Kamis, September 18, 2014

Datang dan Belajar

Di seriap sudut, waktu, ruang, kesempatan, terpetik banyak hal untuk kita belajar.  sebenernya.  sehingga terus menerus dari pelajaran itu kita bisa memperbaiki diri.  bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk diri sendiri.  untuk perasaan yang lebih nyaman, untuk kehidupan yang lebih bahagia.  karena kunci bahagia itu tidak dipegang oleh siapa-siapa melainkan oleh diri kita sendiri :)

Beberapa hari dikacaukan dengan pikiran yang bertumpuk-ltumpuk.  lalu kejaadian tak nyaman di kantor yang melibatkan saya.  dan saya merasa beliau-beliau, senior, atasan baik langsung maupun tidak langsung, melakukan sesuatu yang membuat saya tidak nyaman: menugasi saha hal-hal yang menurut saya bukan tugas saya sehingga wajar bila saya melakukannya dengan tidak sempurna karena saya berupaya melakukannya sesuai prosedur yang saya tau dalam referensi, bukan prosedur yang ternyata sudah "biasanya begitu" karena saya nggak paham "biasanya" itu bagaimana.  dan saya tidak suka dipersalahkan.  ya, cara beliau berbicara seolah menyalahkan saya.  dan cara saya berbicara seolah saya merasa disalahkan, tidak mau, dan memasang perisai pelindung.

Apakah sebenarnya yang terjadi?

Kurang lebih sama seperti kejadian keesokan harinya:
Ketika saya sedang supervisi bersama rekan senior ke ruang perawatan.  Kami punya instrumen pemeriksaan.  semacam standar.  dan beberapa fakta dilapangan belum sesuai standar tersebut.  kami mnyampaikannya tanpa bermakasud menyalahkan siapapun, hanya memberi tahu :) bahwa ini tidak sesuai dengan ini, dan sebaiknya diperbaiki karena sebentar lagi kita akan akrediatasi.
Atas pernyataan sikap yang sama tersebut ada respon yang berbeda:
Respon dari senior di ruangan: menerimanya sebagai masukan yang konstruktif
Respon dari junior di ruangan (lebih junior dibanding saya): reject.  tidak mau disalahkan.  menyampaikan alibi pembelaan.  **persis banget respon saya tempo hari
yaahh padahal kan maksud kami tidak menyalahkan :)

dari situ saya berkaca
mungkin saya perlu belajar memberi respon dengan cara yang lebih dewasa, lebih santun.
sikap yang lebih menguntungkan :) tidak mencederai diri sendiri, justru membangun.
dibanding sikap yang berprasangka itu... sudah bikin capek hati padahal belum tentu yang diprasangkai benar-benar bermaksud jahat.  dan pada umumnya bebamng tidak ada yang jahat sama saya.... selain diri saya sendiri.

astagfirullah,,,,

Selasa, September 16, 2014

Cappucino Cincau. Biar kacau tetep rasa cappucinno

Tanpa bermaksud demikian, ternyata apa yg dikatakan-diperbuat seseorang (saya) dapat mengacaukan suasanya (melukai hati, menimbulkan keributan) :D

Bermaksud bilang pada dunia, tentang betapa sesungguhnya kurban tidak mahal (dibanding rejeki yg Allah kasih ke kita) (bila ia memang diniatkan, dipersiapkan jauh jauh dg menabung)
Namun... Alhamdulillah tidak semua orang ternyata merasa sekaya kami (bersyukur kami bisa merasa sekaya ini walau tampilan tak sebonafid beliau2, pun kepemilikan tak seeksis beliau2). Beliau2 tetap bersikukuh bahwa nilai kurban tak terjangkau karena meski beliau-beliau punya harta sebanyak itu, namun harta itu sudah dipersiapkn utk pos pos yg lain.
Mungkin kami (tampak) terlalu sombong dengan terlalu meringankan ini? Atau terlalu sok kaya?? Padahal punya apa sihhh kami ini?? Nothing (rumah masih pada ngontrak, motor stnknya atas nama orang, utang di bank pun banyak) :D miskin banget kan kami. Hihihihihi
Alhamdulillah kami punya Allah yg Maha Kaya itu otomatis bikin kami sudah sangat kaya.
Duh! Harussss belajar lagi bagaimana berkata dg santun.

Bagaimana pula menjalani kehidupan abdi negara ini ya?
Ketika banyak prosedur operasional dilanggar, namun dilaporkan semacam tidak dilanggar. Karena jika mengikuti prosedur sama sekali tidak praktis. Ah.
Saya bingung. Ketika menjadi banyak yg 'marah-marah' waktu saya mencoba di jalan yg sepertinya benar, bukan jalan tradisi.
Dan juga bingung ketika nggak ada jalan, nggak ada tradisi, lalu saya melakukannya saja, ternyata juga salah maneng. Hahahaha.

Sekolah kehidupan
Babak belur.
Jika saya murka, babak belur ini jadi sia-sia.
Maka..... Tarik nafas..... Bersyukur....
Bersyukur memiliki Beloved sang penyejuk jiwa,
Bersyukur 

Senin, September 08, 2014

Dikejar debt collector

berurusan dengan debt collector itu kira-kira mungkin seperti ini rasanya,
menyebalkan!!!!!

alkisah adalah seorang wanita cantik jelita (baca: saya) yang diberi amanah untuk menyelesaikan urusan administrasi pengadaan barang berharga di kantor senilat seperempat milyar rupiah.  melibatkan pihak penyedia barang, saya, pemeriksa barang, pemeriksa keuangan, unit layanan pengadaan. 
bos saya sudah request agar semua berita acara disiapin.  oke saya siapin.  dan pada hari H sudah ditandatangani semua
--- menunggu dokumen pemeriksaan dulu
-------- menunggu kelengkapan dokumen kontrak dari ULP dulu (lha kok ya ada yang belum di tandatangani jadi saya pikir nggak saya baea pulang dulu lah)
selagi menunggu dan mengerjakan tugas negara lainnya, saya nggak henti henti ditelepon sama si abang penyedia barang.  duuhhh yaaa... suami saya aja sampe kalah frekuensi telponnya.  hahaha.  ditinggal sebentar sudah ada beberapa miskol dari sang debt collector yang tiada lain nanyain sejauh mana saya sudah bekerja.
mulanya saya kooperatif, lama-lama kok ya sumpek juga.
:x haloooo, belum dijilid bos dokumennya
:o coba diambil mbaktasi saya telpon katanya sudah bisa diambil
ngeeeengggggg meluncul ke kantor tetangga dengan motoe karena memang jaraknya itu sekilo dua kilo dari kantor saya.  ngllethek nyampe sana belum diapa-apain itu dokumen.  amsyong banget deh buang-buang waktu dan energi

besoknya
:x halooo.. iyaa.. ini saya baru dari ULP, masih ada berkas yang belom lengkap disana
:o looohhh katanya pak Anu berkas udah siap
:x iya tapi saya kesana kenyatannya belommmmmm

besoknya
:x haloo..... ya ni pemeriksa belum mau ttd soalnya sertifikat barangnya aneh
:o blah blah ngomel ngomel geje
:x (dalam hati : kok ngomel di guwe) (di mulut bilang: iya... iya....) $#%^%&^@

lalu semua nya saya usahain dilengkapin.  pinjem dokumen di ULP meski belum lengkap.  saya potokopiin rangkep rangkep.  saya tatain.  saya mau tindak lanjutin itu beberapa revisi dari keuangan.  sudah saya lapor juga sama si debt collector yang rajin bingitz telepon saya tapi saya reject, dan pagi ini tiba-tiba saya kaget. pake bingitz. ketika Pak Amsyong datang ke tempat saya bawa dokumen keuangan blah blah.

Pak amsyong bukan orang keuangan
Pak Amsyong nggak ada hubungannya sama barang yang kami beli ini
Pak Amsyong nggak punya garis koordinasi maupun garis komando apapun terhadap saya dalam posisi apapun (saya sebagai PKRS or SPI or staf PPK)
tapi dia sok teu ngasi tau saya hal-hal dan hil hil (yang sudah saya bahas di akhir weekend kemarin dengan verifikator keuangan dan saya lebih tau dari dia yang sok tau) yang akhirnya saya menjelaskannya lagi ke dia soal hal hal dan hil hil itu (huh buang-buang energi)
pada akhirnya penasaran kenapa orang ini kok ikut campur (mengingat track recordnya yang cukup amsyong di dunia pengadaan)
:x Kok dokumen ini di bapak?
;8 iya saya ditelepon mas debtco ini kenapa kok gak diproses
(WOOOOOTTT???? gak diproses???? oohh ya saya berurusan dengan orang-orang yang gak mau tau, yang maunya tau urusan dia beres) huahhh bedebuuuhhhhhh bingittzzzzzz....

penisirin, liat hape (yang ternyata kesilent dari tadi) : 3 miskol dari mas debt collector
huahahahahahahahahaha
setting - masukin panggilan langsung ke voice mail - OK

Rabu, September 03, 2014

Keajaiban Hipotensi

Speechless...
Mau minta apa ya sama Allah?
Faktanya Ia memberi saya detail2 indah, bermanfaat, hal-hal yang bahkan saya sama sekali gak memintanya tapi ternyata saya butuh.

Mendadak nggak punya cukup darah memasok di kepala.
Bodi baik-baik saja tapi kepala terlalu ringan sehingga nggak bisa diajak jalan, bangkit. Menjelang magrib kemaren tiba2 saja begitu.
Mumgkin karena saya lagi lapar?
Tapi itu gejala kelaparan yg gak biasa...

Pada akhirnya saya menyadari ada yg hilang.
Pikiran2 saya yg ruwet kemarin... Saat ini menjadi nggak punya cukup energi di kepala utk memikirkannya :D
Rasa2nya mungkin itu yg Allah inginkan.
Menghilangkan yg busuk2 di kepala saya dg segala cara.

Jadinya mau minta apalagi....
Barangkali salah meminta...
Barangkali sebenernya saya lebih butuh utk berterimakasih.
Segala puji hanya untukMu.

Selasa, September 02, 2014

Harta Karun

Adek lulus sidang skripsi :)
Tidak ada penampakan kista dalam pemindaian ultrasonografi :)
Diskon 70%!! Hanya 2 dari 6 sesi injeksi yang harus saya bayar sendiri :)

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah...

Sejatinya kemarin sempat kepikiran yang enggak enggak soal ketidakmapanan finansial. Bagaimana bila kami jadi punya hutang hampir setengah milyar dengan pendapatan yang bisa jadi nggak sebesar saat ini?!
Bagaimana bila saya 'terpaksa' ada di posisi wakil kepala keluarga? Yg artinya saya harus ikut2an mikir gimana nyari duit.
Padahal... Saya bukan wakil kepala keluarga, saya bukan pencari nafkah cadangan. Saya perempuan, ibu, manajer, yg diciptakan dengan otak yg bakal agak mudah berasap kalo mikirin cari duit. Hahaha.
Memanaj yang kecukupan lebih enjoyable daripada mencari yg berlebihan.

Alhamdulillah saya perempuan
Alhamdulillah, alhamdulillah...

Kata pak mario
+ percayalah bahwa masa depanmu baik
+ percayalah bahwa Allah tahu situasi yg pantas untukmu. Ia tidak akan menempatkanmu disini bila Ia tidak yakin kamu bisa melaluinya (nasihat pada seorang pemuda yg baru ditinggal mati ibunya, sementara kala itu ujian sekolah di depan mata)
+ super sekali (menanggapi nasihat audiens: hidup itu nggak cukup logika, apalagi hitungan angka. Karena masih ada Allah yg maha kuasa)

Jleb jleb jleb
Serangkaian ilham menjawab pikiran pikiran aneh di kepala.
Ada Allah yg selalu ada untuk kami menyandarkan kepala kala penat berfikir...
KepadaNya pula kami sandarkan masa depan kami
Lukisan masa depan kami ada di tangan Yang Maha Indah :)

Peluk penuh cinta untuk suamiku,
Yang telah mengajak saya berlari lari kecil lebih dekat denganMu.
Dear Allah,
Berkahilah setiap hembus nafasnya
Berkahilah setiap tetes peluhnya
Berkahilah setiap cintanya
My beloved handsome husband :*
Amin

Senin, September 01, 2014

Nasihat

Jangan bubuk malem malem, biar bisa gemuk ~Beloved

Nasehat indah dari ujung telepon yang akhirnya mengakhiri keugal-ugalan perempuan ini.
Biasanya mennggelamkan diri dalam hiburan cerita fiksi sampai mata bener2 pedes. Tengah malam.

Malam ini tidur awal,
Esok.bangun lebih pagi. Songsong hari yg lebih termanajemen. Hari baik. Hari penuh berkah. In sya Allah