kalo nggak mister incumbent, mungkin pasangan B yang akan memenangkan pemilu kali ini. praduga saya dan kebanyakan orang yang yakin bahwa masyarakat lumajang cukup bijak memilih pemimpin mereka.
jadiii... bagaikan denger indonesia memenangkan piala dunia mengalahkan spanyol, jepang, dan inggris ketika mendengar hasil quick count kemaren malem. kwaaakkkkkkk!!!!! lha kok pasangan itu seeeee yang dalam perhitungan cepat punya suara terbanyak. emang kenapa?? what's wroonggg???? ya wrong lah yaaa.... secara:
1. dolo banget pernah diceritain temen kantor nihhh.. kalo ibu ibu di tempatnya diajak pelesir ke walisongo sama tim sukses nya si calon ini. dikasih uang saku pula. ehh ngglethek lha kok diajak demo gitu.
2. nenek saya cerita kalo si calon ini pernah blusukan ke pengajian ibu ibu di kampung dan "nyumbang" seratus ribu buat kas ibu ibu
3. tetangga ibu mertua ketangkep tangan ngedarin amplop dari si calon ini
4. babe mertua menjadi saksi ketika pagi di hari pencoblosan tim sukses si calon masih berkeliaran di pasar membagian angpao.
5. temen kantor cerita juga kalo di mesjid
mohon dibedakan yah antara sedekah dan sogokan. ah muak deh.
sempat gelisah. duh!!! mau dibawa kemana lumajang lima tahun ke depan!
eh, tumbenan ya saya peduli sama urusan begini.
oh yaaaa... peduli...
karena belakangan berasa banget efek sang bupati dan sang punggawa dprd dalam urusan pekerjaan saya as civil servant. dan kebetulan juga kemaren topik yang diusung Habib Umar adalah soal kepemimpinan sehingga akhirnya saya kenal sama yang namanya Umar bin Abdul Aziz. cucunya Umar bin Khatab kalo nggak salah. pokoknya beliau itu anti korupsi banget. hidup dalam kesederhanaan banget. mungkin semacem ahmadinejad ato presiden mesir yang baru itu.
ya Allah... pengen banget punya pemimpin pemerintahan yang seperti itu. lillahita'ala.
angin segar
oke kantor pun rame membicarakan hasil quick count semalam.
alhamdulillahhh..... kayaknya masih ada sedikit pergeseeran sehingga mungkin incumbent akan kembali memimpin kami.
lebih ridha jika mister incumbent yang jadi... daripada geerombolan pembayar yang suka menukar uang dengan kemenangan dan kesenangan dunia.