Rabu, Agustus 19, 2015

Hipno Session

Diam diam saya menyimpan bom waktu dan itu alhamdulillah akhirnya meledak juga.
ialah masa ketika diam diam saya menjadi lebih sering nyeri kepala dan sesak di dada.

Bukan Allah kalau tidak Maha Baik,
yes, Allah menciptakan apa-apa dengan obatnya
maka bersyukurlah saya ketika jauh-jauh hari sebelum ini saya sudah mempunyai sedikit pengetahuan tentang selfhipnosys, dan kemudian memiliki kontak seorang terapis.  yups saya pun terdampar dalam sesi sesi hipno terapi yang saya harapkan bisa membantu saya sehat kembali.

Kenapa memilih hipnoterapi?
Karena yang saya tahu, alam bawah sadar memegang 88% kendali kehidupan.  sementara alam sadar hanya 12%. 
Alam sadar saya pengen begini, begitu.  tapi kendali yang 12% itu tak terlalu berdaya melawan 88%.
Alam 88% diam diam mengajak saya untuk menghancurkan kehidupan.  hahahahah
Hakdesssss.  saya harus memberi pressure positif, membangun habit baru dengan menanamkan sesuatu yang positif di alam bawah sadar, makanya... saya minta bantuan sang hipnoterapis.

Sesi 1
Hari jumat yang lalu.
Diajak menanamkan anchor untuk menghancurkan memori jelek yang meracuni kehidupan.
nggak serta merta masalah selesai setelah sesi ini.. karena setelah sesi berakhir, saya harus melanjutkan tahapannya ini secara mandiri.
tiap kali ada memori, hancurkan! hancurkan!! hancurkan!!

Sesi 2, tiga hari kemudian
hari senin.  dimana kami diajak menggali akar permasalahan dari semua ini.
lalu saya diajak untuk memanamkan rasa memaafkan dan prasangka baik atas kehidupan.
dan lagi, setelah sesi selesai, saya secara mandiri harus terus menerus berlatih ini.

Kalo cuma gitu doang, kan bisa dilakukan sendiri? mandiri dari awal?
Bisa saja,
tapi entah ini beneran ato cuma sugesti saya ya,, dengan bantuan hipnosis, memasukkan program ke alam bawah sadar berasa nyangkutnya lebih dalam.

Sesi 3,
masih dalam agenda
adalah sesi NLP

Membangun kehidupan yang lebih baik,
memulainya dari diri sendiri,
dan akan lebi mudah bila disupport oleh orang-orang terdekat.
Yes,, dan terimakasih untuk setiap pelukan, kecupan, segala upaya yang kamu lakukan buat membantu saya.
walau kadang saya masih suka kumat dan menyebalkan,
sungguh, sesungguhnya setiap upayamu itu menguatkan saya.

Terimakasih Allah,
atas setiap detil cerita kehidupan yang Kau anugerahkan padaku

Sabtu, Juli 25, 2015

Cinta dalam Kotak Pandora

Sehari menjelang ulang tahun yang ke 29, menikmati kebersamaan bareng teman-teman muda, mendekorasi ruangan untuk agenda peringatan Hari Anak Nasional.  Dan keceriaan itu berubah menjadi muram durja saat menyadari bahwa tas saya sudah raib ditelan gombel wewe. Yes!! hari itu saya resmi kehilangan:
  • Duit sejeti yang sejatinya buat bayar makan, snack, cleaning service dan brekele-brekele lainnya untuk acara besok
  • Buku tabungan dan ATM bank BNI, Jatim, Mandiri, BCA, Bank Pasar
  • Cincin berukir RS yang saya taruh di dompet
  • Buku Nikah Istri
  • SIM
  • STNK
  • kartu JKN
  • kartu NPWP

Dibantuin nyari seantero ruangan sama rekan-rekan muda.  meluncur ke satpam.  dan teman-teman yang baik itu berbaik hati nonton rekaman cctv sementara saya diarahkan untuk segera memblokir seluruh ATM dan pergi ke kantor polisi.
Euuhhh hari jumat, dalam ketidakpunyaan apa-apa, saya teramat bersyukur diberi teman-teman yang baik :)

Laporan kepada keluarga.  lalu itung-itungan kerugian materiil:
  • gantiin uangnya kantor sejutah
  • cincin sejuta
  • biaya urus stnk, sim, surat-surat-surat penting itu sejutah
  • tas katia, dompet katia, brekele brekele di dalamnya setengah jutah
  • jadiiiii rugi 3,5 juta ni ceritanyeeee?????
Hihihi,, dan saya terpaksa merampok isi dompet belahan jiwa tersayang karena saya nggak bisa ambil duit (ngak punya ATM) buat bayarin sisa kegiatan hari ini.
Ahh,,, jangan galau dulu!!
Di hari yang selalu baik, sabtu yang sibuk dimana saya pergi dari kerumunan panitia, berusaha mendownload bpkb yang sudah adek saya kirimkan buat ngurus STNK, eeeeeehhhh.... saya nemu STNK di saku dompet satunya!!! oemjiiiii senang!!!

Dan sorenya... nemu cincin di rumah.  eeehhhhhhh berasa nemu duit sejutahhh.  hihihihi

Trus lusanya....
dipanggil bu bos.  dikasih duit buat gantiin uang hari anak yang hilang.  aiiihhhhh so sweettttttt. 
Dibikinin surat keterangan sehat sama temen buat kelengkapan urus SIm.  huhuhu terharuuuu
dan mau dibantuin ngurus NPWP sama temen keuangan.  lalalalalala... bahagianyaaaaa

Jadi akhirnya yang hilang itu berupa:
  • Buku tabungan dan ATM bank BNI, Jatim, Mandiri, BCA, Bank Pasar
  • Buku Nikah Istri
  • SIM
  • kartu JKN
  • kartu NPWP 
Apa yang dilakukan saat kehilangan barang berharga:
  1. Segera telepon call center bank masing-masing untuk memblokir seluruh ATM anda
  2. Lapor polisi (sambil kasih fotokopi KK, nomer SIM, nomer rekening, semua2 lengkap)
  3. Urus KTP ke kantor desa, lanjut ke kantor kecamatan.  kalo perlu mintalah KTP sementara dengan kop kecamatan (ata foto nya)
  4. Bila KTP sudah ditangan, mngurus buku tabungan dan ATM yang hilang pun menjadi lancar
  5. Urus SIM ke kantor samsat (ini ngabisin duit 120ribuan)
  6. Urus kartu JKN di kantor BPJS setempat yang memakan waktu sekejap saja.
Dalam kotak pandora
berbungkus berita duka
disitu ada kepedulian sesama, teman yang baik, teman yang membantu
disitu ada rejeki yang nggak kemana kemana
disitu ada kasih sayang Allah yang tiada tara

Soal malingnya yang semula mau saya bikin ke penjara, ternyata tidak mendapatkan respon yang memuaskan dari kepolisian.  hm.  jadi saya dan polisi hanya urusan surat keterangan kehilangan saja.
sementara itu kejadian ini lebih menjadi perhatian oleh pihak keamanan kantor, lebih waspada agar tak kembali terulang.

Jumat, Juli 24, 2015

Waktu mau 29

Yes!! Hari ini saya kena musibah, berupa kehilangan tas beserta isinya.
Dibantu temen2 nyariin di sekitar meja kerja, tempat terakhir kali saya melihat tas itu: nihil.
Meluncur ke pos satpam, minta tolong mereka lihatin rekaman cctv  antara pukul 10.00 - 12.30.
Sementara saya meluncur ke bank buat blokir atm n lapor polisi.
Agak sore dikabarin temen bahwa di rekaman cctv, pukul 11.45, tampak mencurigakan seorang lelaki gemuk bermasker yg terburu2 pergi dari ruangan saya. Waw.
Maling itu harus tertangkap!! Harus!!

Saya kehilangan lumayan banyak,
Untungnya duit arisan n duit teman udah disetor.
Duit bisa dicari lagi, surat2 bisa di urus lagi,, tapi rasa dijahatin orang ituuuuuu.... Hhhhh..... Bikin gemes!! Pengen saya penjara!! Biar jera!!

Sabtu, Juli 18, 2015

Happy Eid Mubarak 1426 H

Menampakkan dirinya sebagai lelaki paling tampan di muka bumi,
Yang bikin saya tersenyum senang walau hanya dengan memandang pejam matanya kala lelap :)
Yang bikin saya semangat mengejar target ketika saya semacam sudah pesimis di dekat detik detik masa penghabisan :v
Melalui hal hal dahsyat bersamanya di masa lalu, teramat bersyukur bahwa kami berdua diberi nyawa kedua.
Masih bisa menyambung hidup,
Masih sanggup bermimpi tentang masa depan,
Masih dapat berpelukan di hari lebaran....
Ahhh.... Sungguh luar biasa nikmatMu ya Rabb

Lebaran yang penuh makna
Memaknai cinta dan hal hal sederhana -yang karena cinta itu ada -maka sederhana pun selalu bikin bahagia

I love you,, my beloved handsome husband
I love you sayangkuw :*

Kamis, Juni 18, 2015

Joyful Ramadhan

Allah, terharuuuuuuu
Bisa ramadhan bareng beliau
Setiap sahur, buka, tarawih
Mengamini doa doa yg dipanjatkannya

Allah, terharuuuuuuuu
Mengenangkan segala yg baik tentangnya

Terimakasih atas kesempatan ini
Kesempatan hidup, belajar, dan mmencintai :)

Senin, Juni 15, 2015

Responsibilities

"Masak kamu nggak bisa ngatasi? Ditata begini begini begini.. bla blaa.. gitu loo.  ini dari dulu begini terus.  Saya berharap kamu bisa ngatasi ini"
....
Perbincangan singkat antara saya dan pak bos.
dimana saya diminta untuk membereskan sesuatu yang sebenernya bukan tugas saya
sehingga saya merasa tidak bertanggung jawab terhadapnya, tapi saya turut merasakan dampak ketidakberesan ini semua.
Jadi?
sebenernya ada yang salah dengan mindset : sebenernya ini bukan tugas saya
yang menimbulkan ketidakpedulian : merasa tidak bertanggung jawab

I am responsible
saya bertanggung jawab menjalankan pengabdian kepada negara (tsaaahhh)
terlepas saya mendapat atau tidak mendapat apa-apa dari negara atas kelakuan saya (jika saya mengambil pekerjaan itu sebagai bagian dari tanggung jawab), Tuhan kan nggak tidur.  pasti ada balasannya kelak.

Mari menanam, memberi,
dan kelak pasti kita akan menuai

Paradise

Beruntung adalah ketika suatu hari ada yang mengajak kami pergi ke sebuah destinasi wisata yang sejak lama saya ingin kesana.
Puncak B29.
Tempat yang luar biasa indah, bikin merinding, bikin pengen nangis, bikin bahagia, bikin merasa luar biasa.

Wid my Beloved Handsome Husband, berlatar belakanga gunung Bromo


Hamparan permadani awan
Melihat dunia dari sudut pandang yang lebih tinggi, lebih terbuka, memberikan pemandangan yang sangat berbeda.
Gunung bromo yang sejatinya besar, tampak seperti gundukan tanah kecil saja.  Hamparan pasir dan savana yang luas pun terlihat seperti pelataran dengan semut-semut kecil merayap.  padahal itu mobil-mobil petualang...
Begitupun awan, tampak empuk, nyaman, indah, aahhhhh.... Maha Luar Biasa Engkau yang menciptakan segalanya ini Ya Rabb...
Lelah dan tegang sepanjang perjalanan naik, rasanya sirna, seketika berubah menjadi perasaan takjub, menggenangi rongga dada dengan kebahagiaan.
Saya nggak jalan kaki naik ke puncak, saya naik ojek meski becek.  Dan itu, selain berat di ongkos (kali ini alhamdulillah ada yang bayarin), rasanya lebih horor daripada naik roller coaster.  karena jalanan yang begitu menanjak, licin, berlumpur, berbatu, yang kalo tergelincir saya bisa nggelundung mampus ke bawah sana.  huaaaaa.... nggak pake APD apapun! sungguh seperti berada di tepi kematian.

Perjalanan ini analog dengan perjalanan kehidupan
bahwa ada perjuangan yang sangat bikin nggak enak hati sebelum akhirnya kita sampai di suatu zona yang keindahannya tak terkatakan.
Bahwa seringkali pikiran kita terhalang oleh sudut pandang
ketika kita menjadi lebih tinggi (wawasan, ilmu, keberserahan) dan lebih terbuka, maka sesuatu (termasuk masalah) yang (se) besar (gunung bromo) pun akan terlihat nggak besar-besar amat.
Ah ya bilang itu kecil.  Mata manusia saja bisa bilnag itu kecil.  apalagi mata Tuhan???

Yakin deh, buat Allah gunung semeru pun kecil saja.  apalagi seorang saya? apalagi masalah masalah saya?
Keberserahan padaNya pastilah menjadi jalan keluar.