Tidak bisa mengakomodir keinginan semua pihak, apalagi yang tak tersampaikan dg baik sehingga saya baru paham maunya setelah saya sudah tanda tangan kontrak.
tapi tetap mengupayakannya.
masih begini2 saja komunikasi me and mom.
beliau yg suka merencanakan sendiri dan lalu memerintah kami tanpa koordinasi padahal saya punya rencana sendiri yang saya pikir tidak berurusan dg mami jd saya tak terlalu mengekplorasinya.
lalu biasanya saya mulai agak ngotot pas tau rencananya bisa memporandakan cita-cita saya.
lalu akhirnya,, ya sudahlah. daripada rame.
tapi jika ada celah saya berusaha mengendalikan situasi.
jadi kamu ngomongin apa sebenernya??
ini tentang the wedding of mine.
saya puengen pake abaya kayak qiqi. mami said no! jowo wae! oke, oke. then saya mencoba mengontrol warnanya. blue.
"bla bla bla.. pengantin harus berbeda dan lbh kelihatan dr keluarga. jd kostumya biru yg agak tua ato perak. pake silver bagus juga" kata gown consultantnya
"biar saya pake biru. seragamx aja yg perak" tegas saya
k, i rule the gown.
saya pwengen sovenir etnic mirror. simple but useful.
mama bilang mau kipas.
wot?! no! even the price aint cheaper than the mirror, saya owgah!
yak. lalu bernegosiasi. lalu bikin proposal, saya mau kalender dg dsain vintage, blue. bekerja sama dg kakak sepupu yg ahli grapis. ditolak mami. lalu turun ke lapangan. fyuh, tuhan memang baik.
adalah sesuatu yg mami saya suka dan ada mirrornya inside.
tapi bunga birunya g ada.
merah. kata mami.
no! i want brown. my fav color. dan saya harus nyaman dg warnanya karna sayalah yg akan merakitnya.
ok, deal.
yes! saya masih punya kekuasaan atas sovenirnya.
Mengumpulkan sample undangan.
sebenernya saya mau yg simple, toh nanti dibuang.
tp mami mau yg hardcover..
#to be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar