sebagai salah satu jajaran ibu ibu muda, cantik, enerjik, maka saya pun ikut-ikutan ditunjuk jadi salah satu kandidat front officer di kantor atas. qiqiqiqiqiqi.
disuruh jagain ruangan kecil mirip bar, gantian tiap hari sama teman-teman. di brifing dan dijanjiin mau dibikinin seragam. kebetulan koordinator dari agenda ini adalah seorang non muslim, sementara kami yang ditunjuk semuanya adalah muslim(ah) berkerudung.
tentang seragam, cita-citanya dibikinin yang modis dan elegan ala pramugari ini:
yang biru tuh, dengan aksen manis di tepi baju, terutama di bagian leher. ada syalnya pula. mau dibikin satu stel dengan celana.
temen usul buat dibikin rok aja.
saya mengamini dengan sukacita, berharap rok nya bakal lebar kayak gini:
tapi bak bos maunya rok yang sepan-sepan gituwh.. aduuu ya mending celana saja kalo buat saya dengan langkah kaki panjang lebar ini . barangkali pak bos pernah ada cita cita jadi pilot yang tak sampai seingga berniat sekali me-makeover anak buahnya menjadi pramugari.
soal kerudung juga dimintanya dimasukkan ke dalam baju agar detail manis di kerah nampak semmmpurna.
saya langsung ngacung: afwan pak,,, saya penganut ajaran bahwa kerudung harus menutup dada.
fortunately bos saya toleran ya sehingga saya diperbilehkan berkerudung suka-suka saya. yang lain diharapkan tetep masukin kerudung dalam kerah karena sayangg bingit sama hiasan manis di dada itu.
ouhhhhh
wish punya pemimpin bangsa yang bisa mengarahkan rakyatnya pada kebenaran.
kalo non muslim begitu, nggak tau kaidah-kaidah berhijab syar'i dan membumikan hijab hanya for fashion, sayang sekali. itu baru urusan baju, belum urusan ummat yang lain.
sayang sekali jika saya harus back to the minimalis hijab. karena buat kesini ada proses proses panjaang yang saya lalui (maksudnya sampai saya akhirnya belajar dan sampai pada practice mengulurkan kerudung ke dada setelah sebelumnya sudah nyaman bertopikan kain tanpa peduli apakah saya sudah menutupnya bagian kepala sampai dada itu benar-benar).
heee saya berlum syar'i sihhhh tapi yaaa udah nggak ridho aja kalo kembali pake "hot pants" jilbab :p
disuruh jagain ruangan kecil mirip bar, gantian tiap hari sama teman-teman. di brifing dan dijanjiin mau dibikinin seragam. kebetulan koordinator dari agenda ini adalah seorang non muslim, sementara kami yang ditunjuk semuanya adalah muslim(ah) berkerudung.
tentang seragam, cita-citanya dibikinin yang modis dan elegan ala pramugari ini:
yang biru tuh, dengan aksen manis di tepi baju, terutama di bagian leher. ada syalnya pula. mau dibikin satu stel dengan celana.
temen usul buat dibikin rok aja.
saya mengamini dengan sukacita, berharap rok nya bakal lebar kayak gini:
tapi bak bos maunya rok yang sepan-sepan gituwh.. aduuu ya mending celana saja kalo buat saya dengan langkah kaki panjang lebar ini . barangkali pak bos pernah ada cita cita jadi pilot yang tak sampai seingga berniat sekali me-makeover anak buahnya menjadi pramugari.
soal kerudung juga dimintanya dimasukkan ke dalam baju agar detail manis di kerah nampak semmmpurna.
saya langsung ngacung: afwan pak,,, saya penganut ajaran bahwa kerudung harus menutup dada.
fortunately bos saya toleran ya sehingga saya diperbilehkan berkerudung suka-suka saya. yang lain diharapkan tetep masukin kerudung dalam kerah karena sayangg bingit sama hiasan manis di dada itu.
ouhhhhh
wish punya pemimpin bangsa yang bisa mengarahkan rakyatnya pada kebenaran.
kalo non muslim begitu, nggak tau kaidah-kaidah berhijab syar'i dan membumikan hijab hanya for fashion, sayang sekali. itu baru urusan baju, belum urusan ummat yang lain.
sayang sekali jika saya harus back to the minimalis hijab. karena buat kesini ada proses proses panjaang yang saya lalui (maksudnya sampai saya akhirnya belajar dan sampai pada practice mengulurkan kerudung ke dada setelah sebelumnya sudah nyaman bertopikan kain tanpa peduli apakah saya sudah menutupnya bagian kepala sampai dada itu benar-benar).
heee saya berlum syar'i sihhhh tapi yaaa udah nggak ridho aja kalo kembali pake "hot pants" jilbab :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar