Jumat, Juni 08, 2012

bangsa ini butuh komitmen

di rumah sakit tempat saya bekerja banyak dokter2 yg pinter, namun kebijakan yg belakangan mulai hangat akan diberlakukan membuat mereka enggan merujuk pasiennya ke rs. ya. karena ada semacam wacana kebersamaan yg memperhatikan kesejahteraan seluruh karyawan sehingga sebagian karyawan akan menerima tambahan penghasilan namun di sisi dokter spesialis kayaknya bakal bikin jasa pelayanan mereka sedikit menurun. sedikit saja ya dari 20-45juta yg mereka bawa setiap bulan.
tapi yg namanya TURUN tetep aja konotasinya negatif, meski ada kemaslahatan orang banyak disitu. mereka pun merujuk pasien ke rumah sakit swasta gak peduli tampang si pasien mencerminkan kemampuan finansialnya yg pas2an. yg penting disana jasa mereka tidak TURUN.
itu.. nggak manusiawi.

di sisi lain, rumah sakit juga punya tenaga2 yg pinter, ahli, namun gak semua dari mereka mau menerapkan keahliannya untuk kebaikan bersama.
sehingga pada suatu hari bu nora yg lg gemes sama keadaan bilang: SAYA GAK BUTUH ORANG PINTER! SAYA HANYA BUTUH ORANG YG BERKOMITMEN!

sebuah evaluasi bg diri sendiri.
lihat suami saya.. yg menurutnya kesejahteraan di tempatnya berkerja gak diperhatikan. kalo gak komitmen, beliau bisa saja minimal mokong. pulang jumat balik minggu buat kencan ma saya tanpa peduli siapa2 yg jd kerepotan ketika beliau membolos di setengah jumat dan sabtunya. suami saya yg masih mau lembur beresin trouble yg terjadi disana. itu komitmet. semoga ALLAH membalas setiap peluhnya dg barokah. amin.

saya.. meluruskan cita2.. insyaallah menjadi civil servant yg amanah. menjadi istri yg amanah. menjadi siapapun saya dg lillahita'ala.
insyaallah.

Tidak ada komentar: