Senin, Agustus 12, 2024

Scholarship

Beberapa waktu lalu, saat hadir di acara Pengukuran Pengurus Ikatan Alumni, aku sempat berbincang dengan seorang alumni yang kemarin juga ikut apply Beasiswa Tugas Belajar Kementerian Kesehatan.  Saat ia menanyakan nasib beasiswaku, kuceritakan padanya bahwa se-Jawa Timur yang dapat cuma beberapa orang saja dan peserta dari Kabupaten kita nggak ada yang lolos di Kementerian.  Dia agak kaget rupaya, aku nggak tau itu beneran kaget ato pura-pura, saat itu aku berasumsi jelek bahwa dia nggak tau fakta ini sehingga dia menyebar hoax tentang ketidaklolosannya : dipersulit oleh bagian kepegawaian kantor!! (ini aku dengar dari 2 orang yang berbeda, cerita yang sama) Omoooo... 

Si Alumni ini bercerita dia tetep akan lanjut kuliah dengan biaya mandiri sedangkan aku belum punya motivasi sebesar itu juga dipikir-pikir.  Kemarin mencoba peruntungan barangkali bisa tembus beasiswa kan enak, bisa sekolah hemat.  

Lalu aku mengikuti prosesi pengukuhan yang ternyata semacam memunculkan kembali gelora cinta pada almamater.  Trus jadi pingin sekolahnya di Unair aja lagi.  Insyaallah tahun depan mau coba ikut beasiswa lagi, kalau lihat dari persyaratannya setidaknya aku punya kesempatan sekitar 6 kali lagi (batas usia pendaftaran untuk ASN adalah 45 tahun) : membayangkan di masa depan aku bisa ajak anakku ikut mendampingi saat aku belajar di luar kota, dan kalaupun dia memilih untuk tinggal di rumah dia saat itu sudah bisa lebih mandiri.


 

Tidak ada komentar: