Anak secantik, sekalem, dan sepinter aku emang ada yang tega-teganya bully? Faktanya yes, ada.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata merundung adalah mengganggu, mengusik secara terus-menerus.
Mengganggu dan mengusik itu sometimes mengasyikkan, tau kan rasanya waktu kamu congoco temanmu? Oke bila sekali, dalam stadium tertentu masih bisa dianggap berchanda yang lutju. Namun bila kerap maka hatiku pun terganggu. Salah satu hal yang menggangguku saat itu adalah pembahasan berlebihan, baik secara jenaka maupun serius tentang perjuangan garis dua. Beberapa yang paling membekas di hati dan ingatan adalah yang dilakukan oleh dua orang oknum rekan kerja.
Rekan kerja pertama adalah bapak-bapak senior yang kata-katanya menyakitkan hatiku. Wah... parah. Qodarullah beberapa saat kemudian dia dipindahtugaskan ke kantor kecamatan. Di masa setelahnya, saat kami berpapasan, bertemu di acara yang sama, aku berusaha untuk tidak menyapanya walau melihatnya, sebagai pernyataan bahwa aku tidak menghormatinya.
Rekan kerja kedua adalah bapak-bapak junior, yang berselisih usia beberapa tahun denganku, dengan latar belakang pendidikan yang sama denganku. Istilahnya "nggonjloki" dan aku tidak menyukainya. Padahal tuh ya kalau mau dibanding-bandingkan secara menyeluruh pada saat itu... Aku vs masnya nih... kira-kira poinnya begini
- Aku sejak belum genap 30 tahun udah masuk geng pejabat struktural kantor, masya udah lebih 30 th masih staf bae
- Aku udah PNS sejak 2010, mas nya pegawe kontrak huu
- Dari dua poin itu maka juga jelaslah take home pay ku lebih gede dari masnya
- Tempat tinggal kami sama-sama jauh dari kantor tapi tempatku lebih dekat, lebih strategis, milik pribadi pulak. Tempat tinggalnya lebih jauh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar