Kesadaran atas emosi dan perasaanku,
Kesadaran atas adanya inner child wound ku,
Kesadaran untuk tidak lagi mengabaikan luka-luka ku,
Kesadaran untuk berusaha menerima aku dan unpleasant feeling yang aku bawa di sepanjang usiaku lalu.
Kenapa kesadaran adalah anugerah besar? Karena ia menjadi titik berangkat setiap ikhtiar yang diupayakan untuk menjadi manusia yang bener-bener tenang di dunia dan kelak insyaallah husnul khotimah. Amin.
Tapi itu bukan perkara yang gampang banget, sister... Urusan dengan kebiasaan yang sudah mendarah daging seumur hidup (tenang tapi tidak tenang: raga tenang namun jiwa memendam rasa) kemudian harus bisa release perasaan dengan cara yang baik untuk tenang lahir batin.
Kemarin sempat narget di usia 40 aku harus udah sehat mental sepenuhnya, alhamdulillah ada yang memberitahu bahwa ini adalah proses seumur sisa hidup gais.. Tidak perlu terburu-buru. Fokus pada proses pertumbuhan, perkembangan kecil yang konsisten setiap harinya selalu jadi perkembangan berharga.
Aku gak perlu compare diriku dengan siapapun. Aku hanya perlu compare dengan diriku sendiri di hari kemarin.
Aku tidak berusaha untuk siapapun, insyaallah ini untuk diriku sendiri. Menjadi tenang, lapang dadaku, bahagia hidupku. Dengan tenang potensiku untuk melukai perasaan makhluk lain (secara sengaja maupun tidak).
Efek sampingnya insyaallah aku meminimalisir penularan inner child wound pada generasi penerusku, sehingga langkahnya menjadi sebaik-baik manusia di muka bumi lebih lapang.
Semoga ia, generasi penerusku, mendapat tempat yang mulia dunia akhirat. Amin. Insyaallah.