Padahal aku tidak ingin menangis karena konon menangis hanya akan membuat kubur mereka sempit.
Ikhlas. Sebenarnya itu yang ingin aku rasakan. Kelapangan dada melepas mereka, terutama adek, berpulang.
Ikhlas, seharusnya, karena aku meyakini adek husnul khotimah. Karena Allah menghadiahkannya syahadat. Karena Allah merawat fisiknya menjadi bersih. Karena Allah mendatangkan banyak pengantar dan tamu untuk mendoakan.
Tapi kenapa dada masih ngilu aja rasanya?
"Perasaan sedih yg berlebihan..
Gunakan energi sedih itu untuk dzikir.. Dzikir semampu mu dah ma...
Bismillah, semoga bisa lebih menenangkan y..."
Pesan Nisa (almarhum sahabatku) saat aku mengutarakan ngilu ini padanya.
Lalu aku pun merindukan Nisa
Ingin menceritakan dan mendapat pesan tenang darinya
Tapi mereka nggak ada di dunia
Kenapa aku ngilu ya Tuhan?
Karena perasaan ngilu itu akan membuatku ingat pada pesan Nisa, dan membuatku berdzikir mengingatMu?
Bisa saja begitu
Anggap saja begitu
Jadi begitu
Allah memanggil hatiku untuk mengingatnya dg ringtone yg ngilu ini
Maka
Terimakasih Allah
Terimakasih Nisa, terimakasih adek, kalian telah menjadi perpanjangan tangan kasih sayang Allah padaku.