Rabu, Agustus 21, 2024

The Daycare

Kalau kamu baca ini mungkin itu karena saat ini kamu sedang membutuhkan alternatif untuk membantu menemani anak-anakmu mengisi waktu saat kamu sedang nggak bisa bersamanya, dan lebih spesifik lagi karena kamu tinggal di Bondowoso.

Sependek yang aku tahu, di Bondowoso ini hanya ada 4 tempat daycare.  Aku akan membocorkan sedikit info tentang mereka, yang bisa jadi bahan pertimbangan bila dibutuhkan.

Daycare di Kembang
Hm, sayangnya ini di luar jangkauan transportasiku sehingga aku skip (terlalu jauh dari tempatku bekerja maupun tempat aku tinggal)

Daycare Sekolah Alam Insan Cendikia
Hm, ini juga sayangnya yang daftar inden sudah full sampai 2025.  Disini usia minimalnya 18 bulan.
Informasi lebih lanjut bisa menghubungi Ustazah Siska di wa.me/682331779242

Daycare Ya Bunayya
Di tempat ini, usia minimalnya 18 bulan dan maksimal 6 tahun.  Biaya pendaftaran 25k, infaq 500k (bayar sekali aja), bisa main di sini dari hari senin sampai sabtu.  Tapi di hari sabtu hanya bisa sampai jam 10 pagi aja karena siangnya saat pembinaan bagi guru pengasuh.  

Disini enaknya ada 4 skema tarif bulanan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan:

  1. Full day 450k (jam 7 pagi sd 4 sore)
  2. Semi day 1 - 250k (jam 7 pagi sd 1 siang, kalau lebih dari jam 1 siang meski gak sampai jam 4 sore hitungannya ikut full day)
  3. Semi day 2 - 200 k (jam 11 pagi - 4 sore) (cocok buat anak yang paginya sekolah dan ortunya pulang kerja sore)
  4. Semi day 3 - 100 k (jam 11 pagi - 1 siang) 
Disini murni pengasuhan, tidak ada pembelajaran.  Seluruh kebutuhan anak membawa sendiri dari rumah, tidak tersedia catering.  Pengasuhnya bila pagi 4 orang (untuk bocil-bocil yang belum paud), agak siang dikit bocil PAUD/KB dan TK datang dan ada tambahan pengasuh 2 orang.  Nggak ada CCTV.

Informasi dan pendaftaran bisa menghubungi Ustazah Lina di wa.me/6281379256189

Daycare Mutiara Hati
Di tempat ini, usia minimal anak 1 tahun (asal udah bisa jalan, kalau belum bisa jalan masih belum bisa main disini), biaya pendaftaran 100k, bisa main disini senin - jumat jam 7 pagi sampai 4 sore, tarif flat 500k/bulan 

Disini, selain pengasuhan juga ada pembelajaran.  Kalau lihat jadwal kegiatannya, pagi ada kegiatan senam (motorik banget), main edukasi di dalam ruangan, toliet training, baca buku.  Setelah makan siang dan boci, ada kegiatan bermain outdoor.  Disini juga bisa nambah pake catering 10k/hari (dibayar belakangan / bulan berikutnya sesuai porsi anak), nggak wajib.

Untuk anak usia dibawah 3 tahun, daycare hanya bisa menerima 12 orang paling banyak, menyesuaikan dengan jumlah pengasuh yang tersedia.  Saat anak KB dan TK datang, maksimal daya tampungnya 30 orang atau 1 orang bunda maksimal mengasuh 5 anak.  Nggak ada CCTV.

Informasi dan pendaftaran bisa menghubungi Ibu Dian di wa.me/6282332607979

Saran dari pengasuh, saat pertama masuk daycare, bocil jangan langsung ditinggal sampai sore.  Bertahap lebih baik karena mereka masih beradaptasi dan itu mungkin tidak mudah bagi mereka (sehingga mereka nggak nyaman, rewel, tantrum)

=======

Alih-alih menghire pengasuh pribadi, bermain di daycare menjadi opsi yang lebih logis bagiku.  Selain dari sisi ekonomi dia lebih bersahabat, di daycare anak-anak bisa saling berteman (minimal dia bisa melihat manusia kecil lain sebagai bahan referensi), bisa pakai fasilitas bermain indoor dan outdoor yang nggak mesti ada di setiap rumah.  Tapi juga harus siap dengan risikonya, mungkin akan lebih sering terpapar kuman dari teman-teman - risiko ini bisa diantisipasi dengan memberikan imun booster sesuai kesukaan masing-masing ya.

Pada akhirnya aku memilih daycare yang bermandikan cahaya matahari di ruang indoornya, meski ruangannya lebih kecil dibanding ruang daycare satunya, namun karena ia mendapat akses cahaya matahari aku melihatnya menjadi lebih segar, lebih lapang, lebih sreg.  

Harapanku, di semua daycare ini anak-anak bisa mendapat lingkungan bertumbuh yang sehat, termasuk orang-orang dewasa di sekelilingnya yang positif.  Amin.

Senin, Agustus 12, 2024

Scholarship

Beberapa waktu lalu, saat hadir di acara Pengukuran Pengurus Ikatan Alumni, aku sempat berbincang dengan seorang alumni yang kemarin juga ikut apply Beasiswa Tugas Belajar Kementerian Kesehatan.  Saat ia menanyakan nasib beasiswaku, kuceritakan padanya bahwa se-Jawa Timur yang dapat cuma beberapa orang saja dan peserta dari Kabupaten kita nggak ada yang lolos di Kementerian.  Dia agak kaget rupaya, aku nggak tau itu beneran kaget ato pura-pura, saat itu aku berasumsi jelek bahwa dia nggak tau fakta ini sehingga dia menyebar hoax tentang ketidaklolosannya : dipersulit oleh bagian kepegawaian kantor!! (ini aku dengar dari 2 orang yang berbeda, cerita yang sama) Omoooo... 

Si Alumni ini bercerita dia tetep akan lanjut kuliah dengan biaya mandiri sedangkan aku belum punya motivasi sebesar itu juga dipikir-pikir.  Kemarin mencoba peruntungan barangkali bisa tembus beasiswa kan enak, bisa sekolah hemat.  

Lalu aku mengikuti prosesi pengukuhan yang ternyata semacam memunculkan kembali gelora cinta pada almamater.  Trus jadi pingin sekolahnya di Unair aja lagi.  Insyaallah tahun depan mau coba ikut beasiswa lagi, kalau lihat dari persyaratannya setidaknya aku punya kesempatan sekitar 6 kali lagi (batas usia pendaftaran untuk ASN adalah 45 tahun) : membayangkan di masa depan aku bisa ajak anakku ikut mendampingi saat aku belajar di luar kota, dan kalaupun dia memilih untuk tinggal di rumah dia saat itu sudah bisa lebih mandiri.


 

Sabtu, Agustus 10, 2024

Jam Malam

Ritual baru beberapa malam terakhir antara diriku dan putra mahkota adalah pemberlakuan jam malam. Jelang pukul sembilan malam kami sudah gosok gigi, cuci muka, cuci kaki, mengganti pakaian dan popoknya dengan yang bersih. Paling lambat pukul sembilan malam udah masuk kamar, no gadget, matikan lampu.

Sebetulnya ini program yang tidak terencana, lebih ke upaya preventif agar putra mahkota yang energinya gak habis-habis, jika sudah malam tidak mengganggu prosesi istirahat anggota keluarga yang lain. Atas ijin dan pertolongan Allah, alhamdulillah proses pemberlakuan jam malam tidak terlalu dramatis. Walau mula-mula juga ada adegan protes : minta bukain pintu, ngomel mara-mara semi nangis. Wkwkwk. 
Selama menunggu kedatangan kantuk, aku mengijinkan anakku melakukan apa saja asalkan di dalam kamar yang sudah gelap itu dan tidak membahayakan. Loncat-loncat di kasur boleh. Salto boleh (putra mahkota udah bisa rolling ke depan wkwkwk). Manjat boleh asal tidak memanjat meja tempat susu dan termos air panas. Tidak jarang kami membaca buku, aku membacakannya dengan seru (yang ekspresif, sambil nyanyi). Eh tapi kan gelap? Iya, tapi tidak 100% tanpa cahaya, masih ada secercah terang untuk melihat gambar dan aku menceritakannya dengan bahasaku sendiri.
Setelah bermain, biasanya kantuk akan datang di jam sembilan lewat, kadang lewat dua puluh, tiga puluh, paling malam empat puluh? (Entahlah aku g tau karena kadang-kadang aku jatuh terlelap lebih dulu).

Jam malam ini menguntungkan banyak pihak. Anakku dapat tidur yang bagus sehingga pertumbuhannya bagus. Aku juga jadi nggak bergadang sehingga mood ku jadi lebih sehat.

Ketika aku menceritakan ini pada kawan, beberapa dari mereka bilang mereka udah pernah coba dan gagal.Wah!! Gini ini bikin aku gak bisa bangga, karena sesungguhnya keberhasilan program ini bukan atas kelihaianku tapi semata-mata atas ijin Allah.