Rabu, Maret 29, 2023

Rekomendasi Tisu Basah Bayi Versi Aku

Mula-mula tidak merasa tisu basah itu penting.  Karena ada tisu kering buat lap-lap everything, juga ada kapas bulat yang aku basahin buat bantu bersihin kulit chubby bayik dari kotoran saat buang air besar.  Sampai suatu hari tetangga bawain tisu basah ini....


Memutuskan bahwa ini adalah tisu basah favoritku karena:
  1. Ukurannya lebar kayak tisu kering (most of tisu basah hanya berukuran 1/2 tisu kering kan).  Pas banget bisa cover seluruh telapak tangan sehingga proses pembersihan lebih efektif dan efisien.
  2. Non parfum
  3. Tidak meninggalkan sesuatu yang bikin lengket di kulit (seperti beberapa tisu basah yang kucoba sebelumnya)
  4. Isinya banyak (82 lembar), secara psikologis membuatku merasa hemat karena gak sering-sering beli.
Minusnya, dia gak ada di domar or alfa, entah tetanggaku belinya dimana, aku beli online deh




Jumat, Maret 17, 2023

Balsem Bayi yang Harus Ibu Punya di Rumah

Alkisah di 40 hari pertama kehidupan anakku, terjadilah hal-hal yang sama-sama membuat kami (aku dan anakku ) tidak nyaman.  Ialah kami sedang sama-sama kurang bobo akibat beradaptasi terhadap kehidupan baru ini.  Si bayi rewel and I don't know harus gimana lagi menenangkannya. Teman bilang, bayi menangis itu karena 3 hal: lapar, mengantuk, atau sakit perut.

Ketika disusuin nggak mau, diboboin juga nggak mau, maka bisa jadi si bayik sedang sakit perut.  Mau gimana lagi, fase hidupnya begitu karena sistem pencernaannya juga sedang berkembang dan bertumbuh.  Kepikiran mau dibawa ke dokter seperti pada ponakanku beberapa tahun lalu, sampai di USG juga perutnya.  heuuu... horor.  Alhamdulillah sebelum hal itu terjadi, saat sharing session dengan teman seruangan, dia ngasih tau ada balsem ajaib.  Bud's Organic Calming Rub Cream.  Temanku bilang, anaknya cocok banget pake ini.  Begitu dioles, tidak lama kemudian anaknnya bisa mengelurkan uneg-uneg dari perutnya, entah berupa angin (sendawa, kentut), maupun ampas (eek).  

(Sumber gambar : Instagram budsorganic.id)

Mula-mula nggak langsung beli karena harganya yang berkisar antara 210-230 ribu adalah jumlah yang aduhai menurutku.  Namun gara-gara problem yang sama berulang kembali selama berhari-hari kemudian, dimana bayik susah bobok karena perutnya tidak nyaman, dan aku jadi ikut gak bobok padahal udah ngantuk berat dan besok masih harus beraktivitas, sementara aku besok gak bisa bobo-boboan sesuka hati kayak si bayik... Maka... yaudah deh bismillah beli. Menimbang betapa harga itu mungkin akan sepadan dengan dampak yang ditimbulkannya, 230k bisa bikin tidur malam kami bahagia.

Dari olesan pertama, serius aku aku jadi takjub. Balsem ini memang beneran ajaib.  Angin di perut tak lagi terperangkap, bayiku bisa menyusu sambil kentut gitu bun... lebih mudah bersendawa dan tidak kesulitan saat pup (bahkan dia akan ee sambil tersenyum manis sekali).  Sesuai harapan, acara bobo lebih terkondisikan.  Sumber rewel berkuranglah satu.  Lega... masyaallah.  Dengan pemakaian yang dihemat-hemat, balsem ini bertahan hampir 3 bulan.  

Seeiring bertambahnya usia bayiku, sistem percernaannya sudah lebih matur dibanding awal kehidupannya, aku pikir kendala pencernaan mungkin akan berkurang tapi aku memutuskan untuk tetap siaga dengan balsem serupa ini.

Yes, serupa.

Sebagai ibu negara yang juga berkewajiban mengamankan anggaran, setelah menimbang beberapa produk, aku menjatuhkan pilihan alternatif kepada Tropee Bebe Calming Rub

(sumber gambar: instagram tropeebebe.id)

Kenapa memilihnya? yang pertama karena dia memiliki kandungan serupa dengan Bud's Organic, yaitu jahe, lavender, dan peppermint, jadi aku berharap dengan kandungan yang serupa maka khasiatnya juga akan serupa.  Yang kedua tapi penting banget, karena dengan volume yang sama (30gr) harga balsem ini jauh lebih terjangkau.  Sekitar 80k aja.

Apakah memiliki khasiat yang sama?  Aku tidak bisa membandingkan keduanya karena momen pemakaiannya udah beda.  Saat ini bayiku (menurutku) memiliki pencernaan yang cukup baik, perutnya rata nggak kembung, juga merupakan dampak pemakaian teratur Bud's Organic di 3 bulan kehidupan awalnya.  Di usia menginjak 5 bulan ini, alhamdulillah eeknya juga lancar tanpa drama sulit eek.  Biasanya sebelum bobo malam aku olesi perutnya dengan Tropee Bebe, pagi bangun tidur dia eek deh.  

Anyway, aku juga pakai balsem Tropee Bebe anakku untuk diriku sendiri, hihi.  Kuoleskan pada pinggang belakang yang mulai goyah menahan beban (anakku bertambah berat dan usiaku bertambah tua), kuoleskan juga pada bahu dan leher, dan bangun tidur keesokan paginya rasa tidak nyaman di ototku lenyap.  Masyaallah... Dia bekerja dalam diam, tanpa rasa panas di kulit. 

Kalau bingung mau pilih Tropee Bebeb atau Bud's Organic, gampang... tanyakan aja pada saldo rekening dan isi dompet ibun.  hihihihi. 

Kamis, Maret 16, 2023

Hello My Future Self

 Hello my future self,

It is March 13th, I am 36 years old and when I read this email again I will be 41.

I’m writing this email because I want to read about what I was afraid of when I wrote it.  And I hope that when I read it in five years, I’ll see that everything is OK.

What I’m afraid of?  I’m afraid about my future business.  I’m afraid that there is no one who will buy something from my shop, or I will be too lazy to promote my wares so slowly but sure I have to close down my business.

Anyway, I really just want to say that I trust you, myself.  You are kind of an optimistic, fast learner person.  So let’s just go on with this challenge. Keep learning everything new and improve your personal skills, especially about marketing and time management. We have to motivate each other right?! When you fall down, remember that you just need to raise up and believe we can do it.

By the way, this year we will participate a business coaching clinic with the BBS team. Fighting!!! 

Best Regards,
-Me-

NB: Ditulis sebagai salah satu tugas dalam kelas English Academy

Jumat, Maret 10, 2023

Demotivated

Ternyata, walau beban kerja sangat bisa diterima akal sehat, tidak over load, tetap ada kondisi yang bisa bikin motivasi menjadi turun.  Ialah ketika 
  1. Telah melakukan hal-hal yang tidak bertentangan dengan ketentuan, namun ada pihak-pihak yang berusaha mencari celah kesalahan.
  2. Ditegur tentang sesuatu hal namun yang menegur melakukan hal yang sama (huuuuuuuuu)
Begitulah

Senin, Maret 06, 2023

School of Life

I just thought about this issue since last night, since my partner opened the coaching clinic programme and i decided to join.
Bisa? Buat Apa? Nah....
Kesannya memaksakan diri karena waktuku sekarang juga gak longgar-longgar amat
Tapi bukankan self improvement itu memang harus dipaksa?!

Semalaman sampai pagi berpikir tentang BIG WHY nya, dan alhamdulillah... inilah mengapa aku harus ikut program bos ku itu:

  1. As i have a big dream bout my kid future, maka aku harus mengasah diri menjadi sebaik-baik madrasah bagi anak-anakku.  Berharap di generasi berikutnya, di generasinya anakku, mereka bisa jadi manusia berpengaruh di dunia, memberi manfaat seluas-luasnya bagi kehidupan, minimal bagi orang-orang di sekitar mereka.  Membantu menjadi perantara kesejahteraan  yang akan meningkatkan indeks pembangunan manusia indonesia. 
    Jadi aku gak bole lembek kan pada diriku sendiri.  Agar aku bisa menjadi role model yang tangguh di dalam keluarga kecilku.
  2. Civil servant, as my current job, alhamdulillah telah menjadi jalan rejeki yang mencukupi.  Udah nggak ngejar apa-apa lagi di jalur ini cuz i khow how it feels as a team leader, sungguh menguras jiwa raga, exhausted.  Lelah tapi tidak semenyenangkan itu.  Lebih menyenangkan dengan posisi sekarang, di bawah, as a prajurit, not komandan.  
    Ini bagai bantal pengaman, matras.  
    Maka aku boleh lah memimpikan cita-cita profesi yang lain: jadi pedagang sukses yang bisa ngomset seperti saat duo bareng bebeb, at least setengah milyar setahun.  amiiinnn.  Ini lebih ke aktualisasi diri.  Rewardnya pun akan kunikmati sendiri (bersama keluargaku), bukan dinikmati orang lain (sebagaimana jika aku berdarah darah di jalur civil servant).
  3. Sekarang memang belum diberi waktu buat menikmati travelling jauh, keliling indonesia bahkan dunia.  Namun kesempatan untuk mempersiapkan diri sangat terbuka.  Siapkan mental, kemampuan berbahasa, dan kemampuan finansial untuk mendanai setidaknya dua orang (karena my husband seems will be very busy with his project in the next few years).  Labuan Bajo, Raja Ampat, Belitong, pingin lihat aneka beburungan juga di sulawesi, maik ke Bandung, weekend ke Jogja, dan kesenangan mencari hikmah dalam perjalanan yang kurencanakan akan bisa kunikmati bersama anak-anakku.
Dari sini mulai juga memikirkan kembali wacana melanjutkan kuliah. Am i sure? Buat apa?
Kemarin teman bercerita tentang kuliahnya, yang mahasiswanya adalah Civil Servant berkebutuhan ijazah.  Dia merasa agak rugi gitu sih karena bayarnya mahal tapi materinya banyak disampaikan via zoom, ujiannya gak seru pun cuz banyak yang skripsinya dibuatin.  Beda seperti saat pertama kuliah post graduation from high school.
Maka dari itu... kalau dirunut lebih dalam lagi ke hati sanubari, cita-citaku (mimpi) jane sekolah lagi di Kampus Universitas Gajah Mada Yogyakarta via Tugas Belajar.  Eheheheh.  Trus tinggal di asramanya yang estetik.  dan kemudian everyday menikmati Jogja dengan senyuman.  Aaaa indah.

Nah, daripada sekolah gak jelas tapi punya gelar, mending duitnya aku investasikan buat sesuatu yang bener-bener bisa meningkatkan value.  Sekolah parenting, marketing, public speaking, englisg speaking, atau bahkan menulis? Hm...