Selasa, Mei 20, 2025

Zona Nyaman

Agak tergelitik ketika membaca utas tentang Zona Nyaman.  Bahwa zona nyaman bukan tempat untuk tinggal, ia hanya tempat untuk beristirahat, bila terlalu lama disana kita akan mati, hangus terbakar.  Wadidaw, sungguh zona yang mengerikan.

Apakah saat merasa nyaman, berarti kita sedang berada di zona nyaman? Pengalaman setiap orang bisa jadi berbeda, ini dari sudut pandangku ya, saat ini aku merasa nyaman tapi aku tidak benar-benar berada di zona nyaman.  Perasaan nyaman ini tumbuh untuk melindungi diri di zona yang tidak baik-baik saja ini, zona perjuangan, zona penyamaran.  

Sekilas aku seperti berasa di zona yang damai: tinggal di rumah dengan fasilitas oke, sumber finansial aman, pekerjaan aman, anak-anak insyaallah juga aman.  Aku juga merasa tenang dengan hal-hal yang sudah di genggamanku saat ini.  Rasanya sudah cukup, tidak diberi lebih pun sudah alhamdulillah.  Dengan utas yang kutulis sebelumnya di atas, aku jadi merasa: hah? haruskan aku horeg?melakukan gebrakan di kehidupanku yang damai ini? bukankah ini sudah menjadi impianku untuk hidup dalam perdamaian.

Lalu kutelaah lagi, ah, gak juga, aku belum di zona nyaman kok.  Masih terus belajar mengendalikan kecemasanku saat bersama seseorang di rumah megah itu.  Masih menahan diriku dari melakukan hal-hal yang sangat selfish sehingga aku punya cukup kehadiran untuk membersamai anakku, membayar hutang pengasuhan diriku sendiri.

Ini bukan zona nyaman, hanya aku terlalu pintar dalam mengelola ketidaknyamanan itu.  Terima kasih ya aku... sudah bekerja keras sejauh ini.

Tidak ada komentar: