Rabu, Januari 18, 2012

dunia adalah permainan, ikutlah bermain dan jangan main-main.

pemainan kali ini adalah jika kamu mengerjakan segalanya.

bagaimana jika anda merasa tidak mempercayai orang-orang, mempercayai sedikit diantara mereka, sementara tanggung jawab anda banyak?
pekerjaan dibagi antara anda dan orang-orang yang anda percaya, sementara yang lain tidak usah dikasih kerjaan. hasilnya: remek.
mungkin memang baik adanya hasil itu daripada jika dikerjakan oleh mereka yang tak baik.  tapi apakah itu bukan aniaya?  mengingat kami semua disini para kacung sebenernya punya hak (or kewajiban ya) untuk mengerjakan sesuatu karena kami sudah dibayar di muka oleh negara kesatuan republik indonesia, namun anda tidak memberikan hak (ato kewajiban) kami itu.  jadilah kami manusia-manusia yang kurang bermanfaat bagi sesamanya.

saya?
alhamdulillah pencitraan saya sebagai orang yang amanah cukup berhasil disini.  jadi jangan khawatirkan pekerjaan saya, karena saya juga menngerjakan lain-lain pesenan bos-bos, terutama yang butuh ketikan dan narasi (biasanya mereka cuma bilang, intinya ABC, ente bisa kan bikin konsep redaksionalnya nanti ane koreksi deh).  ikuti permainan, dan jangan main-main.  kerjakan sekuat yang saya mampu meski kadang ingin mengeluh: ini kan bukan kerjaan saya???  hey tapi apakah kamu mau nganggur geje seperti ketika awal belum ada yang mengenalmu dulu? nope!  baiklah, seharusnya saya memang mensyukuri ini.  bahwa tuhan membekali saya dengan spesifikasi yang mantap.  alhamdulillah :)  mengerjakan ampai batas saya mampu.  memantaskan diri untuk anugerah yang lain dari tuhan.


belajar dari ini.
aplikasi sederhananya pada souvenir pernikahan saya.
yang awalnya saya kerjakan semuanya sendirian.  nggak mau dibantu kakak dan adek mengingat saya nggak percaya mereka bisa kerja dengan rapi.  sampe wanti-wanti sama mami: mi, ini jangann sampe kepegang orang lho mi.  nanti nggak rapi.  saya ogah.
saya menikmati itu lho.
sampe akhirnya daddy memutuskan untuk nambah souvenir lagi.
mengerjakannya sendirian kayaknya takes time banget.
lalu... akhirnya mencoba mempercayakannya pada sanak saudara saya yang banyak itu.
mengagumkan juga bahwa ternyata abang cukup lihai melakukannya. cinta. cinta. cinta.
sanak saudara? meski awalnya kaku, dan itu wajar karena mereka sama sekali belum terlatih merangkai beberapa ratus biji sebelumnya seperti saya.
makin ammaxing lagi ketika dalam sekejap saja semua beres :D (secara tante dan para sepupu pada semangat bantuinnya)
haiiiyaaaaaa.... seneng ^^

jadi jika pada suatu hari nanti saya menjadi ketua kacung,
hal terpenting yang musti saya lakukan adalah: mendelegasikan tugas dengan seimbang agar saya terbantu dan mereka pun semakin terasah wawasan maupun keterampilannya.  sukur-sukur saya bisa leha-leha.  hehehe

insyaallah.

man jadda wajada
man shabara dzafira

Tidak ada komentar: