Selasa, Februari 21, 2012

Juhariyah loves her kiddos

"saya baru pulang dari malaysia"
"huaa... saya pengen banget ke luar negeri loh mbakk..!!"
"iya kalo buat jalan-jalan siapa yang nggak pengen"

wanita di samping saya kemaren ternyata seorang tenaga kerja wanita. satu bulan lima hari yang lalu ia kabur dari rumah.  terdorong satu keinginan: ingin bekerja agar bisa membelikan anak sulungnya yang beranjak dewasa sebuah motor.  suaminya seorang pekerja serabutan, tidak mengijinkannya pergi.  lalu ketika suaminya sedang sholat, maka kaburlah bu nina dari rumahnya.  menemui calon majikannya di surabaya.

secepat itukah mendapat majikan?
nope!
jadi kebetulan ketika mengambil uang ananknya di kantor pos, ia bertemu nyonya ini .  yang menawarinya untuk menjadi pembantu di ruamhnya di malaysia.  semua si nyonya yang urus.  ibu nina tinggal berangkat.
suaminya marah mengetahuinya, tapi bu nina tidak peduli.  berangkatlah ia... meninggalkan Nina untuk dirawat ayahnya sendirian di kampung halamannya.

membayangkan saya yang pergi meningalkan kekasih dan keluarga saya di rumah: berat.
apakah tidak berat untukmu, ibu nina?
"anak saya pengen punya motor..." jawabnya dengan berkaca-kaca.  "tapi dia meninggal seminggu yang lalu"
dalam kerinduannya pada anak-anaknya, ia jatuh sakit.  dalam kelemahan raganya itu, datanglah berita bahwa anaknya di indonesia juga jatuh sakit, lalu meninggal beberapa hari kemudian.
kakak nina yang meminta motor itu meninggal karena tuberkulosa.

Tuhan sayang nina
mungkin jika kakaknya tidak meninggal, ibunya tidak akan pulang sebelum hasil kerjanya menghasilkan sebuah motor untuk kakaknya.
tuhan saya kakak nina
mungkin jika ia terus hidup, ia kan menjadi durhaka dengan memberi ibunya beban yang terlalu berat: sebuah motor
tuhan sayang ibu nina
mungkin jika ia terus merantau, ia akan diperlakukan tak baik olah majikannya di suatu hari yang bukan sekarang.

"majikan saya bilang, jika ingin kembali saya bisa hubungi dia"
"jangan pergi kalo suami tidak mengizinkan"
"nggak.  saya nggak akan pergi-pergi lagi.  makan nggak makan saya mau tetep di rumah.  menjaga nina.  anak saya tinggal satu sekarang...."

pada sebagian orang,
butuh kematian, butuh kehilangan, butuh perjalanan panjang
untuk menyadari bahwa takdirnya sebagai ibu, sebagai istri, adalah luar bisa mulia.

Tidak ada komentar: