wajahnya bersemi riang melompat-lompat menuju seorang kawan kecilnya yang juga berlari menyambut. dilambaikannya selembar ribuan rupiah lalu menunjuk mobil paling depan di antrian lampu merah. tossss... mereka berdua pun mempertemukan telapak tangan seolah berkata semoga sukses untuk hari ini. yes!!!
pemandangan anak jalanan di kota pasuruan, sudah lewat tengah hari namun panas masih terik. beberapa dari mereka nggak bersandal. duh apa nggak panas ya?
satu dua berwajah awal sekolah dasar, kawannya sudah agak tua. smp, mungkin smp. kalo lagi ngumpul menunggu lampu merah mereka ngapain ya? ngobrol apa? mikir apa?
lalu kemana orang tua mereka?
secara, meski belum pernah jadi orang tua, kalo pun saya berwenang atas kehidupan seorang anak, saya nggak bakal ijinkan mereka bersusah payah mencari uang karena pada saya dan beloved lah kewajiban menghidupi mereka itu melekat. berapanas-panas di lampu merah, bawa kemoceng atau cuma berbekal tepuk tangan menyanyi, menyeramkan buat anak kecil! mending bersihin perabot di rumah daripada bersihin kaca mobil orang di jalan... mending nyanyi di kamar mandi daripada nyanyi sambil nunggu recehan dari balik kaca mobil.
dimana orang tua kalian nak?
kalian sudah ijinkah? diijinkan kah?
kalian diculik seseorang lalu terpaksa begitu kah?
ini pasuruan. bukan surabaya, bukan pula jakarta, jadi gembel, anak jalanan, di kota itu menurut saya: anehnya luar biasa.
emmm... kira-kira yayasan penyalur infak dan zakat itu apakah juga menjadikan mereka sebagai sasaran bantuan ya? semoga ya. semoga mereka menjadi orang-orang yang lebih sejahtera, lebih bermanfaat bagi sesama. amin.
pemandangan anak jalanan di kota pasuruan, sudah lewat tengah hari namun panas masih terik. beberapa dari mereka nggak bersandal. duh apa nggak panas ya?
satu dua berwajah awal sekolah dasar, kawannya sudah agak tua. smp, mungkin smp. kalo lagi ngumpul menunggu lampu merah mereka ngapain ya? ngobrol apa? mikir apa?
lalu kemana orang tua mereka?
secara, meski belum pernah jadi orang tua, kalo pun saya berwenang atas kehidupan seorang anak, saya nggak bakal ijinkan mereka bersusah payah mencari uang karena pada saya dan beloved lah kewajiban menghidupi mereka itu melekat. berapanas-panas di lampu merah, bawa kemoceng atau cuma berbekal tepuk tangan menyanyi, menyeramkan buat anak kecil! mending bersihin perabot di rumah daripada bersihin kaca mobil orang di jalan... mending nyanyi di kamar mandi daripada nyanyi sambil nunggu recehan dari balik kaca mobil.
dimana orang tua kalian nak?
kalian sudah ijinkah? diijinkan kah?
kalian diculik seseorang lalu terpaksa begitu kah?
ini pasuruan. bukan surabaya, bukan pula jakarta, jadi gembel, anak jalanan, di kota itu menurut saya: anehnya luar biasa.
emmm... kira-kira yayasan penyalur infak dan zakat itu apakah juga menjadikan mereka sebagai sasaran bantuan ya? semoga ya. semoga mereka menjadi orang-orang yang lebih sejahtera, lebih bermanfaat bagi sesama. amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar