Sabtu, Juli 20, 2013

bego adalah ketika lupa untuk introspeksi diri

Pengen: tinggal bareng suami, punya anak banyak, punya usaha yang lancar,  barokah, dan memakmurkan orang banyak.
amin.

hirarki kehidupan: ibu -- anak lelaki (suami) - istri
surga istri di kaki suami,  surga anak di kaki ibu
kalo saya punya anak laki-laki, surganya akan ada di kaki saya.  maka saya harus menyiapkan diri untuk layak menjadi pintu surga itu. memnuntunnya kesana.  dan kelak jika ia menikah, ia akan menjadi pintu surga bagi istrinya. 
kalo saya punya anak perempuan, kelak jika ia menikah, ia harus dapat suami yang bisa membimbingnya ke jalan yang baik.  itu artinya saya harus pula menjaga kebaikannya.  karena lelaki yang baik untuk perempuan baik begitu pula sebaliknya.
kalo saya punya anak laki-laki, berdasarkan ilmu turunan silang (eh apa nama ilmiahnya ya?!) dia akan mewariskan banyak sifat-sifat saya.  heeee... jadi menyesal kan sekarang... kenapa sayanya nggak jadi orang baik aja dari dulu.  biar kehidupan saya kelak menjadi mudah.
kalo punya anak perempuan, sifat beloved akan mendominasi padanya.  teorinya begitu.  kebayang punya anak perempuan yang sabar :D yang sayang banget sama sayaa dan bisa buat manja-manjaan.  haahahaha.  emaknya mau manja sama anaknya niii ceritanya besok.

jadi mau punya anak laki laki ataupun perempuan, konsekuensinya saya harus membaikkan diri dari sekarang, pelan tapi istiqamah. sukur sukur bisa ngebut tapi pasti. hihi.

belajar dari kehidupan.  kalo ada hal hal yang nggak lancar, bego adalah ketika memutuskan untuk mencarai ini salah siapa.  karena itu sudah jelas jelas salah diri sendiri.
seperti pas disuruh ngumpulin rup kemaren.  bukan kemaren sih, beberapa bulan lalu.  saya merasa hanya sebagai pengepul data perpanjangan tangan bos saya dan saya nggak peduli ketika para narasumber nggak ngumpulin apa-apa.  sampai akhirnya data itu dimintain lagi.  laporan sama bos tentang ulah narasumber yang nggak kooperatif itu bos saya lempeng-lempeng aja.  oemji..  mau nyalahin siapa? bos? para narasumber?  how stupid i am.  yang salah ya saya.   dari dulu udah tau kannnn kalo masalah kronis di organisasi tempat saya mengabdi ini adalah masalah komunikasi.  solusinya: berkomunikasilah dengan baik dan benar!!

keajaiban itu dimulai ketika saya mengetik kalimat thru sms.  menghubungi satu dua tiga narasumber yang belum kasih info.  dua hari data ngumpul.  nahkan ketika narasumber bingun mau menjawab bagian tertentu, kok ya kebetulan ada orang penting yang mampir ke ruangan saya dan bisa memberi jawabannya.  ketika semuanya sudah ready to be reviewed, ehhh... mendadak dapet copy kitab baru yang membuat saya harus memikirkan ulang semuanya.  hubungi orang-orag penting.  spreading the info tentag kitab baru itu.  membuat jumat saya berasa terangah-engah.  banyak pe'er!  asik!!
berasa ajaib atas semua kebetulan-kebetulan itu.  berasa ajaib dengan... haa... bagemana bisa saya berfikir untuk mengambil langkah ini itu....  pada setiap detik itu saya merasa dekat dengan yang Maha Menguasai.  Dia lah yang memberi banyak reward padahal upaya saya baru saya naikit sedikit banget kecepatannya.  bayangin jika uapa itu bener-bener lillahita'ala dan dengan kekuatan penuh?  insyaallah dasyat!!

siapa lagi orang yang terlihat moncer banget kerjaannya? ya, sang ibu inspirator yang kayaknya nggak perlu tertalu sering saya sebut namanya disini ya.  sesosok istri yang mendedikasikan hidupnya untuk suami tercinta.  sekaligus ibu yang tangguh.  hadiahnya? kerjaannya lancarrrrrr meski halangan dan rintangan datang silih berganti.  ia bekerja di level yang mernurut saya reltif lebih sulit daripada ibu ibu sebayanya loh.
ini pun saya rasa bukan kebetulan.  Allah yang Maha Baik lah yang membuat saya mengenal sedekat ini dengan beliau.

ya
pengen tinggal bareng suami.  melalui suka duka tantangan hidup bersama sama
pengen punya anak banyak.  membahagiakan, menguatkan, memotivasi, menjadi ladang bagi kami para orang tua untuk menanam kebaikan
pengen punya usaha  yang lancar (dilihat orang itu menyenangkan... usahanya lancar, nggak jadi rasan rasan karena macet.  hehe)
pengen punya usaha yang barakah (berapapun hasilnya akan mencukupi berapapun kebutuhannya, dan semua untuk kebaikan)
pengen punya usaha yang memakmurkan banyak orang (karena sebaik-baiknya manusia adalah yang banyak manfaatnya untuk orang lain)

Tidak ada komentar: