sepasang muda mudi dimabuk cinta memutuskan untuk segera begini segera begitu segera berupaya mencapai apa yang tampaknya bisa mereka gapai. melaju jauh dengan percepatan yang terus bertambah. 40 kmph, 60kmph, 80kmph, terlihat sanggup, mampu... itu mimpi sudah dekat satu kilo meter di depan lalu mendadak helm yang mereka pakai terkoyak angin, dan terlihat rupanya ada banyak traffict light baru dipasang, mengedip-ngedip kuning. disusul dengan nggak sedikit pula polisi tidur. para penonton bersorak sorai: wolesssss.... a.k.a selooooowww dong beibbhhh..... yang lebih tua berkata: alon alon aeee.... ojok kesusu.
diantara terus melaju menambah percepatan, atau mengikuti sorak sorai?
sedang dipertimbangkan.
pencapaian dalam belum dua tahun kebersamaan kami itu sesuatu yang menurut saya besar, dibanding kami yang jaman pacaran dulu sama sekali nggak punya apa-apa. beloved yang berkerja keras di rantau, kami yang saling memotivasi, membakar ambisi, mengumpulkan sekoin demi sekoin. pengennya dalam waktu yang nggak lama lagi sudah bisa punya rumah sendiri, resign jadi karyawan, memulai dari bawah lagi usaha mandiri yang entah apa sampai saat ini belum ada titik terang.
merka bilang.. jangan terburu-buru membangun rumah, jangan terburu-buru resign, jangan terburu-buru....
*protes: tapi kenapa soal baby mereka seolah bilang: ayo cepettaaann??!!
*teman bilang: anggap saja itu doa (agar disegerakan)
amin.
saya pengen melahirkan kembar empat: Fatih, Fatahillah, Fatimah, dan Fathinah (eh :P)
lalu kembar tiga : nama belum terfikirkan
dua kali melahirkan punya anak tujuh yang sehat dan sholeh/solehah :D
maunyyyyaaaaaaaa.......
(karena bagi Allah apa sih yang nggak bisa ^_^)
Plan X
membangun ruko di tanah kami, pindah kesana bersama beloved yang resign jadi karyawan, memulai usaha bersama-sama dari kecil, melihat beloved tumbuh jadi pengusaha sukses, ngopeni tujuh anak juga disana.
Plan XX
saya yang resign, ikut beloved kesana, menjadi karyawan sekaligus memiliki karyawan. anak-anak besar di gresik dengan sukacita dan riang gembira.
Plan XXX
yaa... woles se woles wolesnya. ssaya disini, beliau disana. biar tanah tetap menjadi investasi. sementara kami fokus menjadi suami yang baik, istri yang sholehah, ayah ibu yang memnyayangi dan menghebatkan anaknya. saya disini ngontrak rumah deket tempat kerja, jadi sewaktu-waktu bisa pulang memberi ASI jika anak kami yang tujuh itu masih bayi.
mungkin bersama nanti kelak kalo anak-anak udah gede, kalo kami udah pensiun :D
woles dalam pencapaian dunia
tetep ngebut dalam pencapaian akhirat, yang kekal, semoga disana kelak saya, beloved, anak-anak kami dipersatukan dalam keabadian. cieeehhhhh......
plan mana yang akan ditempuh?
sedang dipertimbangkan.
:) visi hidup sayang apa?
:D jadi orang yang bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang
:) sama
kami sudah punya visi yang sama lohhh
punya Allah yang sama, Allah yang satu. yang kepadaNya kami memohon petunjuk, jalan terang bagi hidup kami di dunia dan akhirat.
diantara terus melaju menambah percepatan, atau mengikuti sorak sorai?
sedang dipertimbangkan.
pencapaian dalam belum dua tahun kebersamaan kami itu sesuatu yang menurut saya besar, dibanding kami yang jaman pacaran dulu sama sekali nggak punya apa-apa. beloved yang berkerja keras di rantau, kami yang saling memotivasi, membakar ambisi, mengumpulkan sekoin demi sekoin. pengennya dalam waktu yang nggak lama lagi sudah bisa punya rumah sendiri, resign jadi karyawan, memulai dari bawah lagi usaha mandiri yang entah apa sampai saat ini belum ada titik terang.
merka bilang.. jangan terburu-buru membangun rumah, jangan terburu-buru resign, jangan terburu-buru....
*protes: tapi kenapa soal baby mereka seolah bilang: ayo cepettaaann??!!
*teman bilang: anggap saja itu doa (agar disegerakan)
amin.
saya pengen melahirkan kembar empat: Fatih, Fatahillah, Fatimah, dan Fathinah (eh :P)
lalu kembar tiga : nama belum terfikirkan
dua kali melahirkan punya anak tujuh yang sehat dan sholeh/solehah :D
maunyyyyaaaaaaaa.......
(karena bagi Allah apa sih yang nggak bisa ^_^)
Plan X
membangun ruko di tanah kami, pindah kesana bersama beloved yang resign jadi karyawan, memulai usaha bersama-sama dari kecil, melihat beloved tumbuh jadi pengusaha sukses, ngopeni tujuh anak juga disana.
Plan XX
saya yang resign, ikut beloved kesana, menjadi karyawan sekaligus memiliki karyawan. anak-anak besar di gresik dengan sukacita dan riang gembira.
Plan XXX
yaa... woles se woles wolesnya. ssaya disini, beliau disana. biar tanah tetap menjadi investasi. sementara kami fokus menjadi suami yang baik, istri yang sholehah, ayah ibu yang memnyayangi dan menghebatkan anaknya. saya disini ngontrak rumah deket tempat kerja, jadi sewaktu-waktu bisa pulang memberi ASI jika anak kami yang tujuh itu masih bayi.
mungkin bersama nanti kelak kalo anak-anak udah gede, kalo kami udah pensiun :D
woles dalam pencapaian dunia
tetep ngebut dalam pencapaian akhirat, yang kekal, semoga disana kelak saya, beloved, anak-anak kami dipersatukan dalam keabadian. cieeehhhhh......
plan mana yang akan ditempuh?
sedang dipertimbangkan.
:) visi hidup sayang apa?
:D jadi orang yang bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang
:) sama
kami sudah punya visi yang sama lohhh
punya Allah yang sama, Allah yang satu. yang kepadaNya kami memohon petunjuk, jalan terang bagi hidup kami di dunia dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar