Sabtu, Januari 28, 2012

Shabara dzafira

Alhamdulillah, kartu ucapan terimakasih telah selesai ditempel di sovenir. dibantu adek n kakak saya.
ribet banget! komentar adek.
hehe.
iya. saya bilang padanya bahwa sumber keribetan ini sebenernya adl gengsi belaka. pada dasarnya hal paling penting adalah akad dan walimah, bukan? dua item yg bisa jalan dalam kesederhanaan dan saya tidak keberatan.
dulu parents sempat asked me, apa mau saya begitu doang?
saya bilang: iya, gpp.
tapi mereka bilang gak mungkin sesederhana itu dalam status sosial mereka sekarang. nanti apa kata dunia?
maka mami pun mengharuskan bentuk fisik undangan yg begini begini, sovenir yg begitu begitu.
gimana caranya biar gak gt? tanya adek saya. maksudnya gak kemakan gengsi. pertanyaan yg kemudian ia jawab sendiri: nurut aja deh. hehe.
dalam kondisi2 tertentu orang tua kami gak bisa di ajak negosiasi.
bahkan mereka menghendaki gelar nama teman2 mereka ditulis selengkap2nya: gelar itu penting!
huduh! cpd. padahal nama yg tanpa gelar ud selesai saya bikin dan siap tempel.

nanti deh, kalo kamu udah nikah baru kamu bisa hidup dg jalanmu sendiri. kata saya ke brother. kecuali kalo model istri kamu bergengsi tinggi, derita loe, kamu mungkin akan terjebak dalam dunia penuh gengsi. makanya kelak carilah wanita yg baik untuk menjadi istrimu...

pengen hidup seperti keluarga abang.
mereka, meski titisannya lbh gak jawa dari keluarga saya, kelakuannya jauh lebih halus dan indah.
sabar, santun, dengan pesodaraan yg erat banget. keren deh.
semacam penyeimbang dalam kehidupan saya,, abang dan segala sesuatu disekelilingnya insyaallah membawa kebaikan dan kedamaian buat saya.

semoga kami sakinah, mawaddah, warahmah, selamat dunia dan akhirat. seperti doa neneknya abang tempo hari. amin!

Tidak ada komentar: