Minggu, Juni 22, 2025

Unpleasant

Juni 2025, mendapat beberapa referensi baru tentang perbuatan tidak menyenangkan.

Ternyata tidak menyenangkan bagiku ketika hasil kerja kerasku digunakan sebagai bahan flexing orang lain even though (yang kuketahui) hanya dalam bentuk konten media sosial.

Ternyata tidak menyenangkan bagiku ketika mendapat undangan acara penting hanya melalui chat whatsapp tanpa format sementara untuk menghadirinya aku butuh effort waktu, energi, biaya yang tak sedikit.

Kukira aku iri pada manusia-manusia effortless itu. Namun aku ingat pesan dr. Indra di suatu hari : kalau iri tuh sama yang selevel. Masa saya (direktur) iri sama driver? Nggak perlu. Kira kira begitu pernyataan beliau.

Saat ini, secara duniawi kuanggap levelku dengan mereka yg effortless itu - lebih unggul aku. Baik secara latar belakang pendidikan, circle pekerjaan dan kehidupan, kesejahteraan finansial. Maka aku mendefinisikan kembali perasaanku, aku bukan iri, hanya sebal. Sebal itu halal kan? Wkwkwk.

Mungkin Allah ingin kasih tahu siapa mereka sebenarnya sehingga aku gak teraniaya menghadapinya. 

Ingat posisi ya. Ekor gak akan pernah berada di depan kepala. Jadi... tetaplah menjaga value diri sendiri agar selalu layak menjadi "kepala".

Jumat, Mei 23, 2025

Deal with The Ministry

Udah kepingin sombong  bangga gegara kemarin lancar banget desk usulan alat kesehatan with Kemenkes.  Dibilangnya, nah... kan enak nih kalau datanya lengkap begini.. dan secercah sinar persetujuan dari pusat mulai terlihat.  Sebagai penanggung jawab data, hatiku berbunga-bunga.  Di awal banget dulu juga koreksi atas proposal yang kusiapkan cukup minor : revisi beberapa penulisan aja.  Untungnya, Alhamdulillah ya, Allah sayang padaku... menjagaku dari kesombongan, sehingga hari ini, dengan kualitas data yang setara namun di topik pembahasan yang berbeda, kami agak dirujak karena gak bisa kasih lihat the detailed engineering design-nya.  Duh mampus gak nih?!  Aku memang nggak setor data itu karena sepemahamanku gak butuh itu.  Udah merasa paling bersalah aja, hingga kudengar dari bos ku bahwa itu DED lahirnya udah lama banget (udah hampir 10 tahun) dan bahkan bapak yang menangani aja nggak punya arsipnya.  Antara lega bahwa itu bukan salahku juga (which is kalaupun aku berusaha minta datanya, itu nggak ada) juga agak syedih karena di tempat yang cukup kubanggakan ini, ternyata nggak simpan arsip sepenting itu.

Yawdahlah gpp. Yang penting hari ini Tuhan masih berkenan cubit aku agar nggak sombhoonggg!!! karena sejatinya setiap kemudahan hanya atas izin Allah aja.  bukan karena hebatku.

Kamis, Mei 22, 2025

Gulden

Mau bilang sama muda mudi jaman sekarang, agar sebisanya kalau nabung jangan cuma uang, diusahakan punya sekeping dua keping logam mulia. 

Alkisah tetiba kami butuh banget uang cash dalam jumlah besar. Mau pinjem bank masih nggak ridha pada jumlah bunganya yang menurut kami sangat banyak. Dihitung-hitung, keping emas yang dikumpulkan sedikit demi sedikit saat jaman harga emas masih sejutaan per gram, sekarang bisa kami lepas di angka satu koma delapan per gram. Masyaallah... dalam 3 tahun udah lumayan banget beranaknya.

Agak deg-degan juga akankah bisa terjual dengan lancar karena yang kami punya keping 10 gram. Huhu. Lalu terharu banget karena Allah pertemukan aku dengan mereka-mereka sehingga dalam 2 hari aja emas yg kukumpulkan berbulan-bulan habissssss... wihhhh.

Bulan depan insyaallah mulai nabung lagi.
Semoga lancar dan berkah terus rejekinya ya.

Selasa, Mei 20, 2025

Zona Nyaman

Agak tergelitik ketika membaca utas tentang Zona Nyaman.  Bahwa zona nyaman bukan tempat untuk tinggal, ia hanya tempat untuk beristirahat, bila terlalu lama disana kita akan mati, hangus terbakar.  Wadidaw, sungguh zona yang mengerikan.

Apakah saat merasa nyaman, berarti kita sedang berada di zona nyaman? Pengalaman setiap orang bisa jadi berbeda, ini dari sudut pandangku ya, saat ini aku merasa nyaman tapi aku tidak benar-benar berada di zona nyaman.  Perasaan nyaman ini tumbuh untuk melindungi diri di zona yang tidak baik-baik saja ini, zona perjuangan, zona penyamaran.  

Sekilas aku seperti berasa di zona yang damai: tinggal di rumah dengan fasilitas oke, sumber finansial aman, pekerjaan aman, anak-anak insyaallah juga aman.  Aku juga merasa tenang dengan hal-hal yang sudah di genggamanku saat ini.  Rasanya sudah cukup, tidak diberi lebih pun sudah alhamdulillah.  Dengan utas yang kutulis sebelumnya di atas, aku jadi merasa: hah? haruskan aku horeg?melakukan gebrakan di kehidupanku yang damai ini? bukankah ini sudah menjadi impianku untuk hidup dalam perdamaian.

Lalu kutelaah lagi, ah, gak juga, aku belum di zona nyaman kok.  Masih terus belajar mengendalikan kecemasanku saat bersama seseorang di rumah megah itu.  Masih menahan diriku dari melakukan hal-hal yang sangat selfish sehingga aku punya cukup kehadiran untuk membersamai anakku, membayar hutang pengasuhan diriku sendiri.

Ini bukan zona nyaman, hanya aku terlalu pintar dalam mengelola ketidaknyamanan itu.  Terima kasih ya aku... sudah bekerja keras sejauh ini.

Selasa, Mei 06, 2025

Pelan-Pelan Saja

Semalam melihat tulisan tangan temanku yang bagus sekali bentuknya.  Aku dulu pernah punya tulisan tangan yang keindahannya setara, namun belakangan ia berubah menjadi cukup jelek.  Aku bertanya pada kawan: pena apa yang ia pakai, karena kupikir alat tulis yang digunakan akan mempengaruhi tingkat kebagusan tulisan tangan.  Temanku hanya bilang, tulisan jelek adalah dampak otak yang bekerja terlalu cepat.  Paham ya? Saat otak berfikir dengan kecepatan 100km/jam dan tangan ingin menuliskannya tanpa terlewatkan, maka tangan akan merespon dengan kecepatan tinggi pula, ugal-ugalan deh bentuknya.

Dengan latar belakang tersebut di atas, maka aku pun mencoba menurunkan kecepatan menulisku, dan masyaallah... alhamdulillah aku masih bisa menghasilkan tulisan tangan yang bagus lhooo.


Bagus ya? Iyain aja. Hihi.

Terlihat bedanya bukan? Di kertas putih adalah tulisan tangan yang berusaha aku bagus-bagusin tanpa menurunkan kecepatan.  Yang nggak dibagus-bagusin jauh lebih jelek dong.  Yang di kertas kuning, bentuknya kira-kira seperti saat dulu masa mudaku.  Ternyata dulu aku bisa mengendalikan diri.  Kalau sekarang mungkin terbiasa dengan banyak hal dan deadline, tanpa terasa tubuhku meresponnya dengan mengupayakan semua selesai cepat.  Jadinya yha selesai, tapi ternyata di sisi lain ada perkara yang mencadi acak-acakan dibuatanya, salah satunya tulisan tangan.

Semesta sepertinya ingin bilang bahwa sekarang aku sudah bisa menurunkan kecepatan. Ini bukan tentang tulisan.  Ini tentang setiap detail kehidupanku.  Yuk bisa yuk. Belajar menjalani hidup dengan pelan-pelan, tidak terburu-buru.  Bismillah bisa ya!!

Senin, Mei 05, 2025

Ketika Emak Bisa Servis Mesin Cuci

Beberapa hari lalu aku mendapati pulsator pada mesin cuci terlepas saat aku mencuci pakaian bayi sholih-ku.  Kata suami, mungkin bebannya terlalu ringan sehingga pulsator terbang di dalam mesin.  Fyi pulsator adalah baling-baling alas bawah mesin cuci itu lo.  Ternyata meski diberi beban sekian kilogram, pulsator-nya tetap terlepas dan lepasnya pulsator berdampak terhadap kebersihan cucian.  Mau tidak mau masalah pulsator ini harus diberesi karena meski mesin cuciku tetap bisa berputar, dia jadi kurang berguna bila hasilnya tidak sesuai seharusnya.

Cara tergampang adalah panggil kang servis, di sini tarif home service sekitar 100k belum termasuk spare part.  Aku browsing dulu harga pulsator di toko oren untuk tipe mesin cuciku ini (Polytron PAW 90518 - hahaha... aku bisa mengingatnya di luar kepala) sebagai bahan penentuan anggaran perbaikan.   Tidak mahal, hanya 60-80k.  Bahkan ada opsi hanya mengganti inti pulsator-nya saja yang harganya 15-30k.  Dengan demikian maka anggaran bulan ini setidaknya kusisihkan 120k untuk perbaikan, paling banyak 200k. 

Bila aku membeli spare part, paling cepat 3-4 hari lagi proses perbaikan baru bisa dilakukan.  Tapi apakah tidak terburu-buru bila aku membelinya dulu tanpa diagnosa pasti dari kang servis?  Namun bila kupanggil kang servis, kami sudah punya agenda di luar rumah. Nggak bisa standby nungguin kang servis.

Menimbang segala kondisi yang ada, maka malam itu aku membuka beberapa artikel dan video tentang servis pulsator mesn cuci.  Lepas subuh keesokan harinya, aku mengambil peralatan, membongkar tutup pulsator, dan masyaallah ternyata hanya sekrupnya aja yang terlepas.  Aku memasangnya kembali kemudian melakukan uji coba pencucian terhadap baju anakku (sedikit, ringan) dan masyaallah... pulsator tetap berada di tempat yang seharusnya, berputar dengan baik menjalankan tugas fungsinya.

Bagaimana perasaan anda? Bangga!!! Sangat bangga pada diri sendiri yang berhasil melakukan Perbaikan pada Mesin Cuci!! Hahahahahah.  Bangganya karena banyak hal:

  1. karena berhasil menahan diri dari membuat keputusan yang terburu-buru 
  2. karena berhasil membuat mesin cuci beroperasi seperti sedia kala
  3. karena berhasil melakukan penghematan setidaknya sebesar seratus ribu rupiah ongkos home service
Selamat yaaa akuuuu... udah menang banyak banget!!

Selasa, April 22, 2025

Nge-Gym for Beginners

Halo sobat mager, selamat hari Kartini tahun 2025.  Semoga kamu kaum perempuan menjadi semakin berdaya dan penuh cinta terhadap diri sendiri.  Self love banyak-banyak.  Jangan terbodohi oleh perasaan yang kemudian akan melukai diri sendiri.

Btw tahun ini level magerku sedikit berkurang karena akhirnya aku melakukan sebuah langkah kecil yang besar: aku pergi ke pusat kebugaran!!  Semula agak takut dan khawatir karena bisa dibilang aku sama sekali tidak berolahraga.  Membayangkan rasa malu karena tidak bisa pakai alat, tidak bisa melakukan gerakan yang benar, bisa-bisa nanti dilihatin orang sambil diketawain dalam hati mereka masing-masing.  huhu.  Syungguh ke-OVT-an yang enggak penting.  

Kenapa akhirnya ngegym? Yang terpenting karena udah ada gym khusus wanita di kotaku yang nggak gabung dengan cowok-cowok tulen maupun yang tulang lunak.  Aku tidak punya masalah berat badan, perut juga masih relatif aman, sehingga semula memang nggak punya tujuan spesifik selain investasi kebugaran untuk diri sendiri, agar kelak di masa depan lututku masih kuat diajak beribadah harian, juga menjalankan ibadah haji dan umroh.  Belakangan aku jadi punya goal yang lebih detail : memperbaiki postur tubuh.  

Aku nggak pernah olahraga jadi aku nggak tau harus mulai darimana, begitu pernyataan pertamaku pada sang personal trainer (PT). Kak PT menjawabnya santai: kita mulai dari pemanasan ya... dan begitulah berjalan dengan menyenangkan sesi kebugaranku, tau-tau udah lewat satu jam dengan peluh seluas samudera.

Haruskah menggunakan personal trainer di gym? Sebaiknya iya.  Kecuali bila datang hanya sekedar mencari keringat dan memang sudah punya pengetahuan tentang cara penggunaan alat dengan baik ya.  Namun dengan specific purpose, jasa PT sangat disarankan.  Mereka bisa memberi petunjuk-petunjuk latihan yang penting untuk pencapaian tujuan jugam mencegah cidera otot akibat salah posisi.  Seperti hal nya hari ini, mulanya aku gak pakai PT karena dia belum datang, latihanku random aja.  Kalau latihan random aku merasa 30 berlalu cukup lama.  Lalu saat kak PT datang, mulailah kami berlatih perbaikan postur tubuh, ya dengan gerakan2 yang sebelumnya memang aku nggak bisa membayangkan ya... 30 menit berlalu cepat dengan cukup banyak variasi latihan.

Hal nggak bisa dan takut diketawain, sebenernya itu gegara aku orangnya introvert, males aja ketemu orang banyak.  Aku siasati dengan memilih jam-jam sepi untuk latihan.  Ialah di jam siang bolong saat orang belum turun istirahat dan belum pulang kerja.

Demikian langkah junior ibu Kartini ini dalam rangka memberdayakan dan mencintai dirinya sendiri.  Semoga istiqomah.  Amin.