sekarung khimar kulakan (akhirnya) datang
belum sempat dibukaa :D secara kemarin mumpung lagi terik, bersilaturahmi ke rumah mami mertua, mengakomodir permintaan ponakan semata wayang yang sempat meraung-raung minta saya pulang pas weekend lalu.
meski seolah sangat diingin2kan olehnya, anak kecil itu juga sesekali nggak bisa ya nggak menyebalkan. kalo pengen sesuatu harus diikutin maunya. dan karena saya kadang2 suka nyebelin juga, maka terjadilah keributan : Aunty vs Niece.
tendangan kecil ke abdomen bikin saya kesakitan dan refllek membalasnya. mendorong sedikit perut kecil itu sambil emosi : uhhh!! jangan tendang2 lah! sakit inihhhhh
hiks! dan mungkin karena saya menjiwai banget, ponakan saya yang imut itu nggak marah, nggak ngamuk. dia hanya diam. lalu menutupi raut wajahnya yang nampak sedih. itu.... gue banget!!! iya seperti melihat saya dalam raga kecilnya. yang bila hatinya terluka memilih diam, lalu diam diam meneteskan air mata. huhuhuhuhuhuhuhuhuhu. jadi nggak tega banget kan.......
nggak pengen menanamkan hal-hal buruk pada memorinya, saya minta maaf banget padanya. merelakan badan saya dipukul cubit apapun deh pokoknya nggak mau liat dia galau gitu. nggak tega.
perseteruan ini pun berakhir dengan damai...
alhamdulillah
belum sempat dibukaa :D secara kemarin mumpung lagi terik, bersilaturahmi ke rumah mami mertua, mengakomodir permintaan ponakan semata wayang yang sempat meraung-raung minta saya pulang pas weekend lalu.
meski seolah sangat diingin2kan olehnya, anak kecil itu juga sesekali nggak bisa ya nggak menyebalkan. kalo pengen sesuatu harus diikutin maunya. dan karena saya kadang2 suka nyebelin juga, maka terjadilah keributan : Aunty vs Niece.
tendangan kecil ke abdomen bikin saya kesakitan dan refllek membalasnya. mendorong sedikit perut kecil itu sambil emosi : uhhh!! jangan tendang2 lah! sakit inihhhhh
hiks! dan mungkin karena saya menjiwai banget, ponakan saya yang imut itu nggak marah, nggak ngamuk. dia hanya diam. lalu menutupi raut wajahnya yang nampak sedih. itu.... gue banget!!! iya seperti melihat saya dalam raga kecilnya. yang bila hatinya terluka memilih diam, lalu diam diam meneteskan air mata. huhuhuhuhuhuhuhuhuhu. jadi nggak tega banget kan.......
nggak pengen menanamkan hal-hal buruk pada memorinya, saya minta maaf banget padanya. merelakan badan saya dipukul cubit apapun deh pokoknya nggak mau liat dia galau gitu. nggak tega.
perseteruan ini pun berakhir dengan damai...
alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar