Begitu masuk ke toko, dia meletakkan kunci milikku di atas lemari sepatu.
Alam bawah sadarku bilang aku harus menyimpannya dengan baik agar besok tidak tertinggal atau lupa. Alam bawah sadarku (merasa) memasukkan kunci itu ke dalam tas yang rencananya akan kubawa besok.
Pintu toko di tutup. Rehat sejenak sebelum sebentar lagi buka kembali.
Tetiba sudah sore dan saatnya membuka pintu toko. Mencari kunci itu kesana kesini tidak kudapati. Aku mengingat bahwa alam bawah sadarku telah menggerakkan tanganku untuk menyimpannya di tas. tapi bahkan di setiap kantong tas aku tidak berhasil menemukannya. Lupa. Lupa ada dimana. Lupa sama sekali.
Tapi aku tidak berani mengumpat lupa. Hanya berani mentertawainya. Secepat itu bisa lupa.
Aku tidak berani tidak lupa. Karena ada lupa yang akhirnya membuat kita bahagia. Lupa sam jeleknya kamu, inget baiknya aja. Yang penting jangan lupa sama utang tang tang. Hahahaha