Jumat, Juni 22, 2012

antara gresik dan lumajang selalu dipenuhi dengan cinta


Seorang teman bertanya “ke Gresik sampeyan mbak?”
“Iyaaa” jawab saya dengan penuh sukacita
“Nggak capek?”
“Enggak” “ya capek sih, tapi mending capek daripada galau nggak ketemu suami”
“Iya sih.  Capek dipake istirahat udah hilang ya capeknya”
“Hu’um”
Sudah empat bulan sejak saya menikah dan dalam kurun waktu itu pula lah saya sering bolak-balik Lumajang-Gresik di akhir pekan.  Long distance relationship bahasa kerennya.  Sekitar 5 jam perjalanan transportasi umum. Dan saya menikmatinya, karena saya adalah seorang perempuan.

Perempuan itu adalah makhluk terkuat bila ada cinta di hatinya, begitu yang bisa sarikan dari pengalaman melihat-lihat isi dunia di sekitar saya.  Seorang ibu senior di tempat kerja saya pernah menjalani pendidikan, bekerja, membaktikan diri pada suami, dan merawat anaknya dalam satu waktu, hebatnya beliau nggak sampai sakit karena kelelahan saat menjalaninya.  Di kali yang lain, saya melihat seorang ibu di kereta ekonomi membawa dua anak lelaki kembarnya, wah, bukan bawaaan yang enteng, tapi sang Ibu terus menampakkan wajah sukacitanya. 
Sementara seorang bapak senior rekan kerja juga, tempo hari mengantarkan anaknya periksa kesehatan di luar kota.  Lalu esok harinya nggak masuk karena kepayahan.  Hihihihi.
Diantara saya dan mereka yang perkasa itu, kami sama-sama perempuan, maka saya yakin bahwa Tuhan juga telah membekali saya dengan super power itu.   Bukan mengecilkan kekuatan kaum lelaki lho ya.... saya sebagai perempuan merasa sudah diberi ijin untuk melengkapi kelebihan lelaki (dalam hal ini khususnya suami saya tercinta) dengan kekurangan saya, demikian pula sebaliknya. 

Gimana kalo berhenti kerja? Ikut suami ke gresik, dan nggak pake LDR lagi?
Suami saya bercita-cita balik ke kampung halaman.  Doain segera terkabul ya teman-teman.... ^^
Berhenti bekerja bukan pilihan yang bijak untuk saat ini.  Kami butuh banyak duit biar bisa memberi yang kekurangan dengan lapang dada...  dan bekerja itu menjadi media juga bagi kami untuk menyalurkan bakat dan kompetensi untuk kebaikan umat yang lain (halahhhh.... sok bijak..... tapi insyaallah memang begitu keadaannya).
Hmmm..... siti khadijah istri kesayangan nabi itu setau saya berbisnis deh, dan itu nggak menghalanginya untuk menjadi istri yang membaktikan diri pada suami.  Ya.  Dan saya yakin saya bisa.

Tidak ada komentar: