Senin, Februari 11, 2013

tentang rasa, hati, jalan yang terang

malem minggu, bersua beloved di terminal bayuangga, naek bus mila ac ekonomi menuju besuki tuk oper bis ke bondowoso karena bis yang langsung udah kelewat.  baru beberapa kilometer, bus kami yang udah penuh kursinya, mendapat limpahan penumpang dari bus depan.  hampir semuanya bapak-bapak, mas-mas, dan pada nggak dapet tempat duduk.  di tengah jalan pun si sopir masih berhenti untuk menaikkan satu dua penumpang.
:D sopirnya murko
komentar beloved dengan nada nggak suka.  nggak suka keserakahan.  bikin saya diem lalu memikirkan sesuatu: my self.
kepikiran pengen jualan ol tas maika dewe, nggak pake nobira.  hehehe.  kata suami nggak usah, kalo jual online dikelolanya bertiga, ngopeni yang ada.  kalo offline baru boleh dikelola sendiri. 
gejala serakah ya saya... hihihihihi.  alhamdulillah punya suami yang baik hati, sabar, penyayang, pengertian, jadi nggak keterusan berada di jalan yang sesat.

nobira - judul toko yang saya kelola bertiga bersama dua teman seangkatan, adalah suatu keajaiban.
rejeki di dalamnya mengalir lewat bukan untuk kami semata, rasanya itu rejeki orang lain, yang karena Allah sayang pada kami maka ia lewatkan rejeki itu pada kami sehingga kami pun kecipratan.
makanya kalo laris nggak boleh sombong,
kalo merasa pinter nggak boleh serakah,
itu semua haya perasaan yang berlebihan atas diri sendiri.
semua semata-mata kebaikan Allah saja....

semalem memikirkan tentang Allah
yang nggak tidur dari jaman kapan sampe jaman kapan, lalu kok nggak ngantuk ya padahal semalem saya ngantuk banget (eh.. berani-beraninya nyama-nyamain). trus membayangkan seumpama saya bertemu denganNya kelak seperti apakah wujudnya? apakah sinar sinar terang yang luas lalu mengapa dari itu bisa ada kehidupan yang berjalan sempurna? saling terkait antar ketidaksempurnaan... aduhhh jadi sakit kepala :D

my brain is not until alias otak gue nggak nyampek ke sana dehhhhhhhhhhh
alhamdulillah atas segalanya dariMu Allahku :*

Tidak ada komentar: