Jumat, April 09, 2010

always be prepared for the bad damn thing

belum jam sepuluh pagi, gerimis dengan mendung yang teramat sangat sudah menyelimuti kampung halaman gw.  biasanya hujan lebat datang di sore hari, tapi beberapa hari belakangan jadwalnya mulai maju.  berita bagus, karena kegiatan gw di luar rumah biasanya mulai sore hari, dan biasanya jadi agak telat sedikit karena menunggu hujan sedikit bersahabat.

bebrapa hari yang lalu sempat hujan deres banget.  mati lampu beberapa jam lamanya.  ashar hingga magrib. jadi malam yang romantic karena rumah2 disinari candle lite.  tapi.... malemnya malah ada kebakaran di sebuah pertokoan yang meluluhkantakkan sekitar sepuluh ruko dengan kerugian ditaksir mencapai enam milyar rupiah (diduga) gara-gara lilin.  hufff....

orang bilang, kebakaran itu sebenernya bisa diminimalisir asalkan pasukan pmk-nya kerja dengan bener.  huft.. nyari kambing hitam emang gampang banget.  tapi gw mengkambinghitamkan mereka juga sih... adek gw yang pas kejadian ada di tkpbilang, mobi pmk sempat mogok sehingga butuh waktu lama buat sampe di tempat kejadian; selang air juga bocor; stok air juga terbatas... di indonesia kayaknya hidran gak berfungsi, yah?!  gak kayak di negara2 maju.  mereka biasanya sudah siap dengan keadaan2 darurat.  negara berkembang macem kita biasanya engga bersiap2 karena tidak mengharapkan hal buruk terjadi :D berpikir bahwa kejadian darurat itu langka, buat apa mempersiapkan kedatangannya.  hmmmm....

ada lagi kejadian luar biasa minggu ini, di kota sebelah, di tv juga udah disiarin: suicide live show.  ada cowok yg manjat papan reklame setinggi tigapuluh meter trus terjun bebas ke aspal dan absolutely dead.  menurut adek gw (yang lagi-lagi) berada di tempat kejadian, polisi, ambulan, tim penyelamat sudah dateng.   polisi udah berusaha merayu cowok itu biar mau turun, plan A yang diharapkan hasilnya: cowok termakan rayuan dan turun.  tapi bagemana jika tidak? kalo yang gw lihat di tivi2, di film2, tim sar biasanya udah membentangkan sesuatu di bawah untuk berjaga2 jika 'orang stres' gak bisa dibujuk dan nekat lompat; ato ada tim pemadam kebakaran yang menjulurkan tangga darurat agar si orang stress bisa turun dengan selamat.  but.. di kota sebelah (ato mungkin secara umum di indonesia), menurut ge mereka cuma punya plan A.  dan gagal.  dan gak ada rencana cadangan.  dan matilah dia dengan sia2.  ewww... semoga tidak sia2, karena setidaknya kejadian2 kayak gitu memberi satu lagi pelajaran moral buat gw:

sebaik apapun gw berusaha kelak, gw harus selalu punya rencana kedua untuk mengantisipasi jika rencana pertama gagal.

demikian pelajaran moral hari ini.   terimakasih.  

Tidak ada komentar: