Sudah pukul 10.30 ketika aku diperintah atasan untuk menghadiri undangan, yang undangannya dimulai pukul 08.00 (biasanya tidak tepat waktu namun hey ini sudah 2,5 jam berlalu). Wah sungguh ngadi-ngadi nih atasanku.
Hampir pukul 11 ketika aku sampai di tempat parkir tujuan. Menimbang-nimbang keadaan sambil berjalan ke gedung pertemuan. Menimbang bahwa meski terlambat pun aku tidak bersalah, karena atasanku baru saja memberitahu itu pun atas informasi temanku. Kutegakkan punggung. Melangkah dengan ringan, mengisi presensi kehadiran, menerima buah tangan, duduk di kursi undangan, dan gawaiku berbunyi. Sebuah pesan masuk dari salah satu koordinator acara yang menyampaikan bahwa instansi ku tidak masuk undangan hari ini, aku tidak perlu hadir dan bisa pulang. Hahahaha.
Kuceritakan ini pada rekanku.
Aaaa… capek banget!! Kan malu.… komentarnya.
Kusampaikan pada rekanku itu bahwa aku memutuskan tidak malu! Karena itu bukan kesalahanku. Lagi pula anggap saja ini jalan menjemput rezeki berupa sekotak kue. Hehehe.
Dan aku berterimakasih, kepada atasanku yang berbesar hati meminta maaf, juga kepada rekanku yang mendukungku dengan berkata wah! Untung kamu bisa melihat dari sisi lain!! (ini kata-kata positif yang semakin membuatku bangga pada keputusanku - untuk tidak merasa malu).