mendengarkan pembicaraan meraka.
biasanya sih selalu seru.
lalu kali ini ada seseorang yang sebut saja damanya Pak Ogah (bukan nama sebenarnya)
saya nggak tau gimana cerita awalnya, tapi dari dua pembicaraan terakhir yang saya dengar darinya, saya menyimpulkan ia kres banget sama Bu Bariyah (juga bukan nama sebenarnya).
Bu bariyah ini... sejauh yang saya nilai dari satu setengah tahun bekerja dengannya: pinter, royal, dan sudah seringkali melakukan advokasi pada pemerintah daerah sini.
saya belum tau persis sih, tapi bu bariyah sedikit-sedikit suka cerita sama saya sejarah terbentuknya dokumen ini, dari pendekatan-pendekatan yang mbulet dan ketidaksamaan pemahaman antara pihak ini dan itu akhirnya jadilah renstra, jadilah SO, jadilah ini, jadilah itu, yang kelak... dengan mudahnya orang menilai: ini tidak sempurna.
beberapa orang menginsafi hal itu manusiawi terjadi dan sebaiknya butuh diperbaiki segera. butuh langkah-langkah kongkrit daripada cuma omong doang.
lalu, apa yang pak ogah lakukan???
jush shout ot loud that bu bariyah is stupid, blah blah blah, menjelekkannya di muka satu dua tiga orang. yang untungnya saya nggak kemakan karena saya ngerti bu bariyah kayak gimana.
hmmmm
mungkin itu efek membenci orang secara berlebihan, ya
jadina menilai segala-sesuatu menjadi subjektif. kesalahan dari orang yang dibenci bener2 diingat secara detil. waw. amazing sekali yaaa....
oke, kendalikanlah diri saya
diri kamu, diri kita, untuk tidak membenci seseorang sedalam itu
agar akal sehat kita, pikiran yang jernih itu, masih punya cukup ruang untuk bekerja.
lalu, saya pun menilai pak ogah itu: kerdil! sangat kerdil!!!!
saya tidak menyukai karakternya loh...
dan hanya sebatas saya tidak ingin berlaku sebagai dirinya, tidak lebih.
insyaallah saya tidak akan menjahatinya jika ia tak menjahati saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar