tanggal satu bulan baru, waktunya civil servant ambil gaji. hari-hari kayak begini sebaiknya nggak belanja kebutuhan rumah tangga deh. kasirnya pasti antri. seperti pengalaman say tempo dulu yang kebetulan kemaren saya lupakan lalu mengulanginya lagi, tapi kali kemaren bareng my beloved handsome husband, di akhir bulan ketika para pekerja swasta baru gajian. dengan riang gembira masuk ke pusat perbelanjaan, mengambil sebotol shampoo, sabun, sekaleng wafer, sebungkus snack, dan sebuah cangkir. syalalalalala... lima barang dalam keranjang kami turut mengantri mengular di deratan troli. kayaknya butuh waktu lama nih buat bayar, dan harga itu nggak sebanding sama capeknya kaki ngantri :D maka.... puter-puter toko lagi. mengembalikan barang-barang yang kami beli ke rak semula dan lalu... kabuuuuurrrrrr. hahahahaha.
Beloved dan shopping
lebih dari sekedar menemani, beloved itu menjadi unsur penting dalam acara belanja saya. baik belanja konsumtif maupun belanja produktif. nggak cuma ikutan mondar mandir kesana kemari, Beloved itu jago pilih barang, termasuk barang-barang buat saya. hehe. beloved juga nggak segan bantuin bawa kalo bendanya terlalu berat, terlalu banyak, ato terlalu besar. dan nggak segan bayar :d hehehe. bener-bener suami andalan.
dalam hal belanja produktif (baca: kulakan), pendapatnya juga saangat besar mempengaruhi keputusan saya.
nggak soal shopping doang si... saya rasa semenjak saya memutuskan menjadi belahan jiwanya, maka seluruh kehidupannya juga mempengaruhi kehidupan saya. menjadi kehidupan kami.
liburan kemaren, alhamdulillah tiga hampir empat hari bareng beloved. menjadi hari-hari yang sibuk dan dua diantaranya masih sempat bobok sore. surga dunia.
kamis sore saya sudah capcuz, pulang lebih awal setelah mendapat izin dari atasan. udah kebayang bakal jauh lebih malem nyampe dari biasanya, dan udah berencana nggak naik bus malam itu. seperti ketika dulu ada acara kantor di surabaya yang kebetulan penutupannya dimajukan, naik taksi. over bujet sebenernya, tapi begitulah, Allah selalu memberi kejutan-kejutan kecil yang besar. beberapa jam sebelum saya berangkat menuju pangkuan suami tercinta, seorang kawan dateng dari provinsi, nganterin uang saku kami yang tempo hari terlewatkan. jumlahnya lebih dari cukup untuk membiayai perjalanan saya hari itu :D
jumat tanggal merah, jalan-jalan di pasar membeli perlengkapan yang masih kurang. kerja bakti lagi hari itu. membuat kamar baru kami lebih lapang dan agak rapi sedikit. hihihihi. dan kerennya, nenek di toko penjual karpet masih inger sama kami :D tepatnya sama beloved. "ini lak orang ganteng yang tempo hari itu tho" kwakkkkkkkkkkkk
sabtu malem minggu, jalan-jalan lagi. jajan lagi.
minggu after attending the wedding of syahidah n rio, jalan-jalan ke pasar grosir. menghasilkan lima kodi sesuatu yang bakal diexpor ke bondowoso beberapa hari lagi, dan bebrapa lusin sesuatu yang insyaallah minggu ini akan diedarkan di pasaran oleh adek ipar saya :D
kalo sebijinya saya ambil laba seribu rupiah, hari itu saya bisa dapet seratus ribu lebih ya. waw.
tapi... sudah diputuskan bahwa capek-capek naeik turun tangga oyong-oyong dan negosiasi hari itu adalah salah satu ikhtiar kami untuk mulai mencari jaringan.
rasanya beda..... belajar dagang bareng temen dengan belajar dagang bareng suami :D
belajar bareng beloved rasanya lebih bersemangat dan menyenangkan.
besok lagi ya sayangggggg :D