Sedang amsyong banget terjebak dalam dunia pandemi, yang walaupun tidak bersentuhan langsung dengan pasiennya, mengurus sedikit tetek bengek administrasi tentang iku sungguhlah menyita tenaga dan pikiran.
Lalu aku bersyukur, Allah mengirim jeda itu.
Dimudahkan dalam berproses didampingi dokter dan tenaga kesehatan andalan, dilanjutkan dengan cuti recovery hampir dua minggu lamanya.
Allahuakbar...
Recovery Time
Memanfaatkannya sebaik mungkin untuk bermalas malasan selagi mampu. Rebahan. Makan yang lahap. Semuanya untuk vitalitas menyongsong new normal, tatanan kehidupan normalku yang baru.
New Normal Life of Mine
Hari hari ini, walau secara fisik dekat dengan orang tua, nyatanya rasanya juga tidak kuasa berbuat banyak untuk menjaga mereka. Allah, iya hanya Allah sesungguhnya yang bisa menjaga mereka dengan sebaik-baiknya, jiwa dan raga. Jadi mau sombong apa? Meski kelak bisa sering mudik dalam pandemi yang udah mulai diajak bersahabat, sejauh apa kami bisa mendamaikan jiwa dan raga mereka?
Maka new normal yang ada dalam pikiranku adalah mulai kembali untuk mendekatkan diri pada Allah, agar Ia menjagaku, keluargaku, dalam keimananan, kesyukuran, dan keberkahan sisa umur.
Mari bersiap untuk tatahidup normal yang baru
Protokol kehidupan baruku terinspirasi oleh postingan Greenism nih:
- bangun sholat tahajjud
- mandi sebelum subuh
- sholat dhuha
- membaca quran
- banyak bersyukur, istigfar, memaafkan
Bismillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar