:v gimana usaha bikin bebinya?
:) makin diusahain makin nggak menikmati makin galau. maka saya sekarang lagi belajar menikmati dan terus belajar membaikkan, memantaskan diri jadi bapak ibunya anak-anak sholeh.
ilmu pasrah, kata Bu Cepi. yang alhamdulillah telah dititipkan padanya calon buah hati.
ketika pasrahkan semua pada Allah, dia teserang hamilun :D
seperti ketika dulu ia katanya pengen banget nikah. dan ketika berserah, datenglah itu pak Cepi yang nggak pake lama segera meminangnya.
beberapa hari belakangan, bertepatan dengan datang bulan, bawaannya mellow. hahaha. energi yang lebih soft menghampiri. biasanya kan pms, bawaannya betehh gitu ya. kali ini rasanya lebih peka perasaan, tapi nggak kebawa pengen marah, bawaannya pengen nangis. mungkin sebagian efek dari hari-hari membahagiakan bareng beloved ya. alhamdulillah sempat lima hari bareng. di gresik sana. melalui banyaaaak sekali kenikmatan lahir batin. nikmatnya disayang Allah.
dalam dua hari terakhir saja misalnya,
bersemangat sekali silaturahmi pada kawan dan kerabat ddi kediri. berkendara sampai terminal dan mendapati bus yang hendak membawa kami sudah melaju. menunggu di jalur keberangkatan bus bersama segerombolan yang lain. kami mengambil tempat di belakang, karena di depan padat. saya pun bercita-cita menyusup lewat belakang nanti. saya suka menyusup :D karena perempuan biasanya dikasih jalan, dan karena saya alhamdulillah langsing gituu.. hihihi.
:D nanti sayang cari dari depan, aku di belakang
:) haa... di depan kan padat? aku di belakang ae ya...
dan entahlah apa pertimbangan beloved, saya believe aja, dg optimis maju ke depan. berlari di samping bis, meyusup, naik dan memata-mata, lalu meletakkan tas di bangku kosong dan saya meletakkan diri di bangku kosong belakangnya. alhamdulillaaaahhh dapet dua!! sementara banyak yang nggak dapet dan berdiri-berdiri meski itu bus judulnya patas.
kediri yang dingin menyambut dengan hangat.
segelas teh, makan malam yang nikmat.
sederhananya pakdhe budhe saya masihh seperti dulu :) menyenangkan
jadi meskipun saya nggak akur-akur amat sama orang tua saya,
saya bersyukur karena orang tua saya itu sepaket dengan paman, bibi, serta sepupu-sepupu yang luar biasa.
seperti halnya Allah memberi saya beloved sepaket dengan keluarga dan kawan-kawannya yang luar biasa.
silaturahmi ke rumah teman beloved, dengerin kisah-kisah
kisah cintanya si pengantin baru itu. dimana cinta dateng ketika si mempelai wanita sudah pasrah akan masa depan asmaranya. dan yang dateng itu lah yang the best one buatnya. gitu. aduh aduuhhh saya th terharu banget. Allah tuh Maha Baik banget. lagi lagi ilmu pasrah.
terus kisah temennya beloved yang istrinya terserang hamilun juga, hamilun yang perlu perawatan ekstra sehingga mau nggak mau sang suami haruss bisa mengurus dirinya sendiri demi keselamatan istri dan buah hati. huaaaa... bawaannya pengen terharu.
sementara bus melaju lagi membawa kami pulang
pengen peluk beloved, enatahlah, kembali pengen nangis lagi kayak dulu itu kalo beloved balik ke rantau.
tapi berhubung tempat umum bukan tempat yang baik buat berpeluk-pelukan sambil mewek-mewek, maka saya hanya mendekap lengannya di dada. berterimakasih pada Allah atas kesempurnaan yang ia berikan di samping saya.
yang ada di pikiran:
si temen beloved dengan gonta ganti calon pendamping itu, dibikin patah hati sepatah hatinya, lalu dikasih jodoh dengan semudah2nya jalan... patah hatinya itu mungkin adalah cambuk kecil, agar ketika ia menikah kelak, ia akan bisa menjaga pendamping hidupnya dunia akhirat dengan penuh cinta.
si temen beloved yang istrinya terserang hamilun pun.... diberi kehamilan yang tak mulus,, itu mungkin juga cambuk kecil agar kelak mereka terussssss saling menjaga baik-baik.
saya dan beloved,, yang alhamdulillah diberi waktu menunggu..... mungkin agar kelak kami lebih menghargai pemberianNya yang kami tunggu itu, menjaganya sepenuh hati.
terserah bagaimana kita menyikapi.
terserah Allah deh mau bawa kami kemana
yang ppenting kami selalu saling menjaga tetep lurussss di jalur menuju padaMu gitu ya Allah yaaaa
jagalah kami ya. please,
amin.