Jumat, September 13, 2024

Bullying at Work

Anak secantik, sekalem, dan sepinter aku emang ada yang tega-teganya bully? Faktanya yes, ada. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata merundung adalah mengganggu, mengusik secara terus-menerus.  

Mengganggu dan mengusik itu sometimes mengasyikkan, tau kan rasanya waktu kamu congoco temanmu? Oke bila sekali, dalam stadium tertentu masih bisa dianggap berchanda yang lutju.  Namun bila kerap maka hatiku pun terganggu.  Salah satu hal yang menggangguku saat itu adalah pembahasan berlebihan, baik secara jenaka maupun serius tentang perjuangan garis dua.  Beberapa yang paling membekas di hati dan ingatan adalah yang dilakukan oleh dua orang oknum rekan kerja.  

Rekan kerja pertama adalah bapak-bapak senior yang kata-katanya menyakitkan hatiku.  Wah... parah.  Qodarullah beberapa saat kemudian dia dipindahtugaskan ke kantor kecamatan.  Di masa setelahnya, saat kami berpapasan, bertemu di acara yang sama, aku berusaha untuk tidak menyapanya walau melihatnya, sebagai pernyataan bahwa aku tidak menghormatinya.

Rekan kerja kedua adalah bapak-bapak junior, yang berselisih usia beberapa tahun denganku, dengan latar belakang pendidikan yang sama denganku. Istilahnya "nggonjloki" dan aku tidak menyukainya. Padahal tuh ya kalau mau dibanding-bandingkan secara menyeluruh pada saat itu... Aku vs masnya nih... kira-kira poinnya begini

  • Aku sejak belum genap 30 tahun udah masuk geng pejabat struktural kantor, masya udah lebih 30 th masih staf bae
  • Aku udah PNS sejak 2010, mas nya pegawe kontrak huu
  • Dari dua poin itu maka juga jelaslah take home pay ku lebih gede dari masnya
  • Tempat tinggal kami sama-sama jauh dari kantor tapi tempatku lebih dekat, lebih strategis, milik pribadi pulak.  Tempat tinggalnya lebih jauh
Nah dari situ kan sebenernya sudah kelihatan di sisi lain aku gemerlap bintang 5 dibanding masnya yang mungkin cuma bintang satu atau dua.  Misale aku gabut dan tidak menjaga citra diriku, wahhh bisa aku bales tuu perundungan semacam : sampean udah kerja segini taun kok blm PNS juga... belum promosi jugaaaaa.... weeeeekkkkkk.  Namun karena aku cantik, kalem, dan pinter maka jaim dong kalo aku rundung balik.

Begitulah ya, telek pitik yang merundung kita itu sebenernya karena mereka memang telek pitik gitu looo... kita harus tetep sadar diri bahwa kita bongkahan emas yang berkilau, mungkin dia tau dan insekyur, mungkin juga dia belum tau - maka tunjukkanlah pesonamu dengan anggun.  

Cuma kadang parahnya peundungan itu dilakukan juga oleh orang yang tidak semestinya (anggota keluarga terdekat) yang kemudian menjadi label diri.  Bila terlena oleh pernyataan perundung, ambil jeda intuk diri sendiri, kenali kembali bahwa diri kita yang dilabel gak oke itu - oke mungkin memang gak oke di sisi itu - tapi punya banyak keokean di sisi lain.  Pasti ada dongggg banyaaakkkk kita tuh sisi baiknya, secara kita ciptahan Allah yang Maha Sempurna.

Tolong jangan merundung yang sedang jomblo, yang udah nikah tapi belum punya anak, yang udah kerja tapi masih pegawe kontrak, yang udah PNS lama tapi belum dapat promosi juga, yang lulus SMA tapi belum kuliah...
Karena dibalik kebeluman itu mungkin ada perjuangan yang nggak gampang yang belum tentu kamu bisa menghadapinya.


Terjemah
- Congoco (madura) : membohongi, melakukan sesuatu bohong-bohongan yang semacam menggoda
- Nggojloki (jawa) : mengejek
- Telek Pitik (jawa) : tai ayam

Tidak ada komentar: