Lupa sam jeleknya kamu, inget baiknya aja.  Yang penting jangan lupa sama utang tang tang.  Hahahaha

Jumat, Desember 18, 2020

Jodoh

Alhamdulillah. Bulan ini luar biasa.
Karena satu dan lain hal belum bisa buka toko secara normal (baca: buka full sesuai jam operasional toko).
Lalu suatu ketika melihat post sesebapak menawarkan untuk bergabung menjadi reseller buku. 
Melihat track record sesebapak yang positif, ia adalah salah satu nara sumber penting di kantor, maka atas ijin Allah saya pun menjadi anggotanya.
Jualan buku.
Dan saat posting alhamdulillah ada aja yang nyantol. Jadi walau toko tutup, gak bisa cek stok, gak bisa bungkus barang yang ada di toko, Allah masih ijinkan saya berjodoh dengan perniagaan yang lain.

Waktu itu ada masuk 10 orderan. Sementara beberapa teman melampauainya, bahkan sampai 90 orderan. Saat aku kepo bagaimana mereka memasarkan, teman yang lain mengingatkan bahwa bersyukurlah saya dapat ikan 10, banyak dari mereka dapat 1 dan 2 saja.
Oh... Ternyata... Lumayan juga saya. 
Bersyukur yang banyak. Alhamdulillah. Dan jadi tambah pede karenanya.

Di bulan ini juga, alhamdulillah resolusi entah sejak tahun kapan, terwujudkan.
Dimampukan Allah dapet mobil, yang sebenernya over budget, tapi entahlah pas bebeb bilang mau sayanya oke aja T.T
Sempat merasa aneh, karena biasanya saya mikir panjang. Dan pembahasan kami yang sudah sudah, pemikiran saya adalah belilah di bawah bujet kita, sediakan cukup anggaran untuk dana darurat, piknik, dan lain lain.
Sepupu saya bilang, begitulah kalau jodoh: cocok langsung lamar. Hahahaha

Terimakasih Allah atas perjodohan kami dan segala kebaikan ini

Selasa, Oktober 20, 2020

Priority

Bulan oktober ini istimewa
Dibuat terkejoed dengan kepindahan seseteman yang menurut saya all out di pekerjaannya namun konon ada kebijakan riskan yang tidak bisa dia ikuti sehingga dia yang seorang busui dipindahtugaskan puluhan kilometer dari rumah.
Waw!

Lalu seorang kawan berpendapat
Bahwa kita bekerja untuk keluarga, jangan sampai kita melalaikan keluarga demi tugas. 
Saya sepakat.

Faktanya bahkan organisasi yang kita bela belain sampai melalaikan keluarga pun gak bisa belain kita kalau kita kenapa kenapa. 

Terutama buat seorang perempuan
Yang tugasnya di rumah, walau sebagian bisa didelegasikan pada mesin dan asisten, ada tugas tugas besar penting.
Ialah memupuk hal hal baik, sesuai standar dan norma, sebagai bekal kehidupan penerusnya. Tentu saja tidak sendiri, tapi bersama sang suami.

Dua minggu ini, alhamdulillah, allah memberi kami jeda untuk merawat jiwa raga kami.
Setelah saya yang dirawat di rumah sakit, sekarang giliran dia dan saya yang menemani.
Alhamdulillah atasan saya tidak mempermasalahkan cuti yang sering untuk kepentingan pribadi ini. Alhamdulillah staff saya pun in sya allah dapat diandalkan mengerjakan tugas tugas negara.
Kenapa sakit?
Apakah kamu tidak menjaga kesehatan?
Hmmmm
Pertama, suka suka Allah aja, Dia bisa jadi ingin menguji sekaligus memberi pengampunan atas dosa kita melalui sakit. Mengangkat derajat kita, dan sebagainya.
Kedua, saya rasa kami sudah menjaga kesehatan menurut standar kami, kebiasaan - lebih tepatnya. 
Makan ya segitu gitu aja
Minum ya segitu gitu aja
Kebiasaan keluarga yang sudah melekat.
Nah, kemudian disinilah saya berpikir...
Oh, jika Allah mengijinkan saya menjadi ibu, maka keluarga saya - anak anak kami - akan menjadi prioritas.
Membangun kebiasaan dari rumah sedini mungkin dengan riang gembira sehingga protokol protokol hidup sehat jiwa raga bisa dijalani tanpa merasa berat.

Bismillah
Ridhoi setiap ikhtiar kami ya Allah

Jumat, Oktober 09, 2020

Poison Paradise

Semakin banyak umur,
Semakin banyak bertemu dengan orang orang dewasa, makin tau bahwa diantaranya tidak sedikit orang orang jahat yang nyata. Bukan di tipi, tapi ya disebelah sebelah.. Dan itu racun banget.

Jadi mau mati keracunan atau gimana?
Kok kayaknya eman eman banget ya
Secara walau gak di grade A, saya ini termasuk spesies bermutu kok. Hm.
Kalau saya punah, eman.

Baiklah,, mari tebalkan kuping. Kuatkan hati. Biarlah toxic tetap jadi toxic, tapi kita harus kebal gaiiiiissss

Senin, Agustus 03, 2020

GreenDoorz

Sebuah kesempatan terbuka lebar, untuk belajar menghindari kemelekatan dengan apa yang saya punya sekarang.

Punya sebidang lahan, kelak pengen membangun yg indah di sana. Namun ada yg memanggil untuk tinggal bukan di sana. Hmm.. Ya udin, biarlah dia sebagai tabungan investasi yang mudah mudahan lancar bila dicairkan.

Punya kerjaan yang kalau boleh disebut karir. Resign pas lagi jaya jayanya itu kan menorehkan kesan tersendiri di hati. Tapi yang mulia ratu mengiginkan kami kembali ke kerajaan dan itu efek sampingnya adalah karir downgrading. Eeerrr jiwa misqueenqyu meronta. Saya udah berdarah darah melalui dan mencapai ini... Ini kompensasi yg cukup. Hmm... Mungkin saya sudah mulai melekat dg zona ini. Maka saya harus mulai jaga jarak dengannya. Targetnya simple aja, gak dipecat sampai pensiun dan dapat uang pensiun. Hahahahahahaha

Yang bikin gak terima itu sebenernya karena lantas saya nggak punya kemerdekaan untuk mengatur kehidupan saya sendiri di dua bab itu. Padahal sudah kepala 3 nih.

Ya udin, daripada sutris maka saya putuskan untuk all out di kesibukan yang satunya. Membesarkan usaha kecil kami, jadi kaya dengan berwirausaha. Biar bisa ivf tanpa khawatir gak punya duit, bisa berbagi dengan yg kekurangan, qurban setiap tahun, dan melakukan kebaikan kebaikan lainnya. Amiiiinnnnn

Sabtu, Juli 18, 2020

Tutorial Memperpanjang SIM di Samsat Lumajang

Persiapan
1 Sarapan dulu karena akan butuh energi untuk wara wiri, pakai alas kaki yang nyaman.
2. Siapin duit receh

To do
1. Ke loket pemeriksaan kesehatan di sebelah les private. Menyertakan KTP dan SIM asli. Bayar rp. 30.000. Disana kamu akan diperiksa tensi, BB, dan buta warna
2. Fotokopi KTP dan SIM 5x di tempat fotokopi sebelah minimarket. Rp. 2.000 (jumlah 32.000)
3. Nyebrang ke radio Amanda, masuk ke ruang tes psikologi. Serahkan 1 copy KTP dan SIM, bayar 50.000 (Total 82.000). Kerjakan soal test psikologi, jawab yang baek baek biar lulus, lalu nanti dapat surat keterangan.
4. Balik nyebrang lagi ke kantor samsat. Ambil map perpanjangan di loket sebelah kantin. Bayar 2.000 (Total 84.000)
5. Antri di loket pendaftaran, menyerahkan map tadi. Disana data disalin petugas di buku register dan kita dapat kalung tamu.
6. Masuk ke ruangan setelah melalui bilik desinfeksi. Di ruangan akan dipandu resepsionis ubtuk menekan tombol pendaftaran perpanjangan SIM. Tunggu sebentar di tuang tunggu dalam sampai nomor antrianmu dipanggil.
7. Nomor antrian dipanggil, ke kasir, baya 75.000 (Total 159.000)
8. Antri lagi di ruang foto. Sidik jari diambil, tandatangan digital, foto.. 
9. Tunggu sebentar. Jadi deh.

Totalnya 159.000 tidak termasuk uang parkir dan jajan ya

Minggu, Juni 28, 2020

Perawatan : Body and Soul

Umur sudah semakin menua gaes. Bulan depan ulang tahun yang kesekian. Semoga Allah memberiku umur yang dibarengi kesehatan dan keberkahan. Amin.

Sementara teman teman sudah naik kelas mencari cara untuk merawat chubby tummy nya, saya masih seperti remaja. Hahaha. Memperjuangkan diri dari serangan jerawat bandel. Wkwkwkw.
Buat siapa sih sebenernya perawatan itu? Buat suami? Hmm.. Kalau dipikir lebih jauh, karena sebenernya suami tersayang menerima apa adanya, sebetulnya perawatan itu lebih kepada kepentingan atau kebutuhan diri sendiri sih.
Karena lihat wajah kusam di cermin sungguh cukup merusak suasana hati. Gara gara apa? Gara gara membandingkan dengan wajah di drakor yang halus mulus gaaeeeeess.... Salahe sopo??
Alhamdulillah saya dapat kesempatan mudik sehingga bisa facial di klinik deket rumah orang tua saya. Klinik kecantikan yang bersiiiiiihhhh banget facialnya (baca: mampu menggali jejak-jejal jerawat sampai habis) tapi tetap dengan harga yang menurut saya terjangkau. Lebih murah dibandingkan facial setara (yg bersihnya seperti itu) di tempat tinggal saya sekarang. Seminggu setelah facial itu, mengalami rejuvenating alias peremajaan kulit dalam bentuk pengelupasan yg halus... Seminggu itu pun dilalui dengan keragu raguan: gakpapa tah aku? Kok masih kusem beud plus mengelupas gini
.. Hmm.. Sabar.. Setelah masa itu ternyata walau gak semulus warga korea di drakor, tapi kulit wajah yg cerah nyata adanya. Memandang diri di cermin pun bahagia. Hahaha.

Another perawatan adalah memulihkan badan pasca operasi laparoskopi. Iya badan gakpapa, saya pikir pemulihan yang cepat ini karena saya gak pakai bepejees (sehingga saya berprasangka bahwa dokter memberi saya obat yang cespleng), namun teori lain berkata bahwa bisa jadi para operator dan dokter di kamar opererasi sudah sangat berpengalaman sehingga hasil operasinya sangat baik. Wallahua'lam. 
Keluhannya hanya ada di bagian bekas infus. Lengan saya sampai kehijauan. Sakiiiidddd kalau dipegang. Mulanya saya cuekin, berharap seminggu udah beres sendiri. Ternyata malah tambah kerasa. Teman menyarankan untuk kompres hangat, dokterpun menyarankan begitu. Kompres dengan air hangat tidak cukup meresap sampai titik nyeri.. Bila menambah suhunya maka kulit saya yang akan terbakar. Jadi saya mengompresnya dengan uap panas nasi.. Hihihi. Dan dalam beberapa hari sudah hilang rasa nyerinya. Alhamdulillah. 
Sekarang ganti fokus perawatan: kepada luka bekas operasi. Akan teratur merawatnya dengan krim bekas luka. Semoga tidak meninggalkan bekas yang mengganggu. Amin.

Satu lagi, perawatan jiwa. Oh iya, kalau dipaksa ternyata saya bisa menyelesaikan sekian juz dalam satu minggu! Next akan memaksa diri untuk puasa sunnah (setelah melunasi hutang puasa dulu). Khusus jiwa memang butuh dipaksa, karena kalau nggak maksa nggak jalan juga nih. Jiwa rebahan sudah terlatih. Wkwkwk.
Kemarin qodarullah dapat give away kelas dr. Arif: Be Happy Now! 
Kenapa? Apakah saya tidak bahagia?
Bukaaann... Saya in sya allah bahagia, hanya saja saya butuh berusaha untuk berdamai dengan perasaan kehilangan itu... Mungkin tidak serta merta saya tidak sedih lagi saat mengenang adek, tapi saya yakin suatu hari saya akan bahagia mengenangnya. Saya hanya butuh berusaha.. Nanti Allah jualah yang mengijinkan rasa damai itu hadir.
Betulkan?

Begitulah
Maka setiap perawatan jiwa raga itu sejatinya untuk kepentingan diri sendiri. Yang juga akan menjadi baik jika membawa kebaikan untuk orang lain (yang terdampak atas kebahagiaan kita karena kita terawat dengan baik), dan kebaikan itu jua pasti akan kembali pada kita.
Jadi, teruslah merawat diri, jiwa dan raga.
Semangat!!!!

Minggu, Juni 14, 2020

New Normal

Hectic
Sedang amsyong banget terjebak dalam dunia pandemi, yang walaupun tidak bersentuhan langsung dengan pasiennya, mengurus sedikit tetek bengek administrasi tentang iku sungguhlah menyita tenaga dan pikiran.
Lalu aku bersyukur, Allah mengirim jeda itu.
Dimudahkan dalam berproses didampingi dokter dan tenaga kesehatan andalan, dilanjutkan dengan cuti recovery hampir dua minggu lamanya. 
Allahuakbar...

Recovery Time
Memanfaatkannya sebaik mungkin untuk bermalas malasan selagi mampu. Rebahan. Makan yang lahap. Semuanya untuk vitalitas menyongsong new normal, tatanan kehidupan normalku yang baru.

New Normal Life of Mine
Hari hari ini, walau secara fisik dekat dengan orang tua, nyatanya rasanya juga tidak kuasa berbuat banyak untuk menjaga mereka. Allah, iya hanya Allah sesungguhnya yang bisa menjaga mereka dengan sebaik-baiknya, jiwa dan raga. Jadi mau sombong apa? Meski kelak bisa sering mudik dalam pandemi yang udah mulai diajak bersahabat, sejauh apa kami bisa mendamaikan jiwa dan raga mereka?

Maka new normal yang ada dalam pikiranku adalah mulai kembali untuk mendekatkan diri pada Allah, agar Ia menjagaku, keluargaku, dalam keimananan, kesyukuran, dan keberkahan sisa umur.

Mari bersiap untuk tatahidup normal yang baru
Protokol kehidupan baruku terinspirasi oleh postingan Greenism nih:
- bangun sholat tahajjud
- mandi sebelum subuh
- sholat dhuha
- membaca quran
- banyak bersyukur, istigfar, memaafkan

Bismillah

Senin, Mei 18, 2020

Kenapa? Karena Allah Sayang Padaku

Sekian bulan sudah sejak kepergian dua orang terbaik di hidupku. Adek dan Nisa, sahabatku. Seringkali masih diam diam merasa dada ini terlalu sakit dan pedih lalu menangislah.
Padahal aku tidak ingin menangis karena konon menangis hanya akan membuat kubur mereka sempit. 
Ikhlas. Sebenarnya itu yang ingin aku rasakan. Kelapangan dada melepas mereka, terutama adek, berpulang.
Ikhlas, seharusnya, karena aku meyakini adek husnul khotimah. Karena Allah menghadiahkannya syahadat. Karena Allah merawat fisiknya menjadi bersih. Karena Allah mendatangkan banyak pengantar dan tamu untuk mendoakan.
Tapi kenapa dada masih ngilu aja rasanya?

"Perasaan sedih yg berlebihan..
Gunakan energi sedih itu untuk dzikir.. Dzikir semampu mu dah ma... 
Bismillah, semoga bisa lebih menenangkan y..."
Pesan Nisa (almarhum sahabatku) saat aku mengutarakan ngilu ini padanya.

Lalu aku pun merindukan Nisa
Ingin menceritakan dan mendapat pesan tenang darinya

Tapi mereka nggak ada di dunia

Kenapa aku ngilu ya Tuhan?
Karena perasaan ngilu itu akan membuatku ingat pada pesan Nisa, dan membuatku berdzikir mengingatMu?
Bisa saja begitu
Anggap saja begitu

Jadi begitu
Allah memanggil hatiku untuk mengingatnya dg ringtone yg ngilu ini

Maka
Terimakasih Allah
Terimakasih Nisa, terimakasih adek, kalian telah menjadi perpanjangan tangan kasih sayang Allah padaku.

Kamis, April 16, 2020

The Nu Episodes

La tahzan, innallaha ma'ana.  jangan sedih, allah ada bareng kita!!
Ah, sesungguhnya sedih, masih sering merindukan adek dan mewek mewek geje.  juga sedih karena Nisa pun berpulang di usianya yang muda.
Namun, setidaknya, Allah yang Maha Baik sudah memanggil mereka kemarin, bukan saat ini, saat pandemi ini sedang gila-gilanya.  
Sungguh tak terbayang bila adek dan nisa sakit di saat sekarang, tidak ada yang boleh menjenguk, tidak ada ramai-ramai mengantarkan pulang.  Mereka adalah dua saudara terbaik sepanjang hidupku.

Tahun ini atas ijin Allah, saya menarik diri dari kesibukan pengabdian kepada negara.  Sudah nggak ikut di pengadaan rumah sakit adalah anugerah.  Alhamdulillah, walau take home pay berkurang karena nggak ada honor tambahan, tapi pikiran yang nggak salbut merupakan kekayaan tersendiri.  Hm, iya satu dua bulan pertama memanga agak susah beradaptasi dengan kelonggaran waktu ini.  lama lama akhirnya terbiasa.  bahkan dibilang pengangguran!  oemjiii teganyaa... tapi akan lebih jahad lagi jika saya menembuskan perkatan itu ke dalam perasaan.

Jeda ini saya manfaatkan baik baik.  mengurai pikiran pikiran yang toxic.  bergegas untuk melakukan serangkaian prosedur dengan dokter walau pada akhirnya harus tertunda juga karena pandemi.  
Baiklah, sekali lagi keyakinan bahwa Allah telah menyiapkan skenario terbaik menjadi suatu penguat hati.

Skenario terbaik lainnya adalah ketika ada pergantian teman di ruang kerja.  Sempat mewek juga karena desas desus bahwa dua kawan saya dengan grade A akan ditukar dengan 1 orang grade C.  Oemjiii tegaaaaa.... tapi ternyata alhamdulillah terganti dengan grade B plus.  untuk ukuran teman baru, dia bekerja dengan cukup baik dan saya meyakini bahwa dia akan banyak membantu meringankan tugas tugas saya sebagai abdi negara.

Dear Allah, saat ini yang paling diinginkan adalah kembalinya kemerdekaan kami dari belenggu covid-19 ini.  agar bisa bertemu mama bapak tanpa was was, melanjutkan protokol selanjutnya dengan dokter, mungkin juga sedikit jalan jalan ke pemandian. Huhu.  Semoga keluarga kami dihindarkan dari penyakit ini, senantiasa diberi kesehatan lahir dan bathin.  amiin