Halo sobat mager, selamat hari Kartini tahun 2025. Semoga kamu kaum perempuan menjadi semakin berdaya dan penuh cinta terhadap diri sendiri. Self love banyak-banyak. Jangan terbodohi oleh perasaan yang kemudian akan melukai diri sendiri.
Btw tahun ini level magerku sedikit berkurang karena akhirnya aku melakukan sebuah langkah kecil yang besar: aku pergi ke pusat kebugaran!! Semula agak takut dan khawatir karena bisa dibilang aku sama sekali tidak berolahraga. Membayangkan rasa malu karena tidak bisa pakai alat, tidak bisa melakukan gerakan yang benar, bisa-bisa nanti dilihatin orang sambil diketawain dalam hati mereka masing-masing. huhu. Syungguh ke-OVT-an yang enggak penting.
Kenapa akhirnya ngegym? Yang terpenting karena udah ada gym khusus wanita di kotaku yang nggak gabung dengan cowok-cowok tulen maupun yang tulang lunak. Aku tidak punya masalah berat badan, perut juga masih relatif aman, sehingga semula memang nggak punya tujuan spesifik selain investasi kebugaran untuk diri sendiri, agar kelak di masa depan lututku masih kuat diajak beribadah harian, juga menjalankan ibadah haji dan umroh. Belakangan aku jadi punya goal yang lebih detail : memperbaiki postur tubuh.
Aku nggak pernah olahraga jadi aku nggak tau harus mulai darimana, begitu pernyataan pertamaku pada sang personal trainer (PT). Kak PT menjawabnya santai: kita mulai dari pemanasan ya... dan begitulah berjalan dengan menyenangkan sesi kebugaranku, tau-tau udah lewat satu jam dengan peluh seluas samudera.
Haruskah menggunakan personal trainer di gym? Sebaiknya iya. Kecuali bila datang hanya sekedar mencari keringat dan memang sudah punya pengetahuan tentang cara penggunaan alat dengan baik ya. Namun dengan specific purpose, jasa PT sangat disarankan. Mereka bisa memberi petunjuk-petunjuk latihan yang penting untuk pencapaian tujuan jugam mencegah cidera otot akibat salah posisi. Seperti hal nya hari ini, mulanya aku gak pakai PT karena dia belum datang, latihanku random aja. Kalau latihan random aku merasa 30 berlalu cukup lama. Lalu saat kak PT datang, mulailah kami berlatih perbaikan postur tubuh, ya dengan gerakan2 yang sebelumnya memang aku nggak bisa membayangkan ya... 30 menit berlalu cepat dengan cukup banyak variasi latihan.
Hal nggak bisa dan takut diketawain, sebenernya itu gegara aku orangnya introvert, males aja ketemu orang banyak. Aku siasati dengan memilih jam-jam sepi untuk latihan. Ialah di jam siang bolong saat orang belum turun istirahat dan belum pulang kerja.
Demikian langkah junior ibu Kartini ini dalam rangka memberdayakan dan mencintai dirinya sendiri. Semoga istiqomah. Amin.