Rabu, Desember 13, 2017

Sakti

Saya sakti
Pernah pengen jadi kucing anggora
Dikabulkan Allah
Nggak ngapa2in di rumah.
Begitupun rasanya masih nggak puas
Ya Allah...
Astagfirullah

Allah, maafkan saya
Ingatkan saya untuk selalu berhati-hati dalam prasangka, kata, dan perbuatan
Apalagi mungkin kelak Kau beri kesempatan aku jd ibu - wanita yg doanya lebih sakti lagi

Allah
Aku sudah tau
Aku hanya ingin jadi hambaMu yg bersyukur

Selasa, Desember 12, 2017

I am not that strong

Menyangkal bahwa masih butuh istirahat
Pengennya menikmati kesehatan yang produktif lagi
Sudah diminta istirahat saja sama suami, tapi masih kepikiran yang di kantor
Kepikiran karena kalau tanpa coretan saya, takutnya menghambat proses selanjutnya
Saya sok penting!
Saya sok kuat!

Beruntung punya suami yg bersedia mengalah,, baiklah, dia akan bawai4n berkas di kantor ke rumah...
Tapi sejenak sebelum berangkat, berkasnya udah nyampek duluan.
Huuuuhuhuhuhu. Sungguh semua mudah saja bagi Allah.

Dikunjungi bos
Diijinkan istirahat sebagaimana saran dokter
Teman juga bilang istirahatlah, dieman raga ini
Suami juga udah bolak balik bilang
Semua timggal saya bagaimana bijaksana memutuskan
Dipikir pikir.....
Sudah jauh melangkah, tinggal sabar dalam pemulihan, lalu siap berjuang, akan jd tindakan yg lebih cerdas daripada memaksakan diri, menghancurkan apa apa yg dibangun.

Saya lemah
Tapi tidak bodoh
Itu
Tidak perlu sok kuat
Sudah Allah beri bahu buat bersandar
Lengan yg hangat untuk memeluk
Sudah Allah beri teman terbaik sepanjang hari
Dengarkan!
Jangan bodoh

Cinta dalam Nasi Pecel

Pagi ini, sudah hari selasa
Sudah melihat penampakan bab yg pertama
Alhamdulillah

Pagi ini, sudah hari selasa
Cita cita datang beraktivitas biasa di kantor
Tapi bangun tidur tadi kepala panaaasss sekali
Kata dokter mungkin kurang minum air putih
Oh

Pagi ini, jadinya gimana?
"Masak nasi ya, aku yang ke pasar" kata pria tampan itu
"Oke, beli aja apa yg sayang pengen deh"
"Apa?"
"Apa ya... ayam? Sop? Terserah.. sayang pengen makan apa"

Pagi ini hujan rintik rintik
Pria tampan itu pergi sebentar, lalu mengabarkan kalo udah beli sarapan mateng plus sayuran buat kumasak nanti siang aja.
Tak lama dia datang
Dengan dua bungkus nasi pecel yang wahhhh sedap dari penampakannya
"Tau gak aku beli dimana?"
"Di tengah pasar" tebakku "kok tau ada nasi enak gini?"
Ternyataaaaaa
Jauh jarak yg kau tempuh
Sepuluh kilometer, dua puluh pulang pergi
Untuk sarapan kita pagi ini

Dear sayangku yg baik
Semoga Allah menyayangi kamuuuu
Dunia akhirat
Menjadikanmu sebaik baik imam dan pendamping di hidupku. Amin

Minggu, Desember 10, 2017

Laparoskopi Nggak Serem Kok!!

Segera setelah dokter kandungan menyarankan untuk tindakan laparoskopi, kami bersiap-siap.
Siapkan jadwal
Siapkan mental
Siapkan dana.

Surat rujukan bpjs dari puskesmas dan rumah sakit sudah di tangan. Hasil pemeriksaan lab dan thorax juga sudah lengkap.
Rabu pagi, meluncur berduaan bersama suami tersayang ke RS Haji Surabaya.
Dengan travel yang agak telat sehingga ngamarnya mepet mepet loket pendaftaran ditutup. Hihi. Untung para petugas disana sabar sabar.

Rabu malam masih nggak ngapa2in. Diberi supositoria buat bersihin usus, persiapan laparoskopi besok siang. 2 kali, yang pertama, mungkin karena tersugesti, obatnya belum menyerap sempurna udah kebelet bab. Hahahah. Yang kedua pun demikian. Jadi pas lagi dijenguk om, saya tinggal boker deh.

Sebenernya disuruh makan yang banyak, persiapan energi karena besok harus puasa. Tapi membayangkan makan enak2 terus diurus-urus itu... yewwwhhh.
Kamis pagi jadwalnya urus urus lagi, dan mandi pake antiseptik.
Lalu diinfus dan puasa.

Agak horor pas dikasih urus2 cair itu. Diminta tahan 5 menit sampai obat meresap. Tapi baru hitungan detik perut udah panas, kamar mandi dipakai pasien sekamar, jadilah diriku numpang boker di kamar sebelah. Fyuuhhh...

Jadwal laparaskopi masih jam 2. Masih ada waktu buat sholat duhur dijamak ashar. Baru aja bilang gitu ke suami tetiba perawat datang mengabarkan jadwal dimajukan. Jam 11 kami meluncur ke ruang operasi. Ganti baju operasi. Difotoin geje sama suami. Masuk ke ruangan canggih ala starlabs. Dimasukin obat ke infus. Masih jam 12 kurang sekian detik. Melihat lampu operasi yang mulai menjadi samar-samar. Dan tujuh jam pun berlalu.

Kamis malam di ruang perawatan. Mula mula kaki dan tangan bergerak gerak sendiri. Dingin ternyata. Suami siaga meluncur beliin kayu putih, dan para perawat menyiapkan air panas untuk menghangatkan. Ada infus di sisi kanan, kateter di sisi kiri. Malam ini nggak bisa uyel uyelan bubuk di kasur pasien bareng suami deh. Kebanyakan selang.

Jumat masih agak jetlag. Bingung waktu. Hihi. Kondisi badan udah baik. Nggak kerasa sakit-sakit banget ternyata bekas laparoskopi itu. Mungkin karena sayatannya nggak gede ya. Hari itu belajar baring kanan, baring kiri, dan bangkit duduk. Baru bisa jalan jalan di hari sabtu pagi setelah kateter dan infus di lepas. Nunggu visite dokter. Sabtu sorenya pulang deh.

Seluruhnya in sya Allah lancar jaya
Pengen peluk suami terus yang gara gara saya nih libur kerja deh beberapa hari
Makan di rumah sakit seadanya
Kurang piknik
Tapi dia disitu, selalu, menemani, dengan tulus hati :)
tauk yaaaa saya sayang kamu
Dan Allah sayang kita