Setelah fase menangis nangis bombay
alhamdulillah, sayangnya Allah padaku yang nggak bikin hatiku terlalu larut dalam kesedihan.
pernah dengar cerita kan... tentang rukun iman yang ke 6, pecaya pada takdir, maka bukan takdir baik saja yang harus saya yakini, termasuk pula menerima takdir "tak baik". katanya juga.. kalau kita cuma percaya takdir baik dan gak menerima takdir jelek, iman kita sama dengan 5,5, sama dengan imannya setan, yang nggak mau bersujud pada adam.
Terimakasih Allah mengijinkan setan di diriku untuk bersujud pada adam, pada takdir yang kuanggap tak baik.
Ada apa?
jadi ternyata, di dalam tubuhku yang luar biasa ini, ada racun!!
dan prosedur-prosedur medis yang diklaim dapat mengatasinya masih membuat saya berpikir paaaannnjjaaaaaangg. Bila materi finansialnya bisa dicari, tapi saya merasa belum siap mental atas konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi. fyuh. Walaupun demikian, ikhtian nggak boleh berhenti dong yes. inktiar sembuh itu saya niatkan dengan instrospeksi diri, mengatur kembali kehidupan saya, karena sesungguhnya diri sendiri dibekali kemampuan penyembuhan bukan?
Diet
yes, kalau ditawarin gorengan dan saya nggak mau sambil bilang "saya lagi diet", yang lagi khusyuk makan biasanya langsung menoleh, ketawa, hahaha kamu kok diet! langsing gitu!! wkwkwkwk.
Mungkin lebih tepatnya bukan diet, tapi memanajemen kehidupan.
Manajemen hati
Manajemen pikiran
Manajemen stress
Manajemen waktu
Manajemen makanan
banyak yang harus mulai saya atur biar raga dan hati saya bersahabat. sehat semua.
Diatas niat saya yang sedang membara, hanya Allah semata-mata yang akan mengijinkan, memudahkan, memberhasilkan.
Bismillah, untuk hidup saya yang baik, semoga Allah tidak meninggalkan saya.
alhamdulillah, sayangnya Allah padaku yang nggak bikin hatiku terlalu larut dalam kesedihan.
pernah dengar cerita kan... tentang rukun iman yang ke 6, pecaya pada takdir, maka bukan takdir baik saja yang harus saya yakini, termasuk pula menerima takdir "tak baik". katanya juga.. kalau kita cuma percaya takdir baik dan gak menerima takdir jelek, iman kita sama dengan 5,5, sama dengan imannya setan, yang nggak mau bersujud pada adam.
Terimakasih Allah mengijinkan setan di diriku untuk bersujud pada adam, pada takdir yang kuanggap tak baik.
Ada apa?
jadi ternyata, di dalam tubuhku yang luar biasa ini, ada racun!!
dan prosedur-prosedur medis yang diklaim dapat mengatasinya masih membuat saya berpikir paaaannnjjaaaaaangg. Bila materi finansialnya bisa dicari, tapi saya merasa belum siap mental atas konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi. fyuh. Walaupun demikian, ikhtian nggak boleh berhenti dong yes. inktiar sembuh itu saya niatkan dengan instrospeksi diri, mengatur kembali kehidupan saya, karena sesungguhnya diri sendiri dibekali kemampuan penyembuhan bukan?
Diet
yes, kalau ditawarin gorengan dan saya nggak mau sambil bilang "saya lagi diet", yang lagi khusyuk makan biasanya langsung menoleh, ketawa, hahaha kamu kok diet! langsing gitu!! wkwkwkwk.
Mungkin lebih tepatnya bukan diet, tapi memanajemen kehidupan.
Manajemen hati
Manajemen pikiran
Manajemen stress
Manajemen waktu
Manajemen makanan
banyak yang harus mulai saya atur biar raga dan hati saya bersahabat. sehat semua.
Diatas niat saya yang sedang membara, hanya Allah semata-mata yang akan mengijinkan, memudahkan, memberhasilkan.
Bismillah, untuk hidup saya yang baik, semoga Allah tidak meninggalkan saya.