beberapa hari menjelang hari jadi kota lumajang yang kurang lebih sama dengan hari jadi beloved versi KTP :D tujuh ratus lima puluh delapan tahun kota kami, dan dua puluh delapan tahun beloved akan menjadi...
akhir tahun menjelang di depan mata.
berada di antara tanggung jawab baru pasca mengikuti bimbingan teknis kemarin dan esok,
lalu tugas-tugas negara yang memang sudah menjadi rutinitas,
dan agenda-ageda kehidupan dengan liburan panjang bareng beloved sebagai salah satu manisnya rasa.
lagi seneng-senengnya nonton serial mistresses dan carrie diary
drama ringan, kompleks.
dan seseorang disana bilang,, kalo lagi kompleks gitu ya selesaikan. jangan cuma bisa membenamkan kepalamu di pasir lalu berharap semua akan baik-baik saja dengan penuh keajaiban.
keajaiban itu... kemustahilan yang mungkin saja terjadi.
meski ia mungkin saja terjadi, tapi ia sebaiknya nggak dijadikan sebagai harapan utama kalo nggak pengen hati semakin babak belur.
pagi kemarin situasi mendadak complicated ketika kami sebagai anak buah mengonfirmasi perbedaan antara dokumen kontrak dan berita acara yang hendak kami buat. kami yang anak buah, yang terbiasa dengan tradisi, bahwa ini benar, sehingga menilai tradisi baru itu salah.
diajak lah sama pak bos ke ULP untuk mengkonfirmasi. pak bos sudah cemut cemut. sepanjang jalan bilang we have to solve this problem. biar ini dingin di permukaan, tapi kita bekerja keras di bawah.. menyelesaikannya dengan anggun.
saya hanya diam, sesekali mengiyakan. lebih suka mencerna kata-kata itu sebagai kunci sukses kehidupan saya.
lalu mendapat penjelasan yang melegakan dari ULP. dan problem itu pun nggak jadi problem lagi.
lega. hanya kesalahpahaman karena ketidaksepadanan pengetahuan.
lalu bos saya bilang lagi:
dalam kondisi begini (in trouble) alangkah kontraproduktif, membuang-buang energi, membuang waktu, jika kita mencari siapa yang salah. saya lebih suka memikirkan ini bisa selesai dengan cara bagaimana. solusi solusi dan solusi yang saya pikirkan.
sepakat.
pagi itu, trouble itu, adalah sebagian kecil dari sekolah kehidupan
dalam kuliah yang singkat, namun begitu mengena
kuliahnya Allah :)
akhir tahun menjelang di depan mata.
berada di antara tanggung jawab baru pasca mengikuti bimbingan teknis kemarin dan esok,
lalu tugas-tugas negara yang memang sudah menjadi rutinitas,
dan agenda-ageda kehidupan dengan liburan panjang bareng beloved sebagai salah satu manisnya rasa.
lagi seneng-senengnya nonton serial mistresses dan carrie diary
drama ringan, kompleks.
dan seseorang disana bilang,, kalo lagi kompleks gitu ya selesaikan. jangan cuma bisa membenamkan kepalamu di pasir lalu berharap semua akan baik-baik saja dengan penuh keajaiban.
keajaiban itu... kemustahilan yang mungkin saja terjadi.
meski ia mungkin saja terjadi, tapi ia sebaiknya nggak dijadikan sebagai harapan utama kalo nggak pengen hati semakin babak belur.
pagi kemarin situasi mendadak complicated ketika kami sebagai anak buah mengonfirmasi perbedaan antara dokumen kontrak dan berita acara yang hendak kami buat. kami yang anak buah, yang terbiasa dengan tradisi, bahwa ini benar, sehingga menilai tradisi baru itu salah.
diajak lah sama pak bos ke ULP untuk mengkonfirmasi. pak bos sudah cemut cemut. sepanjang jalan bilang we have to solve this problem. biar ini dingin di permukaan, tapi kita bekerja keras di bawah.. menyelesaikannya dengan anggun.
saya hanya diam, sesekali mengiyakan. lebih suka mencerna kata-kata itu sebagai kunci sukses kehidupan saya.
lalu mendapat penjelasan yang melegakan dari ULP. dan problem itu pun nggak jadi problem lagi.
lega. hanya kesalahpahaman karena ketidaksepadanan pengetahuan.
lalu bos saya bilang lagi:
dalam kondisi begini (in trouble) alangkah kontraproduktif, membuang-buang energi, membuang waktu, jika kita mencari siapa yang salah. saya lebih suka memikirkan ini bisa selesai dengan cara bagaimana. solusi solusi dan solusi yang saya pikirkan.
sepakat.
pagi itu, trouble itu, adalah sebagian kecil dari sekolah kehidupan
dalam kuliah yang singkat, namun begitu mengena
kuliahnya Allah :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar