Tinggal berlima di rumah kontrakan tanpa kepala keluarga ternyata serem juga.
karena kami semua wanita rasanya kalah kalo nanti dijahatin sama lelaki jahanam.
siapa dia yg mengintai rumah kami semalam?
jejak kakinya tertinggal d depan teras depan.
antukan kepalanya di jendela membuat teman saya terjaga.
dan dia pun saksikan sorotan lampu senter menembus jendela kamarnya, diikuti sekelebat bayangan kepala.
semalam kami hanya bertiga.
resah.
siapa dia?
jika orang baik apa yg hendak dilakukannya?
entah.
pikiran kami hanya yang busuk saja.
dia penjahat!
dia mengancam keamanan kami!
dag dig dug
bahkan kami terkejut saat hape berdering.
terkejut lg dg suara2 lain.
mencoba berfikir positif..
tentang dia tentu tak bisa.
maka saya pikirkan tuhan.
kepadaNYA saya meminta perlindungan.
semoga kami tidak mengalami marabahaya. amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar