Pemandangan yang bikin gemes itu ketika orang-orang yang terlalu baik berkumpul dan ditonton oleh orang yang nggak baik-baik amat :D
baca: saya nonton keluarga beloved kumpul-kumpul.
kok nonton ajah? hiyaa.... begini ceritanya . . .
sodara bundo yang baik banget itu dateng, silaturahmi menjelang haul kakek kami.
asiklah keluarga besar kami nongkrong di ruang tamu nenek, termasuk saya, sampai akhirnya ada seorang lelaki gagah datang. lelaki tak dikenal, hendak bersilaturahmi katanya.
keluarga kami mempersilahkannya masuk.
---- saya : ilfil, karena si tamu tak dikenal dan tak diundang itu nggak mematikan rokoknya
ternyata ia datang hendak menjual kain batik. maharani untuk ukuran orang pedesaan. lebih dari seperempat juta per lembarnya.
---- saya : ilfil, karena si tamu jualannya bilang nggak maksa tapi nggak pulang-pulang sampai satu jam kemudian. bikin nggak bisa ngobrol banyak sama sodaranya bundo.
---- adek ipar : aku kasian mbak... bayangin kalo kita yang jadi dia
---- saya : nyengir kuda. *entahlah.. saya kok nggak ada kesian kesiannya ya.... *
lalu saya nonton bagemana keluarga kami memperlakukan tamu tak dikenal itu sebagaimana saudara sendiri. disuguhi makanan, minuman. si tamu nggak doyan, minta rokok aja. lelaki di keluarga kami nggak ada yang merokok. jadilah babe keluar nyariin sebungkus rokok. kebal kebul... hiiihhhh gemes dan ilfil deh. ni tamu kok nggak ada sopan sopannya ya sama yang punya rumah.
sudah melalui beberapa sesi pamitan tapi orangnya nggak pulang pulang.
aih gemes
:) babe bawa hape nggak? pura pura telpon babe yok, biar babe bisa melepaskan diri
:^ haaa... kasian mbak orangnya nggak laku-laku dagangannya
:) ini loh cuma kerjaan sambilannya dia. dia tu aslinya ABK yang singgah disini nyari penghasilan tambahan
:^ iya ta? aku nggak dengern dia cerita tadi
:) iyaa
satu setengah jam berlalu dengan tamu tak diundang yang gigih jualan, babe yang masi sabar menanggapi, saya yang gemes setengah mati, nenek yang lelah pengen tamu itu cepet pulang, ibu yang juga capek tapi nggak pengen ngusir karena kasian, dan adek yang mencitakan ada arwah ustad jefri dateng membeli barang dagangan itu semua. hihihihihi.
lalu babe masuk, pinjem duit (secara kami bertamu ke rumah nenek,, nggak bawa duit), mau beli minyak wangi yang dijual orang itu.
lalu menghantarkan orang itu pulang.
ooohhhhhhhh akhirnya :D :D :D
eh tapi peci babe udah nggak ada.
ngikik heran deh pas babe cerita kalo pecinya diminta sama tamu tak dikenal itu tadi.
prasangka babe : biarin buat dipake sholat di jalan
prasangka saya : jangan jangan itu peci mau dijual di sulawesi dengan harga mahal, bilang kalo itu peci dari syekh terkenal di jawa. hahahahahaha.
penutup
oleh adek: biarin wes abis agak banyak buat tamu tak diundang. kasian orang itu. dan Allah pasti membalas amal kita. semoga dibalas dengan kebaikan oleh Allah.
oleh saya: whateva tentang orang ituu..... yang jelas saya mengagumi kesabaran keluarga besar beloved ini. kesabaran, kebaikan, prasangka yang nggak pernah buruk. ahh.. apa ya namanya, mungkin terlalu lugu. tapi pemandangan itu mendamaikan hati. sekaligus menggemaskan.
oleh orang itu (mungkin) : ternyata masih ada orang baik yang peduli di muka bumi ini. semoga keluarga itu selalu dilimpahi berkah oleh Allah.
amin atas segala doa.
baca: saya nonton keluarga beloved kumpul-kumpul.
kok nonton ajah? hiyaa.... begini ceritanya . . .
sodara bundo yang baik banget itu dateng, silaturahmi menjelang haul kakek kami.
asiklah keluarga besar kami nongkrong di ruang tamu nenek, termasuk saya, sampai akhirnya ada seorang lelaki gagah datang. lelaki tak dikenal, hendak bersilaturahmi katanya.
keluarga kami mempersilahkannya masuk.
---- saya : ilfil, karena si tamu tak dikenal dan tak diundang itu nggak mematikan rokoknya
ternyata ia datang hendak menjual kain batik. maharani untuk ukuran orang pedesaan. lebih dari seperempat juta per lembarnya.
---- saya : ilfil, karena si tamu jualannya bilang nggak maksa tapi nggak pulang-pulang sampai satu jam kemudian. bikin nggak bisa ngobrol banyak sama sodaranya bundo.
---- adek ipar : aku kasian mbak... bayangin kalo kita yang jadi dia
---- saya : nyengir kuda. *entahlah.. saya kok nggak ada kesian kesiannya ya.... *
lalu saya nonton bagemana keluarga kami memperlakukan tamu tak dikenal itu sebagaimana saudara sendiri. disuguhi makanan, minuman. si tamu nggak doyan, minta rokok aja. lelaki di keluarga kami nggak ada yang merokok. jadilah babe keluar nyariin sebungkus rokok. kebal kebul... hiiihhhh gemes dan ilfil deh. ni tamu kok nggak ada sopan sopannya ya sama yang punya rumah.
sudah melalui beberapa sesi pamitan tapi orangnya nggak pulang pulang.
aih gemes
:) babe bawa hape nggak? pura pura telpon babe yok, biar babe bisa melepaskan diri
:^ haaa... kasian mbak orangnya nggak laku-laku dagangannya
:) ini loh cuma kerjaan sambilannya dia. dia tu aslinya ABK yang singgah disini nyari penghasilan tambahan
:^ iya ta? aku nggak dengern dia cerita tadi
:) iyaa
satu setengah jam berlalu dengan tamu tak diundang yang gigih jualan, babe yang masi sabar menanggapi, saya yang gemes setengah mati, nenek yang lelah pengen tamu itu cepet pulang, ibu yang juga capek tapi nggak pengen ngusir karena kasian, dan adek yang mencitakan ada arwah ustad jefri dateng membeli barang dagangan itu semua. hihihihihi.
lalu babe masuk, pinjem duit (secara kami bertamu ke rumah nenek,, nggak bawa duit), mau beli minyak wangi yang dijual orang itu.
lalu menghantarkan orang itu pulang.
ooohhhhhhhh akhirnya :D :D :D
eh tapi peci babe udah nggak ada.
ngikik heran deh pas babe cerita kalo pecinya diminta sama tamu tak dikenal itu tadi.
prasangka babe : biarin buat dipake sholat di jalan
prasangka saya : jangan jangan itu peci mau dijual di sulawesi dengan harga mahal, bilang kalo itu peci dari syekh terkenal di jawa. hahahahahaha.
penutup
oleh adek: biarin wes abis agak banyak buat tamu tak diundang. kasian orang itu. dan Allah pasti membalas amal kita. semoga dibalas dengan kebaikan oleh Allah.
oleh saya: whateva tentang orang ituu..... yang jelas saya mengagumi kesabaran keluarga besar beloved ini. kesabaran, kebaikan, prasangka yang nggak pernah buruk. ahh.. apa ya namanya, mungkin terlalu lugu. tapi pemandangan itu mendamaikan hati. sekaligus menggemaskan.
oleh orang itu (mungkin) : ternyata masih ada orang baik yang peduli di muka bumi ini. semoga keluarga itu selalu dilimpahi berkah oleh Allah.
amin atas segala doa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar