Kamis, November 20, 2014

La Tahzan, Innallaha Ma Ana

La tahzan, innallaha ma'ana...  kata Allah, dalam sebuat surat yang saya baca. tulisan yang seolah lebih tebal, lebih besar di mata, padahal sebenernya enggak juga. waktu itu.. waktu lagi galau stadium empat.
ternyata artinya "jangan bersedih, sesungguhnya Allah selalu bersama kita"
gimana nggak sedih? kalo kejadiannya menyedihkan begitu
Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita!
tapi..... sakitnya tuh disinii
Jangan bersedih!!! Allah ada bersama kita!!
tapi.....
jangan dibantah kali ya,, itu Allah yang bilang langsung.  tercetak di Al Quran yang sudah pasti kebenarannya.

#Hikmah 1
Allah mungkin sedang menguji saya.  apa iya saya beneran pengen jadi hambaNya yang baik.  atau itu cuma cita-cita pemanis bibir?
"(Orang-orang yang bertakwa) adalah mereka yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, orang-porang yang menahan amarahnya, serta (mudah) memaafkan (kesalahan) orang lain.  Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS 3: 134)"
Menahan amarah dan memaafkan.  dua poin sekaligus yang mungkin Allah ingin saya mengasah betul kemampuan saya. Apakah sudah berhasil?
Humm... sayangnya saya masih belum lulus ujian.  kemarin.
Kemarin waktu itu pasti Alah tidak menyukai saya, karena saya tidak sepenuhnya memaafkan, dan tidak pula bisa menahan emosi di jiwa.

Ruginya di saya bila saya nggak bisa move up.
Sakit iya, capek iya, males iya, pikiran aneh iya.  nggak produktif.
jadi baiklah... demi kebaikan bersama... maka saya memutuskan untuk memaafkan :)

#Hikmah 2
Allah sayang kami! Allah nggak tahan lagi lihat kami separated beginih :D maka Ia menyatukan kami dengan cara-caraNya yang sungguh misterius.

Sesungguhnya membayangkan bareng suami seperti kebayakan orang normal itu sungguh membahagiakan.  membayangkan kami merdeka dengan beliau sebagai nahkoda, dan saya menjadi sayap-sayap yang mendukungnya terbang kemanapun beliau ingin pergi.  sungguh sebenernya nggak terlalu suka bila ada yang mengatur-ngatur kehidupan kami, tapi ya begitulah... semuanya terjadi atas kehendakMu, jadi saya harus pinter-pinter memanajemen hati, mengambil banyak-banyak hikmah dari setiap kisah.

Allah selalu bersama kita kan?
bila bersedih ingatlah itu.....

In sya Allah menjadi lebih dewasa dengan kisah ini :)
In sya Allah menyemikan kembali cinta yang baik :)
In sya Allah tetep terus berjuang menjadi sebaik-baik pendamping hidup beliau :)
karena beliau yang telah saya pilih, yang terbaik.  Semoga nggak cuma buat dunia, tapi juga untuk akhirat ya.


[Ummi sayang Abi]

Tidak ada komentar: