Senin, Maret 21, 2016

Tegangan Tinggi yang Menurun

Selamat pagi hari senin,
Alhamdulillah, walaupun kudis, alias kurang disiplin, karena masuk kantor selalu jam molor, tapi suasana kantor tetap damai sentosa.
Iya, alhamdulillah tahun ini dengan mengemban jabatan yang sama, rasanya tidak segawat tahun kemarin.

Tentang menjadi pejabat pengadaan tahun kemarin itu...
sekaligus menjadi PPK yang memutuskan segala sesuatu,
juga menjadi staf yang keliling kesana kemari ngumpulon tanda tangan,
berhubungan dengan berbagai kepentingan yang sulit dipersatukan karena masing-masing mantap dengan keputusannya,
membuat rekanan kalang kabut karena maunya user dan bos berlawan arah, dan keputusan ada di tangan saya (saya mau gak mau ikut bos),
diwarnai perseteruan antara rekan dan renanan yang panas sampai saya dipnggil manajemen,
trik-trik hitam,
satu tahun yang bener-bener bikin saya gagal gemuk. halah
 di awal tahun seperti ini, tahun kemarin menjadi bagian yang sibuk belanja ini itu sampe pusying karena anggarannya nggak sebegitu hebohnya.

tiga bulan ini...
semacam tenang.
alhamdulillah, bos diganti dengan yang bersih
ditambah ada staf yang rajin dan baik hati :)
lalu rekan-rekan yang mulai akrab dan saling menolong
juga rekanan yang sudah sedikit banyak belajar.
ketegangan otot mulai mengendur.
nafas mulai lega.

Berjalan dengan orang-orang ynag bersih itu lebih menentramkan hati, lebih ringan, lebih lancar.
Bekerja sama dengan orang yang nggak mau ikut aturan padahal tau aturan main yang baik dan benar, itu sunggu menyiksa diri dan sama sekali nggak menguntungkan.
begitulah kesimpulannya.

Bukan saya yang merekomendasikan atau minta pada manajemen tentang siapa-siapa yang saya harap bisa menjadi partner :) pastilah Allah yang menggerakkan hati mereka.
Jadi kepada siapakah saya harusnya berterimakasih?
tentulah pada Sang Sebaik-Baiknya Pembuat Keputusan. Allah.

Tidak ada komentar: