diceritakan tentang dia, seorang mahasiswi kedokteran pacar adek temen sekantor saya.
calon bu dokter ini baiikkkkkkkk banget.
beberapa sore dalam satu masa rutin berbagi, sedikit makanan buat para gelandangan.
hobinya bantuin temen. tulus. setulus nisa, sahabat saya sejak masa sekolah itu. mungkin bahkan lebih tulus.
sama keluarga pacarnya juga baiikkk banget. dalam pertemuan yang intens dan kebersamaan yang panjang, kebaikan orang itu kan pada umumnya keliatan, mana yang cuma polesan, mana yang emang udah karakter. menurut rekan kerja saya, calon adek iparnya itu udah mantap banget. hormat sama calon mertua dan keluarga, bisa bersikap sayang dg anggun pada calon suaminya. belum berencana menikah sih dalam waktu dekat ini karena keduanya masih kuliah. tapi jelas sudah bahwa sang lelaki telah memantapkan hati untuk meminangnya kelak.
siaran pak mario malam kemarin
jadilah kamu orang yang olleh Allah telah disiapkan rumahmu di surga (baca: baikkan terus dirimu).
terus nanti Allah bilang padamu: sini sini pulang... rumahmu sudah jadi.... makanya orang bilang banyak orang baik itu mati lebih dulu.
hahahahahahah
logis.
senin
rekan seruangan saya nggak masuk kantor karena saudaranya ada yang sakit
selasa
rekan seruangan saya nggak masuk kantor lagi. mendapat kabar bahwa calon adik iparnya meninggal dunia.
weerrrrrrrrr....... langsung pias merinding beku.
jangan-jangan itu si calon bu dokter yang baik hati?
rabu
memastikan berita yang saya dengar. huhuhu. iya beneran, the Angel was gone.
dalam setiap kehilangan yang begini, pikiran saya itu: patah hati kayak gimana ya orang yang ditinggalkannya. dalam kehilangan yang seperti itu saya membayangkan kehilangan orang baik yang saya cinta. dalam kehilangan yang seperti itu saya berdoa semoga saya dan beloved jangan lah dulu dipisahkan oleh maut.
rekan seruangan saya bilang adeknya dalam masa denial. jelas. merasa bahwa sebenernya ini belum waktunya terjadi. menginginkan hal itu jangan terjadi. biarlah kekasihnya itu tertimpa musibah, ia ridha kecelakaan itu terjadi, ia ridha jika tangan-kaki kekasihnya diamputasi, ia ridha dan akan tetap menerima bagaimanapun fisik kekasihnya itu kelak apa adanya. asal jangan jiwanya yang pergi. jiwanya yang baik itu.
*hiiikkkkkkzzzzzz mewek2 dalam hati deh saya diceritainnya
lessonlearned: jangan pacaran sama orang baikkk. ketika mereka pergi kamu akan patah hati dalam penyesalan. menikahlah saja dengannya. atau baikkan dirimu sendiri kelak Allah mengirimkanmu pendamping yang baik juga.
i hate heartbreak
calon bu dokter ini baiikkkkkkkk banget.
beberapa sore dalam satu masa rutin berbagi, sedikit makanan buat para gelandangan.
hobinya bantuin temen. tulus. setulus nisa, sahabat saya sejak masa sekolah itu. mungkin bahkan lebih tulus.
sama keluarga pacarnya juga baiikkk banget. dalam pertemuan yang intens dan kebersamaan yang panjang, kebaikan orang itu kan pada umumnya keliatan, mana yang cuma polesan, mana yang emang udah karakter. menurut rekan kerja saya, calon adek iparnya itu udah mantap banget. hormat sama calon mertua dan keluarga, bisa bersikap sayang dg anggun pada calon suaminya. belum berencana menikah sih dalam waktu dekat ini karena keduanya masih kuliah. tapi jelas sudah bahwa sang lelaki telah memantapkan hati untuk meminangnya kelak.
siaran pak mario malam kemarin
jadilah kamu orang yang olleh Allah telah disiapkan rumahmu di surga (baca: baikkan terus dirimu).
terus nanti Allah bilang padamu: sini sini pulang... rumahmu sudah jadi.... makanya orang bilang banyak orang baik itu mati lebih dulu.
hahahahahahah
logis.
senin
rekan seruangan saya nggak masuk kantor karena saudaranya ada yang sakit
selasa
rekan seruangan saya nggak masuk kantor lagi. mendapat kabar bahwa calon adik iparnya meninggal dunia.
weerrrrrrrrr....... langsung pias merinding beku.
jangan-jangan itu si calon bu dokter yang baik hati?
rabu
memastikan berita yang saya dengar. huhuhu. iya beneran, the Angel was gone.
dalam setiap kehilangan yang begini, pikiran saya itu: patah hati kayak gimana ya orang yang ditinggalkannya. dalam kehilangan yang seperti itu saya membayangkan kehilangan orang baik yang saya cinta. dalam kehilangan yang seperti itu saya berdoa semoga saya dan beloved jangan lah dulu dipisahkan oleh maut.
rekan seruangan saya bilang adeknya dalam masa denial. jelas. merasa bahwa sebenernya ini belum waktunya terjadi. menginginkan hal itu jangan terjadi. biarlah kekasihnya itu tertimpa musibah, ia ridha kecelakaan itu terjadi, ia ridha jika tangan-kaki kekasihnya diamputasi, ia ridha dan akan tetap menerima bagaimanapun fisik kekasihnya itu kelak apa adanya. asal jangan jiwanya yang pergi. jiwanya yang baik itu.
*hiiikkkkkkzzzzzz mewek2 dalam hati deh saya diceritainnya
lessonlearned: jangan pacaran sama orang baikkk. ketika mereka pergi kamu akan patah hati dalam penyesalan. menikahlah saja dengannya. atau baikkan dirimu sendiri kelak Allah mengirimkanmu pendamping yang baik juga.
i hate heartbreak