progress report
pengerjaan dua berkas perdana membutuhkan waktu seminggu lebih dan itu tidak memuaskan bagi saya.
body report
baru kerasa capeknya nihhhhhh. pergi-pulang lumajang banyuwangi dalam sehari. 07.00 berangkat, balik 20.50. pulang: mandi, sholat magrib dan isya, beresin oleh-oleh souvenir sambil telfon suami, lalu tidur.
bangun tidur mandi, sholat, nyuci baju, menata ulang sovernir punya temen kantor yang perlu sya bawa. cari sarapan, berangkat ngantor.
masih belum sempat mempedulikan alas uleg-uleg batu yang bergeser dari posisinya semula di wastafel padahal nggak ada orang di rumah selain saya.
hantu?
hantu report.
bukan hantu, ia adalah tikus. positif tikus.
pas curhat sama suami bahwa di rumah kontrakan ada tikus, suami merekomendasikan kasih racun.
saya bilang racun mungkin nggak efektif
karena? saya nggak bisa memastikan tikus yang berkeliaran ini adalah satu tikus yang bilamana ia diracun maka tuntaslah teror tikus ini. karena tempo dulu sudah pernah kasih racun. dan karena tikus ini pintu masuknya lewat lubang wastafel.
suami ngasih rekomndasi lagi buat kasih pintu di wastafel.
ngasih saringan itu... enggak banget deh. karena rumah kontrakan kami ini dipake bareng-bareng dan nggak semua teman ini suka bersih-bersih. saya ogah banget kalo musti beresin sampah orang yang nyangkut di saringana wastafel
*seorang teman juga telah mengeliminasi tempat sampah di dapur karena menimbulkan bau tak sedap ketika teman-teman lagi males otong-otong sampah ke tps (baca: bak sampah) di depan rumah. sekarang ini sampah langsung dibuang ke tps depan, gak transit dulu di dapur.
maka saya pun membuat pintu dengan layah (yaitu alas batu untuk uleg-uleg) yang menurut saya cukup berat buat seekor tikus.
ternyata? enteng. bisa digeser juga.
uggghhhhhhh
antara saya dan tikus report
saya (dan klompok) pernah terpaksa aniaya pada beberapa ekor tikus. sekitar empat. membius mereka dengan kloroform sampai pingsan bahkan mati untuk kepentingan riset kesehatan lingkungan jaman kuliah dulu.
lalu tahun lalu di kost lama, kamar saya sempat dijadikan cottage bagi tikus. kena jebak satu. lalu saya beres2 kamar. dan syok berat ketika di tengah malam sekor tikus lompat dari dalem lemari saya. huoooohhhh... langsung cepet-cepet out dari kost. pindah ke kontrakan yang sekarang.
eh... si tikus masih dendam kali ye sama saya.
hemmmmmmm
lagu buat tikus
---lepaskanlah ikatanmu dengan aku biar aku tenang......
pengerjaan dua berkas perdana membutuhkan waktu seminggu lebih dan itu tidak memuaskan bagi saya.
body report
baru kerasa capeknya nihhhhhh. pergi-pulang lumajang banyuwangi dalam sehari. 07.00 berangkat, balik 20.50. pulang: mandi, sholat magrib dan isya, beresin oleh-oleh souvenir sambil telfon suami, lalu tidur.
bangun tidur mandi, sholat, nyuci baju, menata ulang sovernir punya temen kantor yang perlu sya bawa. cari sarapan, berangkat ngantor.
masih belum sempat mempedulikan alas uleg-uleg batu yang bergeser dari posisinya semula di wastafel padahal nggak ada orang di rumah selain saya.
hantu?
hantu report.
bukan hantu, ia adalah tikus. positif tikus.
pas curhat sama suami bahwa di rumah kontrakan ada tikus, suami merekomendasikan kasih racun.
saya bilang racun mungkin nggak efektif
karena? saya nggak bisa memastikan tikus yang berkeliaran ini adalah satu tikus yang bilamana ia diracun maka tuntaslah teror tikus ini. karena tempo dulu sudah pernah kasih racun. dan karena tikus ini pintu masuknya lewat lubang wastafel.
suami ngasih rekomndasi lagi buat kasih pintu di wastafel.
ngasih saringan itu... enggak banget deh. karena rumah kontrakan kami ini dipake bareng-bareng dan nggak semua teman ini suka bersih-bersih. saya ogah banget kalo musti beresin sampah orang yang nyangkut di saringana wastafel
*seorang teman juga telah mengeliminasi tempat sampah di dapur karena menimbulkan bau tak sedap ketika teman-teman lagi males otong-otong sampah ke tps (baca: bak sampah) di depan rumah. sekarang ini sampah langsung dibuang ke tps depan, gak transit dulu di dapur.
maka saya pun membuat pintu dengan layah (yaitu alas batu untuk uleg-uleg) yang menurut saya cukup berat buat seekor tikus.
ternyata? enteng. bisa digeser juga.
uggghhhhhhh
antara saya dan tikus report
saya (dan klompok) pernah terpaksa aniaya pada beberapa ekor tikus. sekitar empat. membius mereka dengan kloroform sampai pingsan bahkan mati untuk kepentingan riset kesehatan lingkungan jaman kuliah dulu.
lalu tahun lalu di kost lama, kamar saya sempat dijadikan cottage bagi tikus. kena jebak satu. lalu saya beres2 kamar. dan syok berat ketika di tengah malam sekor tikus lompat dari dalem lemari saya. huoooohhhh... langsung cepet-cepet out dari kost. pindah ke kontrakan yang sekarang.
eh... si tikus masih dendam kali ye sama saya.
hemmmmmmm
lagu buat tikus
---lepaskanlah ikatanmu dengan aku biar aku tenang......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar